Ini adalah chapter khusus ya...
Tentang janji Yuichi dan Anri setelah pertandingan ketujuh selesai.
. . . .
"Anri san... Bisa temani aku sehari ini tidak?" tanya Yuichi
"Bisa saja, lagipula sesekali liburan tidak apa kan." balas Anri
Setelah itu Yuichi kembali tersenyum.
"Oke deh, aku tunggu jam 7 besok." ucap Yuichi
Setelah itu dia pun ke kamarnya.
Anri pun menuju ke apartemen nya.
Sejenak Anri sedikit penasaran apa yang menjadi permintaan Yuichi.
Karena dia kalah melawan Yuichi di pra duga pertandingan ketujuh itu.
Keesokan harinya...
Yuichi kini menunggu Anri yang katanya akan sedikit telat karena beberapa hal.
"Hah! Maaf Yuichi kun... Aku agak telat."
Yuichi sedikit terkejut melihat Anri yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Ah... Apakah aneh?" Yuichi menggeleng kan kepalanya
"Tidak kok, Anri san kelihatan lebih kayak sepantaran pakai pakaian seperti itu." ucap Yuichi sambil tersenyum tipis
Namun tidak lupa Yuichi memakai kembali masker nya.
"Jadi bisa langsung jalan?" Yuichi mengangguk
Setelah itu Yuichi mengendari mobil dengan sangat pelan agar bisa menikmati suasana Jepang yang sangat dia rindukan.
Tujuan pertama mereka kini ke salah satu pasar terbesar di Jepang yaitu Tsukiji outer market.
Disitu Yuichi melihat kalau Anri tertidur, mungkin karena berbagai hal baru pagi namun sudah tidur.
Namun buat Yuichi itu tidak masalah karena Anri juga banyak melakukan hal yang sangat penting untuk dunia sepak bola.
"Anri san... Bangun, kita sudah sampai sekalian cari sarapan dulu." ucap Yuichi sambil membangunkan Anri
Perlahan Anri terbangun dari tidurnya.
Disitu ada kain yang disiapin oleh Yuichi untuk Anri, Anri pun lalu membersihkan mukanya pakai itu.
"Ah... Sudah baik? Ayo jalan sekalian lihat ada makanan apa yang enak." ucap Yuichi sambil memegang tangan Anri
Anri terkejut ketika Yuichi memegang tangannya, begitu hangat dan besar tangannya untuk seukuran anak berusia 16 tahun.
"Wah! Ada roti panggang! Anri san juga mau?" tawar Yuichi
"Ya." jawab Anri
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother
Short StoryApa yang terjadi jika Isagi memiliki saudara namun sering disebut kembar tapi ajaibnya sang adik dan kakak ini tidak terlalu jauh perbedaannya. "Nii san..." "Jangan khawatir Yuichi, kita berdua pasti akan bisa." "Tidak, aku akan menjadi batu loncat...