S2 : Awakening part 2

564 86 5
                                        

Kuon terkejut dengan fakta yang dia dapatkan sekarang.

Berbanding terbalik, 3 - 5 untuk keunggulan tim Z.

Melihat mereka mampu bertarung dengan Tim V yang terkuat hanya dengan 10 orang.

Membuat Kuon benar-benar merasa sangat terkejut dan syok.

Tiba-tiba...

"Apa yang kalian lakukan?!"

"Bisakah bermain lebih serius! Kalian tidak malu kalah melawan tim yang isinya 10 orang!" ucap Kuon dengan nada kesal

Mendengar itu emosi Reo semakin hilang kendali.

"Berhenti protes, pecundang." mendengar itu Kuon diam terkejut

Sesaat Kuon mengingat semua hal yang membuatnya bisa sampai sekarang.

Meski cara itu sangat tidak terampuni.

'Aku tidak akan menjadi orang yang mengakhiri impiannya disini, Meskipun hanya sendiri, aku akan menghasilkan tendangan yang bisa membuat ku menang dengan cara apapun' batin Kuon dengan memperlihatkan mata Kuon yang menggelap

Sesaat.

Kini Yuichi berserta Ego dan Anri memerhatikan kondisi yang terjadi.

"Ne... Yuichi kun, menurut mu apa alasan salah satu pemain Tim Z tidak ikut bermain? Apa karena hanya ingin tetap aman?" tanya Anri kali ini

Sesaat Yuichi pun kembali memerhatikan sembari meminum minumannya.

"Khianat, biasanya orang yang akan berkhianat itu biasanya mereka pernah mengalami hal itu sebelumnya, mereka mempunyai impian atau sesuatu yang membuat mereka ingin mencapai nya meski tindakan itu bisa saja membuat mereka kehilangan impian itu." jawab Yuichi

"Sekarang kini hanya dia yang bisa menentukan mau dilanjutkan atau tidak." sambung Yuichi

Kini kembali ke lapangan.

Sesaat Reo semakin kesal, dia tidak mau kalah, dia tidak mau menjadi mainan orang-orang yang hanya ingin memanfaatkannya.

Dan juga dia juga tidak mau berpuas diri hanya karena pemberian seseorang.

Namun dia ingin menjadi seseorang yang bisa membuktikan jika dia juga bisa melakukannya.

Reo pun berlari dengan cepat.

"Aku tidak akan kalah!" serunya kesal

Tapi...

"Apa kamu begitu takut dengan kekalahan, bunga yang tidak pernah layu di rumah kaca?" tanya Raichi dengan nada menyeringai

"Kalau begitu, aku akan mengalahkan mu untuk pertama kalinya." sambung Raichi dengan tatapan mengerikan

Reo kini bertambah kesal, karena dia tidak memberikan operan ke Nagi diakibatkan Raichi yang memblokir jalurnya.

Ditambah Zantetsu juga kesulitan untuk menerobos karena ada Naruhaya dan Chigiri yang menjaga nya.

Dia benar-benar ingin menghancurkan Raichi namun dia menyadari kalau Yoichi sudah berada di tempat yang pas untuk merebut bola.

Jika dipaksa menyerang maka akan memiliki kemungkinan bola nya akan direbut.

Dia ingin merubah alurnya tapi dia tidak tahu cara untuk melakukan penyerangan yang terbaik.

Ditambah kini mereka dalam posisi terjepit dengan selisih 2 poin dari Tim Z.

Yang membuat kakinya seperti membeku di tempat.

Karena seluruh lapangan benar-benar dikuasai oleh Tim Z.

Untuk sesaat Reo merasa takut kalau dia dan Nagi akan kalah.

Sesaat Nagi melihat Reo. Mata Nagi menjadi membulat.

"Reo..."

Disaat itu juga Nagi berlari.

"Berikan bolanya kepadaku!" seru Nagi dengan nada dingin

Dengan cepat Reo pun memberikan bola itu ke Nagi, Nagi pun mendapatkan bola nya dengan kemampuan nya.

Sesaat Yoichi terkejut karena Nagi sudah mulai berinisiatif untuk menyerang.

Dari mata Nagi muncul sebuah kabut agak kehitaman.

"Reo... Kali aku akan mencoba." ucap Nagi ke Reo

Sesaat Reo terkejut melihat sosok Nagi yang berbeda.

Setelah mendapatkan bolanya, Nagi mulai berlari menuju ke gawang.

Imamuda dan Igaguri terkejut melihat dribble milik Nagi.

Di layar untuk pertama kalinya Yuichi terkejut melihat perubahan Nagi yang membuatnya sedikit terdiam.

'Ternyata ada saatnya kamu begitu ya... Nagi kun...' batin Yuichi sembari tersenyum tipis

Sesaat Nagi mulai bingung, kenapa dia bisa bergerak seperti tadi, padahal dia sebelumnya tidak begini.

Hatinya seperti tergerak akan sesuatu.

Namun sebuah perkataan yang membuatnya menjadi seperti sekarang.

"Nagi kun hanya belum menemukan kesenangan di situ, ku yakin setelah kamu merasakannya, kamu akan menikmati hal tersebut."

Perkataan itu... Perkataan itulah yang membuat seorang Nagi Seishiro penasaran, jiwa keegoisan Nagi adalah sebuah keinginan tahuan dan hasrat.

Sedari awal pemicu itu semua adalah perkataan itu dan semua insiden yang dia alami sekarang.

Nagi tidak mau mengalami kekalahan meski dia belum pernah mengalami kekalahan di pertandingan kecuali di game.

Hal itu jelas membuat diri Nagi perlahan mulai berubah.

Namun karena sudah muncul Nagi tidak punya pilihan lain.

'Aku ingin mencoba ini! Aku ingin mengubahnya segalanya!' batin Nagi sembari menendang bola ke gawang

Skor punya tercetak.

Yang membuat skor menjadi 4 - 5.

Yoichi terkejut karena mengetahui bukan hanya tim nya yang berhasil Awakening namun Nagi juga sudah mulai berevolusi.

"Ne... Reo, setelah aku membuat nya seri, berapa gol lagi yang harus dicetak?" tanya Nagi ke Reo

Reo yang mendengar dan melihat Nagi sudah mulai berubah hanya diam sembari membersihkan keringat nya..

"Satu, satu gol saja." jawab Reo dengan yakin

Setelah mendengar itu Nagi mengangguk paham, dia pun berlari kembali menuju ke  gawang lawan.

Mereka semua berusaha untuk menghentikan Nagi, namun Nagi benar-benar tidak bisa dihentikan.

Sorot matanya benar-benar sangat tajam.

Sesaat Nagi melompat dengan sangat tinggi, setelah menendang bola sangat tinggi.

'Jika kamu melakukannya tanpa dilatih, badanmu akan sakit semua'

'Tidak perduli, aku harus menang, aku harus melampaui diriku sendiri!' batin Nagi

Sebuah tendangan berhasil terlesat kan.

Membuat kedudukan Tim V menjadi seri yaitu 5 - 5.

Sesaat Tim Z benar-benar terkejut dengan perubahan Nagi, dengan melakukan hatrick.

Bahkan perubahan ini juga membuat Yuichi sampai tersenyum bersemangat.

"Hahaha... Akhirnya kamu bangkit ya, sang Monster!"

Tbc...

Sorry kalau agak pendek, sedikit pengumuman, untuk nanti siang aku tidak akan up sampai besok soalnya besok aku ada interview di Hotel.

Semoga keterima ya... 😄😄😄

Oke itu saja sampai bertemu lagi



My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang