The Mission

998 102 38
                                    

Semenjak kejadian 'menginap' semalam di dalam gudang belakang sekolah, sikap Porsche perlahan berubah. Mulai dari sikap Porsche yang terkenal sebagai pembully perlahan berubah 'jinak' dan juga cenderung tidak terlalu banyak bertingkah nakal lagi kepada mahasiswa atau dosen di universitas.

Setiap orang yang melihat perubahan Porsche yang seperti itu ditanggapi dengan berbagai macam hal. Ada yang beranggapan mungkin ini hanya sikap Porsche sesaat yang keesokan harinya akan berubah nakal kembali. Ada juga yang berpikir bahwa Porsche mungkin saja sudah tobat menyadari kesalahan-kesalahannya.

Begitupun kalau Porsche bertemu dengan Mile, dirinya cenderung menjauhi Mile. Entah kenapa Porsche merasa cukup malu untuk bertemu dengan Mile setelah kejadian malam itu.

Setiap jadwal kuliah mereka sama, Porsche berusaha agar menjaga jarak dengan Mile. Bahkan pernah suatu hari Porsche yang tidak sengaja bertemu dengan Mile langsung mencoba menghindari pertemuan mereka, tapi Mile tetaplah Mile.

"Porsche, apa kau sudah tidak apa-apa?" tanya Mile saat dirinya tidak sengaja bertemu Porsche di depan kelas.

Porsche yang terkejut akan kedatangan Mile langsung tersentak kaget. Mile yang melihat Porsche terkejut karena tindakannya langsung meminta maaf.

"M-mile? Ada apa?"

Porsche yang melihat Mile mendatanginya langsung salah tingkah. Dirinya bingung harus bersikap seperti apa setelah kejadian di gudang belakang yang lalu.

Apakah dirinya harus bersikap seperti dulu dengan membully Mile seperti biasanya tapi mengingat kebaikan Mile selama ini kepadanya Porsche menjadi ragu melakukannya lagi. Pernah berpikir untuk berbaikan dengan Mile, tapi gengsinya yang tinggi selalu menahannya untuk meminta maaf kepada Mile.

"Apakah lukamu yang kemarin sudah sembuh?" ulang Mile kepada Porsche.

"I-itu... Sudah sembuh. Aku sudah tidak apa-apa." Porsche merutuki dirinya yang sekarang berubah menjadi gagap.

"Baguslah jika kau sudah sembuh. Ini aku bawakan roti croissant untukmu. Pete bilang kalau kau sangat menyukai roti ini."

Porsche hanya menatap roti croissant yang masih berada di tangan Mile sambil menelan ludah menahan lapar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Porsche hanya menatap roti croissant yang masih berada di tangan Mile sambil menelan ludah menahan lapar.

"Aku membelikan dua macam croissant untukmu. Savory and sweet. Aku tidak tahu kau lebih menyukai yang mana." ucap Mile sambil tersenyum melihat Porsche yang bingung.

Melihat Porsche yang hanya memandang roti pemberiannya tanpa bergerak sedikitpun, akhirnya Mile langsung memegang tangan Porsche untuk memberikan langsung roti tersebut ke tangan Porsche.

"Jangan hanya dilihat jika kau mau." Porsche yang melihat roti yang ditangannya langsung menatap Mile. Senyuman Mile yang jarang dilihatnya seketika membuatnya tersenyum tanpa dia sadari.

"Kau terlihat manis jika tersenyum seperti itu."

Kata-kata Mile tadi sukses membuat muka Porsche memerah seketika. Sudah yang keberapa kalinya Mile membuat dirinya seperti ini. Sialan!

Nerd's BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang