Headache

994 87 10
                                    

Sudah beberapa malam Porsche tidak mendatangi tempat ini. Ya, di mana lagi kalau bukan tempatnya menghilangkan penat dari kegiatan universitas dan dari tempat yang disebutnya rumah. Sekarang Porsche sudah berada di tempat balapan liar dan sedang bersiap-siap untuk balapan malam ini.

Tempat ini menjadi lebih ramai daripada biasanya. Sepertinya dampak dari datangnya pembalap hitam (atau sekarang yang Porsche tahu bernama Anakinn) memberikan pengaruh yang besar pada tempat balapan ini. Mata Porsche seperti mengarah kesana kemari mencari seseorang.

"Kau seperti sedang mencari seseorang. Pasti pembalap hitam itu kan?" tanya Jom yang dari tadi selalu berada di sebelah Porsche.

Porsche yang menghiraukan pernyataan Jom masih terus mencari keberadaan Anakinn yang belum dilihatnya malam ini.

"Kau tenang saja, sepertinya dia akan datang malam ini. Aku dengar taruhannya akan dinaikkan menjadi 250.000 Bath!" Ucapan Jom tadi langsung membuat Porsche otomatis menoleh ke arah Jom sambil membulatkan matanya.

"Apa orang-orang ini susah gila dengan bertaruh uang sebanyak itu?!" ucap Porsche agak keras sehingga membuat beberapa orang menoleh padanya.

Sepertinya hasil pertandingan Porsche dengan Anakinn waktu itu membuat antusias manusia yang ada pada malam hari ini menjadi menggila.

"Kau jangan menyalahkan mereka. Pesona dari pembalap hitam yang mengalahkanmu malam itulah yang memikat mereka. Nikmati saja Porsche." ucap Jom bermaksud mengolok-ngolok Porsche. Porsche yang mendengar hal tersebut ingin sekali memukul sahabatnya itu.

"Di mana motormu, Porsche?" tanya Jom pada Porsche karena tidak melihat Porsche membawa motor seperti biasanya.

"Aku parkirkan di belakang. Tadi aku pergi ke toilet, sesudahnya aku merasa malas untuk mengambilnya. Jadi aku tinggalkan saja di sana. Nanti kalau balapan sudah mau mulai baru aku akan mengambilnya."

Setelahnya Porsche langsung pergi ke tempat dia biasa menunggu waktu balapan dimulai. Dirinya mulai bosan mencari keberadaan Anakinn. Hal itu hanya membuat dirinya lapar saja, pikir Porsche.
.
.
.

Sementara itu, kembali ke mansion kediaman Kittisawasd. Terlihat seorang pemuda yang berpakaian seperti para pengawal biasanya yang berada di dalam mansion tersebut. Pemuda itu perlahan berjalan sambil mengawasi situasi sekitar.

Sejak pertama kali tiba di mansion ini, pemuda tersebut sudah menelusuri seluruh tempat di mansion ini. Mulai dari halaman belakang, perbatasan mansion, hingga seluruh lantai bawah dengan menggunakan lensa kontak yang dilengkapi kamera khusus untuk melakukan pemetaan. Untung pengawasan mansion ini tidak seramai di mansion Tuannya.

 Untung pengawasan mansion ini tidak seramai di mansion Tuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah menyelusuri seluruh bagian dasar mansion. Apa kau sudah memetakan seluruh denahnya?" tanya pemuda yang sedang menyamar tersebut menggunakan earpiece kepada orang lain yang ada di sebrang line membantunya dari jauh.

Nerd's BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang