Suasana kalut yang selalu dirasakan oleh setiap orang yang menunggu di depan pintu emergency rumah sakit kini sekarang Porsche bisa rasakan sensasinya. Walaupun Porsche hanya terduduk diam, namun tatapan matanya kosong dengan penuh pikiran di dalam isi kepalanya.
Pete yang melihat sahabatnya -atau masih bisa dia bilang seperti itu- sedang termenung tanpa berbicara atau bergerak sedikit pun sejak awal Tuannya mencapai rumah sakit membuatnya khawatir. Pasalnya Porsche selalu menangis dan berteriak memanggil nama Tuannya sebelum mereka mencapai rumah sakit di dalam mobil tadi.
Sebelumnya saat Kinn akan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil, Porsche tidak ingin melepaskan pelukannya kepada Kinn sedikitpun. Barulah atas bujukan Arm yang mengatakan bahwa detak nadi Kinn makin melemah jika mereka tidak segera membawanya ke rumah sakit, Porsche langsung melepaskan Kinn dari pelukkannya. Mereka dengan segera membawa Kinn ke rumah sakit dengan Porsche yang terus menangis sambil kembali memeluk Kinn tanpa menghiraukan jasad ayahnya yang telah terbujur kaku di sebelah Kinn tadi.
Bahkan saat tubuh Kinn mencapai pintu masuk ruangan emergency, Porsche masih memaksa untuk tetap bersama Kinn dan berkata tidak ingin meninggalkannya. Setelah dibujuk oleh Pete dan para perawat barulah Porsche menyerah dengan terduduk di depan pintu emergency sambil terus menangis.
Pete membantu Porsche untuk duduk di kursi tunggu dekat pintu emergency. Beberapa saat sesudah menangis, Porsche langsung diam dengan pandangan kosong seperti sekarang hingga kini.
Pete yang mencoba ingin menghibur Porsche langsung mencoba untuk memeluk Porsche dengan ragu. Pasalnya hubungan pertemanan mereka memang sudah rusak akibat pengungkapan identitas mereka yang sebenarnya kepada Porsche waktu itu.
Melihat Porsche yang tidak mencoba melawan, Pete memeluk Porsche lebih erat dengan mengucapkan kata-kata penyemangat untuk membuat Porsche lebih tenang.
"Khun Kinn pasti bisa melewati semua ini, Porsche. Dia adalah orang terkuat yang pernah aku temui."
Porsche yang masih terdiam dan tidak membalas pelukannya membuat Pete meneruskan kata-kata lainnya.
"Khun Kinn memiliki alasan yang tepat mengapa dia harus melakukan semua ini, Porsche. Jangan membebankan dirimu sendiri dengan pikiran-pikiranmu. Kau juga harus kuat demi Khun Kinn."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, tangis Porsche kembali pecah sambil membalas pelukan Pete. Melampiaskan semuanya di dalam pelukan Pete hingga dirinya tidak memiliki tenaga lagi untuk menangis. Perlahan tubuh Porsche melemah hingga jatuh pingsan karena kelelahan dengan seluruh kejadian hari ini.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd's Bully
FanfictionKinn menyamar menjadi Mile, seorang mahasiswa culun untuk mendekati Porsche demi sebuah misi untuk mengungkap kebenaran tentang keluarga Kittisawasd. Tapi apakah benar hanya demi sebuah misi atau dengan maksud yang lain? Disclaimer: * Fiksi penggema...