S3 : Kesepakatan

377 46 7
                                    

Disitu sesaat Yoichi memikirkan penawaran dari Nagi.

"Maaf Nagi, aku tidak bisa menerimanya, karena aku mau satu grup dengan Bachira." tolak Yoichi

Mendengar itu sesaat Nagi terdiam.

"Itu katanya, ayo kita pergi." ucap Reo ke Nagi

"Kalau begitu." tiba-tiba Nagi menunjuk ke arah Yoichi

"Biarkan aku satu tim denganmu." ucap Bagian dengan datar namun terlihat serius

Disitu semua orang terkejut bahkan Reo.

"Apa maksud mu! Bukan kah kita harus terus bersama!" seru Reo kesal

Disitu Nagi mulai mengutarakan maksudnya bahkan memberitahu Reo jika dia ingin lebih kuat, dan sekarang ini mereka berdua tidak sekuat itu.

"Aku ingin menjadi lebih kuat, aku menyadari kita berdua belum cukup kuat, kita harus berpisah untuk menjadi lebih kuat, aku ingin lebih kuat seperti Yui." ucap Nagi

Sesaat Reo diam menggeram.

"Apa apaan itu, terserah mu." ucap nya menahan geram

Sesaat Yoichi mulai berfikir. Jika dia mempunyai rekan seperti Kunigami atau Chigiri, maka Yoichi tidak perlu mengkhawatirkan itu.

Yoichi tahu itu pilihan yang terbaik. Namun Yoichi mulai kembali memikirkan seluruh kemampuan Nagi, dalam hati Yoichi, dia juga ingin bermain bersama Nagi.

"Ayo kemari, Nagi." ucap Yoichi dengan tegas

Disitu Bachira tersenyum tipis dengan keputusan Yoichi.

"Seharusnya seperti itu."

Setelah itu di monitor memperlihatkan Nagi, Bachira dan Yoichi menjadi satu tim. Setelah itu pintu pun terbuka.

"Dah Reo, sampai bertemu di sana." ucap Nagi setelah itu mereka pun masuk

Disitu Reo hanya diam di sana sambil menggeram kesal.

Disisi lain.

Yuichi benar-benar sudah menduga itu akan terjadi meski dia tidak berkata apa pun.

"Terkadang perpisahan itu dibutuhkan agar bisa lebih kuat, ku harap kamu paham maksud itu Reo kun." ucap Yui pelan yang memperhatikan kejadiannya dari kamera

Dia kembali memantau.

Mari lanjut kembali ke Yoichi.

"Salam kenal ya Nagicchi." ucap Bachira ke Nagi

"Hm... Salam kenal." balas Nagi

"Tadi dia kelihatan sedih, apa kamu tipe mudah pindah hati?" sambung Bachira sembari bertanya

Nagi sesaat berfikir.

"Ya... Bohong... Kalau tidak merasa kesepian namun aku juga sangat menantikan yang terjadi, bukan kah itu yang sering dialami disini, aku ingin mengalahkan Isagi dan Yui, karena itu aku juga tidak ingin kalah." balas Nagi

Sesaat Yoichi kembali ingat, Nagi benar-benar sudah berubah sejak waktu itu.

Dan Yoichi tahu. Jika mereka benar-benar egois, maka mereka pasti akan bertemu lagi.

"Mohon kerjasamanya Nagi." ucap Yoichi ke Nagi

"Tentu, mohon bantuannya." balas Nagi

Yoichi yakin mereka tidak akan kalah.

"Bukankah seharusnya kita tidak terkalahkan?" balas Bachira bersemangat

Yoichi menatap yakin ke depan. "Ayo, kita harus menang!"

Dilain tempat.

"Kamu yakin tidak akan bermain sementara waktu di Real madrid?" tanya Sae di telepon

"Lagi tidak, Sae san bisa kembali ke sana." balas Yuichi

"Kamu ya... Memangnya terjadi sesuatu?" Balas Sae

"Tidak ada sih... Mungkin aku hanya mencari seseorang yang bisa melebihi ku saja." balas Yuichi terkekeh

Setelah itu dia menutup telepon nya.

Yuichi menghela nafasnya. Lalu Yuichi melihat ke arah laptop melihat data data yang diminta.

"JFU benar-benar mempersulit Blue lock ya..." Yuichi terkekeh

Lalu Yuichi menghubungi seseorang.

"Na... Bisakah aku meminta apa yang ku butuhkan?"

Yuichi tersenyum tipis.

"Terima kasih untuk itu Shin san."

My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang