15. SAMUDRA PERASAAN

36 8 1
                                    

Yang klik bintang di pojok kiri bawah plus nambahin komen, bang author doa'in semoga semua keinginan kalian terkabul, rezeki nya juga selalu Tuhan lancarin aamiin.

_
_
_
Happy Reading...

Di perjalanan pulang dalam mobil Raka, perlahan kedua pendengaran Aily mulai menangkap masuk beberapa suara yang ada di sekitarnya. Sedikit demi sedikit ia membuka kedua kelopak matanya. Kepalanya terasa berat dan badannya masih teramat sangat linu. Setelah memejamkan matanya kembali, Aily baru sadar akan kejadian yang menimpanya beberapa saat lalu menyebabkan ia berkali kali pingsan tak sadarkan diri. Padahal di markas The Warrior's tadi Aily sudah di obati, tapi entah kenapa pada saat pulang ia mendadak pusing dan pingsan kembali.

Melihat Aily yang sudah sadar kembali Kalana tersenyum senang, ia benar-benar dibuat khawatir dengan perempuan satu ini yang dari tadi pingsan lumayan lama.

"Alhamdulilah akhirnya kakak sadar juga, bikin panik aja tahu nggak."

"Aily udah sadar? Nih Na kasih dia minum." Kata Raka menyodorkan botol air mineral ke arah belakang dirinya yang kemudian langsung di terima oleh Kalana.

"Minum dulu Kak." Kalana dengan cepat membuka botol air mineral lalu membantu Aily untuk segera meminumnya.

"Gimana udah mendingan kan?"

"Alhamdulilah udah, makasih ya."

Singkatnya mobil Raka sudah sampai di rumah Aily, di tuyun Nana, mereka masuk dan merebahkan Aily di atas sofa yang empuk. Aily memijat pelan keningnya yang berdenyut terasa nyeri dan masih sangat pusing. Memikirkan hari-hari dan kejadian sebelumnya yang begitu membuatnya trauma berat.

Abi Rama yang sedang meminum kopi di ruang tamu seketika kaget saat melihat anak perempuannya pulang dengan kedua temannya dalam kondisi yang begitu mengkhawatirkan. "Astagfirullah Nak, kamu kenapa kok bisa kayak gini?" Tanya Abi sungguh khawatir seraya duduk dan mendekat ke arah Anaknya.

"Nggak apa-apa kok Abi tadi Aily cuma kecelakaan dikit aja, iya kan?" Kata Aily mengedipkan matanya ke arah kedua temannya Raka juga Nana.

"Iya Om bener, sebelumnya kita minta maaf ya Om tadi itu kita ajak Aily ikut ekskul di Kampus." Ujar Kalana dengan spontan tanpa mempertimbangkan apa yang akan Abi nya Aily respon.

"Ekskul? Emang Aily ikut ekskul apa?" Tanya Abi Rama sedikit bingung. "Ekskul seperti apa sampe bisa buat kamu luka-luka gini."

"Futsal." "Karate." Jawab Raka dan Nana berbarengan tetapi dengan jawaban yang berbeda membuat Abi Rama yang sudah bingung semakin bingung.

"Futsal? Karate? yang bener yang mana?"

"Dua-duanya Om jadi kita itu masuk kedua ekskul itu, nah yang pertama karate, pipi Aily lembam itu tadi nggak sengaja kena tonjok om biasa kan karate mainya pukul-pukulan, nah kalau luka di kaki itu Aily kesandung pas main futsal Om karena Aily mainya pilih pake rok nggak mau pake celana. Gitu om kurang lebih." Sudah terlanjur berbohong dan tak ingin ketahuan, Nana berusaha memperbaiki dan memperjelas maksud dari jawaban dirinya dan Raka.

"Oh begitu, Abi nggak akan larang anak Abi ikutan ekskul kok cuma kalau bisa lain kali harus lebih hati-hati ya. Ya udah sekarang ganti baju jangan sampe Umi kamu lihat nanti kamu di marahin lagi."

Melihat Abi nya yang tak curiga sedikitpun, Aily sungguh merasa sangat lega. Untung saja Kalana ini pinter banget ngelesnya. Sebernarnya dalam hati Aily ia sama sekali tak ingin berbohong pada Abi nya tapi di sisi lain ia juga tak mau Abi nya jadi lebih khawatir pada dirinya.

"Iya Abi, ya udah kalau gitu Aily masuk kamar dulu ya."

"Oh iya Abi lupa, gimana kamu udah akrab belum sama calon kamu yang di Kampus baru itu?" Tanya Abi Rama membuat kedua teman barunya itu sontak kaget dan heran.

"Hah?! Calon?!"

"Siapa? wah parah kok nggak cerita sih."

"Udah ya Abi, Abi mening ke kamar aja istirahat."Kata Aily mendorong pelan Abinya ke arah kamar yang tak jauh dari ruangan itu.

"Eh abi belum selesai nanya nya."

"Nanti lagi aja Abi."

Aily menatap Kalana dan Raka dengan tersenyum, ia sedikit merasa malu dengan ucapan Abinya tadi yang tak ekspek akan membicarakan itu di depan Raka juga Kalana.

"Makasih ya kalian udah nolongin dan anterin Aku sampe sini, tapi maaf banget kalian pulang aja ya, Aku mau istirahat nggak papa kan?"

Kalana mengangguk kemudian mengusap tangan Aily dengan sangat lembut.
"Iya Kak sama-sama, kita bener-bener minta maaf ya atas kejadian tadi, ya udah Kak Aily mening istirahat aja kita pamit ya Kak."

***
Di kampus...

Kalana berjalan riang menghampiri gerombolan anak-anak paling populer di kampus itu ya siapa lagi kalau bukan geng kakaknya. Tak hanya para anggota The Warrior's ternyata di sana juga sudah ada Ana, Kristal juga Abel.

Baru juga sampai di sana, adiknya Alextro itu langsung di dekati oleh ke tiga teman perempuannya. Di tarik dan di tanyai banyak hal mengenai kondisi Aily.

"Na si Aily nggak papa kan?"

"Katanya kemarin beneran di culik sama anak Vabregaz? Itu beneran?" Tanya Abel terus mendekat ke arah Kalana bertanya agak memaksa.

"Heem." Jawab Nana sangat singkat di barengi dengan anggukkan kepalanya.

"Hah kok bisa gimana ceritanya."

"Panjang deh pokoknya."

"Aduh bokapnya pasti marah ya."

Abel memasang ekspresi wajah sangat khawatir, ia lalu berbalik arah menatap salah satu dari kelima anggota The Warrior's yang ada di dekatnya itu. Yap ia menatap Januarta dengan sangat sinis.

"Ini pasti gara-gara lo kan?" Kata Abel sewot menujuk ke wajah Januar.

"Lah kok jadi gue. Eh jangan mentang-mentang lo ada masalah sama gue terus lo salah-salahin gue terus. Jelas-jelas ini salahnya anggota Vabregaz aneh lo!"

"Pokonya ini salah lo!"

"Dasar nggak jelas lo!"

Bukan suatu hal yang aneh, Januar dan Abel kedua manusia ini kalau sudah bertemu pasti selalu saja seperti ini, entahlah semenjak hubungan mereka selesai mereka tak pernah berhenti untuk bertengkar. Padahal sebelum itu mereka berdua ini yang paling bucin di antara yang lain.

Ditengah cekcok Januar dan Abel, tanpa pamit dan dengan wajahnya yang terlihat murung, Alextro tiba-tiba pergi ke arah lorong seorang diri. Melihat keanehan itu, Kalana dengan cepat menyusul dan menghampiri kakaknya.

"Eh Alextro kenapa tuh?"

"Elo sih malah berisik!"

"Lah kok jadi nyalahin gue."



-
-
To be continued...
Segini dulu ya bray slow down pelan-pelan aja,
Di tulis kurang lebih 1000 kata seperti biasa ada typo tandai ya, jangan lupa follow Instagram bang author.
Jazakalllahu/Jazakilllahu terima kasih banyak.






ALEXTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang