"Misi ini hanya untuk memanfaatkannya, bukan untuk bersimpati dengan apa yang terjadi padanya. Itu semua bukan urusan kita."
Sudah cukup sakit hati yang dialaminya melalui ucapan-ucapan yang dikeluarkan dari mulut Mile. Dirinya sudah tidak sanggup hanya mendengarkan percakapan itu. Rasa sakit hati tadi langsung berubah menjadi emosi yang memuncak saat dirinya hanya dimanfaatkan oleh Mile selama ini.
"Apa?"
Big dan Pete yang melihat Porsche keluar dari balik dinding lorong langsung terkejut karenanya. Mereka berdua tidak menyangka bahwa Porsche akan menemukan mereka disini dan mendengar percakapan mereka. Sedangkan Mile(Kinn) yang mendengar Porsche bersuara tidak langsung menatap Porsche.
"Apa maksud dari semua omong kosong ini?" ucap Porsche rendah seperti sedang menahan emosi yang sangat ingin meledak dari dalam dirinya.
"P-Porsche, se-sejak kapan kau ada di sana?" tanya Pete dengan terbata-bata dan sudah diketahui jawabannya dengan melihat raut muka Porsche sangat marah.
"Cukup lama untuk mendengar tentang perbuatan busuk kalian. Sekarang jelaskan padaku, APA MAKSUD DARI SEMUA INI?!" Teriakan Porsche cukup menggelegar di lorong tempat mereka berada sekarang.
Untungnya lorong ini sedang sepi karena jarang mahasiswa menggunakan jalur ini untuk ke kantin.
"P-Porsche, aku bisa jelas-"
"Cukup, Pete!"
Pete yang baru ingin meluruskan permasalahan kepada Porsche langsung dihentikan oleh perintah dari Mile(Kinn). Mile yang dari tadi tidak memandang Porsche sedikitpun sekarang langsung berdiri dihadapan Porsche.
"Akan aku jelaskan kepadamu, Porsche." ucap Mile yang langsung menatap Porsche dengan pandangan yang dingin dan tajam, sangat jauh dari Mile yang dikenalnya selama ini.
"Semua ini hanya penyamaran yang kami lakukan untuk memanfaatkanmu. Kau hanyalah boneka di dalam sandiwara ini. Itulah mengapa saat semua sudah aku dapatkan, kau tidak dibutuhkan lagi."
Perkataan Mile sungguh sangat menyakiti hatinya. Apa maksud dari semua tindakan Mile selama ini jika dirinya hanya dimanfaatkan dan sesudah itu dibuang begitu saja.
Semua sikap manis Mile, rasa pedulinya saat Porsche sedang mengalami keterpurukan, bahkan ciuman mereka saat di rumahnya. Apa itu juga bagian dalam sandiwaranya?
"Satu lagi, namaku bukanlah Mile Phakphum Romsaitong. Aku adalah Kinn Theerapanyakul."
'Plak'
Porsche yang sudah tidak bisa menahan emosinya langsung menampar Kinn dengan keras tepat di pipinya. Seluruh perasaan sakit hati dan amarah diluapkan dirinya melalui tamparan keras itu. Nampak sudut bibir Kinn berdarah karena luka sobek akibat tamparan Porsche.
"KHUN KINN!"
"PORSCHE! Kau-"
Big yang baru saja akan membalas Porsche langsung berhenti saat Kinn mengangkat tangannya sebagai tanda untuk Big dan Pete tetap diam ditempatnya. Kemudian Porsche yang sudah terpancing emosi langsung menarik kerah kemeja Kinn dan membentaknya.
"APA KAU PIKIR HIDUP SESEORANG HANYA PERMAINAN UNTUKMU, HAH?!"
'Bugh'
Pukulan keras Porsche layangkan ke wajah Kinn hingga membuatnya tersungkur ke lantai. Big dan Pete hanya bisa menyaksikan Tuan mereka tersungkur di depan mata mereka tanpa bisa berbuat banyak karena Tuan mereka sendiri yang memerintahkan seperti itu. Kalau mereka diposisi Porsche saat ini juga, mungkin mereka akan melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd's Bully
FanfictionKinn menyamar menjadi Mile, seorang mahasiswa culun untuk mendekati Porsche demi sebuah misi untuk mengungkap kebenaran tentang keluarga Kittisawasd. Tapi apakah benar hanya demi sebuah misi atau dengan maksud yang lain? Disclaimer: * Fiksi penggema...