Di Basecamp Bloodies
"Apaan sih lo anj. Lo bilang ga mau ikutan. Tapi kenapa sekarang lo tiba tiba berubah fikiran." Umpat jaemin terdengar kesal sambil melempar tas nya ke sembarang tempat.
Haechan yang merasa kalau umpatan jaemin itu tertuju untuk nya malah terlihat santai sambil memainkan pelan gitar di tangannya.
"Gue ga peduli. Pokoknya dia punya gue. Gue mau anak baru itu." Telak haechan tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.
"Dih. Anjir banget emang nih bocah. Pake langsung mengklaim segala lagi kalau anak baru itu punya dia." Timpal jeno yang langsung menjatuhkan tubuh nya ke sofa.
"Take it easy guys. Ya udah lah, biarin aja anak baru itu buat haechan. Itung itung ngebantu haechan buat sembuhin luka yang dibuat sama mantannya dulu." Tungkas mark mencoba untuk melerai perdebatan antara ketiga orang itu.
"Si anjg." Haechan langsung menatap tajam pada mark yang sedang tertawa puas padanya.
"Ah elaaahhh.. Baru juga dapet yang bening." Akhirnya jaemin pun menyerah dan mengikuti saran dari mark.
"Kalau lo gagal. Gue langsung maju yah." Kini jeno yang berucap.
"Ga akan. Gua pastiin dia akan jadi milik gue."
*****
Setelah melewati beberapa proses yang melelahkan, akhirnya renjun pun di persilakan untuk menuju ke kelas nya dengan di temani salah satu mahasiswa di sana.
"Hi.. Gue Moon jun hui. Lo bisa panggil gue jun." Ucap orang yang di tugas kan untuk mengantar renjun ke kelas nya.
"Hai.. Aku renjun." Balas renjun dengan sangat ramah sambil tersenyum tipis.
Untuk pertama kali nya junhui melihat senyuman manis dari pria bernama renjun itu hingga membuat junhui tertegun untuk sementara waktu karena terpesona.
"Anj.. Senyum nya manis banget." Batin junhui.
"Jun. Kamu baik baik aja kan?" Tanya renjun membuyarkan lamunan junhui.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE | Hyuckren [END]
Teen FictionSesuatu yang kau anggap berharga justru bisa menjadi penyebab luka terparah dalam hidupmu.