Sudah dua hari Porsche izin sakit(lebih tepatnya membolos) dari kegiatan perkuliahan. Walau tubuhnya masih merasakan sedikit rasa nyeri, dirinya tidak ingin terlalu banyak bolos kuliah hingga harus mengulang kembali.
"Porsche, ke mana saja kau beberapa hari ini tidak masuk kuliah?" tanya Pete yang tiba-tiba datang menyapanya.
Porsche yang mendengar pertanyaan Pete langsung menceritakan apa saja yang telah terjadi padanya beberapa malam lalu. Mulai dari orang yang tidak dikenal mensabotase motornya dan membuatnya mengalami kecelakaan, hampir dikeroyok orang tidak dikenal hingga diberikan motor baru oleh Anakinn untuk mengganti motornya yang rusak.
"Memberikanmu motor baru?! Siapa dia sebenarnya?" ucap Pete terkejut mendengar pernyataan Porsche.
"Dia adalah manusia paling menyebalkan yang pernah ada, berlagak misterius dan..." 'cukup baik.' ucapan Porsche yang terakhir hanya disimpannya dalam hati, bisa turun harga dirinya kalau mengatakan kata itu.
"Dan...?" tanya Pete penasaran. "Sudahlah! Jangan bahas mahluk itu lagi!" sahut Porsche dengan muka yang sedikit memerah karena mengingat Anakinn.
Pete yang mendengar pernyataan Porsche hanya mengangkat bahunya tidak berniat melanjutkan pertanyaannya. Porsche memang sering menceritakan tentang masalah hidupnya kepada Pete.
Walaupun pertemanan mereka terbilang singkat namun Porsche merasa bahwa Pete adalah orang yang bisa dipercayanya. Seluruh cerita tentang hidupnya dia ceritakan. Bukan hanya tentang kegiatan di luar sekolah, bahkan tentang hal pribadi mengenai bagaimana dia kehilangan ibunya dan perbuatan kejam ayahnya setelah kejadian tersebut.
Pete sebenarnya tidak merasa enak dengan Porsche yang telah menceritakan segala kisah hidupnya yang cukup menyedihkan itu. Dia takut kalau suatu saat Porsche tahu tentang penyamaran ini, Porsche akan membencinya walaupun Pete sebenarnya sungguh-sungguh ingin menjadi teman Porsche.
.
.
.Perkuliahan hari ini diadakan sampai pukul 6 pm. Perkuliahan ini adalah yang paling akhir dari yang lain, Porsche saja kesal kenapa harus sampai semalam ini perkuliahannya.
Perjalanan ke parkiran motornya terasa sangat jauh padahal jaraknya cukup dekat, tidak sampai 5 menit dengan jalan kaki. Entahlah, mungkin karena suasana malam ini yang cukup sepi dan hanya dia sendiri yang berjalan ke parkiran. Sedangkan Pete sudah pulang terlebih dahulu. Tidak mau pikirannya semakin aneh-aneh, Porsche berjalan sambil bersenandung selama berjalan.
Saat sedang fokus pada senandungnya, tiba-tiba pandangannya terhalang oleh kain yang menutupi wajahnya. Saat akan berteriak, mulutnya langsung dibekap sehingga dirinya tidak bisa berteriak.
'Siapa mereka?! Apa aku diculik?!'
Sekeras apapun usaha Porsche untuk melawan, dirinya tetap kalah karena jumlah mereka yang sepertinya lebih dari satu dan badannya yang masih merasakan sakit.
Setelah berusaha memberontak walaupun sia-sia dan dipaksa berjalan yang dirasanya cukup jauh barulah Porsche merasa kain penutup kepalanya dibuka. Belum sempat melihat di mana dirinya berada, Porsche langsung didorong paksa hingga terjatuh ke lantai.
'Brug!'
"Akh!"
Benturan tubuhnya dengan lantai cukup keras membuat dirinya mengerang. Rasa sakit akibat kecelakaan beberapa hari yang lalu mulai terasa kembali akibat terjatuh tadi.
"Sekarang tidak akan ada lagi yang akan menyelamatkanmu di sini. HAHAHA..."
Terdengar tawa jahat dari beberapa orang yang membawanya tadi. Saat Porsche akan berbalik melihat siapa yang telah membawanya kemari, Porsche sama sekali tidak bisa melihat wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd's Bully
FanfictionKinn menyamar menjadi Mile, seorang mahasiswa culun untuk mendekati Porsche demi sebuah misi untuk mengungkap kebenaran tentang keluarga Kittisawasd. Tapi apakah benar hanya demi sebuah misi atau dengan maksud yang lain? Disclaimer: * Fiksi penggema...