Eps 6

282 43 10
                                    

Hanya menyamati diri sendiri semoga ada yang vote
Warning⚠️ Typo bertebaran mohon di tandai

Selamat membaca🍃🍃

Selamat membaca🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore harinya

Saat ini Bunga berada diruang tamu membaca buku,"Ternyata membaca buku tidak membosankan juga"ucap Bunga menutup buku setelah membaca lembaran terakhir.

Bunga pun beranjak dari sofa, hendak menuju ke dapur untuk mengambil air. Saat mengambil air, tampa sengaja Bunga melihat satu bungkus kue yang terbungkus rapi.

"Mmm sisa satu bungkus lagi, untuk siapa?"gumam Bunga.

"Bik! Bibik!"panggil Bunga.

"Di taman samping non"balas bi ani, Bunga pun menyamperin bi ani, sesampainya di sana.

"Bibi itu kue milik siapa yang ada di dapur?"tanya Bunga.

"Ah itu non tetangga sebelah kanan, bibi tadi siang mau anter cuman tidak ada orangnya, baru sore ini saya melihat seperti ada orangnya, bibi mau anter cuman belum sempat, ada beberapa kerja"jelas bibi.

"Ya sudah lanjutkan pekerjaannya, biar saya yang antar kuenya"ucab Bunga, di anggukan oleh bi ani. Bunga pun beranjak keluar menuju rumah tetangganya.

Sesampainya di rumah tetangga tersebut, bunga pun memencet bel.

Ding dong

Ding dong

Ceklek

"Siapa?"tanya seorang pemuda dengan dingin membuka pintu, belum melihat bunga.

"Hanya mengantar kue, acara tetangga baru"ucab Bunga memberikan kue.

Deg deg

Detak jantung pemuda itu semakin cepat

'Bunga'batin seorang pemuda memegang dadanya yang berdetak tidak karuan.

"Hei! Hei! HEI!"panggil Bunga meninggi nada suaranya ahir, menyadarkan pemuda itu dari lamunannya.

"Ah i-ya"gugupnya, terlihat wajahnya memerah.

"Apa kamu sakit?"tanya Bunga.

"Ti-dak"jawabnya gugup.

"Oh ya, ini kuenya"ucap Bunga memberikan sebungkus kue, dan diterima pemuda itu dengan tangan gemetar.

'Ada apa dengan tangannya, kurasa dia benar benar sakit'batin Bunga.

"Ah i-ya ma-kasih"ucabnya gugup.

"Ya sudah saya pergi, permisi"ucab Bunga beranjak pergi. Sedangkan pemuda itu masih menatap bunga dengan jantungnya yang berdetak tidak karuan.

Masih dengan pemuda itu menatap kepergian Bunga yang sudah tidak terlihat dari pandangannya.

'Akkk a-pa ini nyata'batinnya tersenyum.

Al.bun [Proses Niatkan Diri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang