21

431 39 26
                                    

Setelah melihat keadaan ness kaiser segera menutupi tubuhnya itu dengan jaket milik nya dan segera membawa ness ke apartemen miliknya

Kaiser menggendong tubuh ness yang sudah lemas dan terlihat tatapan nya yang tidak bisa di artikan

Kaiser membawanya ke kamar nya, mengacak lemarinya mencari baju yang pas untuk ness dan akhirnya ketemu, dengan cepat dia memakaikan nya tanpa banyak bicara, dia lebih memikirkan nasib ness dari pada nafsunya

Setelah semuanya selesai dia menatap mata ness sebentar, ingin sekali kaiser menanyakan banyak pertanyaan namun apa daya dia tau apa yang ness rasakan saat ini, takut, malu, dan tentunya merasa sangat tak pantas

Kaiser tau persis itu

"Micha~" Kata kata itulah yang keluar dari bibir ness saat itu, gemetar. Penuh dengan ketakutan

"Ness... Kamu baik baik aja, ada aku, ga perlu takut"

"Tapi... Tapi micha.... Dia di dalam"

"... Apa maksumu ness... " Kaiser sebenarnya mengerti tapi dia ingin memastikan apa yang di katakan ness benar dengan apa yang ada di pikiran nya

"Dia... Hiks.... Dia m... Mengeluarkan nya di dalam.... Aku takut micha.... Aku takut" Tanpa bicara banyak Kaiser langsung mendekap tubuh mungil di hadapan nya, menyalurkan semua kehangatan pada dirinya

"Tenang ness.. Tenang... "

"Aku takut micha aku takut"

"Tidak apa apa ness... Kau kuat"

"Aku takut... Aku tidak punya siapa siapa aku takut"

"Aku tau itu ness"

'Aku tidak akan meninggalkan yang kali ini.... Bahkan kalau harus aku yang tanggung jawab'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yuki terdiam saat mendengar berita dari teman nya, dia memikirkan apa yang terjadi pada sahabat nya itu saat ini, dia tidak menjenguk nya saat ini, takut jika dia menghancurkan semuanya takut jika dia datang dia akan memperburuk keadaan

"Minum" Ucap aiku yang datang dengan minuman kaleng di tangan nya

Yuki menerima itu dan tersenyum pada nya "Terima kasih"

"Jadi.... Bagaimana"

"Belum ada berita lagi.... Aku takut terjadi hal buruk padanya"

"Semoga tidak terjadi"

"Um.. Aku juga berpikiran seperti itu"

Mereka berdua berada di rooftop tempat kuliah mereka, yuki mencoba menghilangkan pikiran negatif nya saat ini dengan bersantai di rooftop tapi siapa sangka hal itu malah berubah menjadi hal yang lebih fatal

Terlihat kepungan asap yang awalnya kecil lama kelamaan menjadi besar

"... Yuki.... Lo ngerasa ada yang salah? "

"Iya... Kau berpikiran yang sama? "

"Mungkin iya? "

"... Asap.... AIKU AYO PERGI DARI SINI" Dengan hati yang ge merusuh mereka segera berlari menuju lantai bawah tapi siapa sangka kebakaran terjadi di lantai 2 dan membuat jalan menjadi susah, kepungan asap sudah menyebar dan api yang sudah mulai membesar

"AIKU... Bagaimana ini" Ucap yuki, tubuhnya bergetar takut akan terjadi hal yang tak mereka ingin kan

"Kita pergi ke rooftop kembali cepat" Mereka berlari menaiki tangga yang sepertinya sudah tidak kuat menahan berat lagi

Mereka berlari sekuat tenanga hingga akhirnya mereka berada kembali di rooftop

Mereka melihat ke bawah gedung, gedung yang memiliki 5 lantai jika mereka memaksakan untuk loncat pasti hal yang terjadi ke depan nya adalah kematian

"Yuki" Panggil AIKU saat itu, yuki menoleh dengan mata yang sudah berkaca kaca

"Kita loncat ya... Jangan takut, biar aku yang menopang tubuh mu"

"Apa maksudmu AIKU"

"Aku.... Ah bukan itu, kau masa depan mu masih panjang, tingkat sukses mu masih lama, kau harus mengejarnya"

"APA MAKSUD MU AIKU" Teriak yuki

"Jika aku mati nanti.... Tolong,aku suka bunga tulip" Segera setelah bicara seperti itu AIKU menggendong nya dan bersiap untuk loncat dari sana

"Apa yang ingin kau lakukan sialan turunkan aku"

"Aku akan menjadi tameng mu saat kau sampai di bawah, jadi itu kemungkinan kecil mu untuk sedikit mengalami cidera parah"

"Dan... Kau mati? " Balas yuki yang tangis nya sudah tak terbendung

"Love you yuki... And anything"

aku dan dia (aikuken, kainess and all ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang