Holiday Trip

1.2K 63 3
                                    

Terhitung sudah 2 bulan ini Porsche tinggal bersama dengan keluarga Theerapanyakul di mansion ini. Dirinya sudah terbiasa untuk tinggal 1 kamar dengan Kinn. Walaupun saat pertama kali Porsche mengetahui bahwa selama ini dirinya tinggal di kamar Kinn saat Kinn sakit membuatnya jadi salah tingkah. Pantas saja saat pertama kali memasuki kamar ini dirinya mencium aroma yang cukup familiar dari kamar ini, ternyata itu adalah parfum yang biasa Kinn gunakan.

Selama itu juga Kinn sudah menjalani rawat jalan di mansionnya dan telah dinyatakan sembuh total dengan sangat cepat. Masalah perkuliahan Porsche, dirinya telah kembali lagi untuk melakukan perkuliahan tatap muka. Awalnya Kinn melarang Porsche untuk langsung kembali berkuliah tatap muka, tapi dasarnya Porsche yang memang sudah kekeh dan tidak mau dibantah untuk kembali berkuliah seperti dulu jadinya Kinn hanya bisa pasrah.

Membahas masalah perkuliahan, Porsche pernah penasaran dengan Kinn. Mengapa Kinn tidak melanjutkan kuliah lagi seperti dulu? Porsche tahu kalau Kinn dulu hanya menyamar, tapi apakah Kinn tidak berkuliah lagi, pikir Porsche.

Porsche yang penasaran, pergi mencari Tankhun dan bertanya kepadanya. Dirinya malu bertanya kepada Kinn, takut Kinn mungkin tersinggung atau marah. Kinn sendiri sedang berada di perusahaan milik ayahnya yang nanti akan menjadi miliknya. Semenjak Kinn dinyatakan sembuh total, sekarang dirinya lah yang memegang kendali penuh atas perusahaan keluarganya itu. Hanya tinggal menunggu Kinn melangsungkan pernikahan saja baru seluruh kekuasaan ayahnya akan berganti atas dirinya.

Porsche dengan segera pergi ke halaman belakang mansion seperti yang dikatakan oleh pengawal saat dia bertanya keberadaan Tankhun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Porsche dengan segera pergi ke halaman belakang mansion seperti yang dikatakan oleh pengawal saat dia bertanya keberadaan Tankhun. Saat sampai di pintu belakang mansion, Porsche melihat di sana sudah ada Tankhun yang sedang memainkan smartphone. Namun bukan hanya ada Tankhun saja, di sana juga sudah ada Korn dan Chan sang pengawal pribadi Korn yang setia menemani Tuannya untuk bermain catur. Porsche dengan perlahan mendekati Tankhun dan segera duduk di sebelahnya dengan sebelumnya menyapa orang-orang yang ada di sana.

"Phi, aku ingin bertanya sesuatu."

Tankhun yang mendengar perkataan Porsche langsung saja mengacuhkan smartphone yang dimainkannya tadi. Menurutnya Porsche itu lebih penting dibandingkan apa yang ada di smartphone-nya. Secara gitu Porsche sudah dianggapnya sebagai saudara (atau lebih tepatnya calon adik ipar).

"Apa yang ingin kau tanyakan, Porsche? Apa ada sesuatu yang terjadi di universitasmu? Atau kau masih sering diganggu di sana? Katakan padaku, aku pasti akan menyuruh pengawal untuk mengurus mereka!"

Tankhun yang sepertinya memiliki rasa overprotective seperti Kinn langsung saja melontarkan kata-kata tanpa jedanya. Bedanya saja Kinn tidak secerewet Tankhun. Kalau Tankhun akan memberi pelajaran melalui ucapan, maka Kinn akan melakukan hal sebaliknya. Tanpa kata-kata, Kinn akan langsung membuat orang yang menyakiti kesayangannya hilang dari muka bumi ini.

Saat Tankhun mendengarkan Porsche yang berkata seperti itu, dirinya cukup merasa khawatir. Porsche yang biasanya petakilan (hampir sama sepertinya) tiba-tiba saja melontarkan pertanyaan seperti itu, tidak seperti biasanya.

Nerd's BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang