Renjun segera turun dari kamarnya yang berada di lantai atas hingga saat ia berada di anak tangga terakhir, renjun dapat dengan jelas melihat jaemin dan jeno sedang duduk di ruang tamu.
Namun renjun terlihat menyerit saat menyadari wajah jaemin yang penuh luka dan terlihat sangat berantakan.Jaemin dan jeno yang menyadari kedatangan renjun seketika langsung berdiri. Jeno dibuat menganga saat melihat renjun, awalnya jeno tidak percaya dengan apa yang jaemin katakan, tapi saat ia melihat renjun yang kini berdiri di depannya, saat itu juga jeno langsung percaya dengan semua yang jaemin katakan.
"Ren." Panggil jaemin pada renjun yang sejak tadi hanya diam dengan raut wajah datar nya. Tatapan renjun terlihat begitu tajam namun teduh secara bersamaan.
"Gue kira lo udah mati di tangan haechan, jaem." Ucap renjun dengan santainya tanpa menunjukan ekspresi apapun yang membuat jaemin dan jeno terkejut bukan main.
"Ren. Lo kenapa jadi gini?" Jeno yang tidak tahan segera mengeluarkan apa yang ada di fikirannya saat ini.
"Gini gimana maksud lo?" Tanya balik renjun masih dengan raut wajah yang datar.
"Jaemin udah cerita semuanya ke gue. Termasuk sama apa yang udah kalian berdua lakuin. Jujur gue kecewa banget sama jaemin karena dia bisa bisa nya khianatin persahabatan kita. Tapi saat gue liat lo secara langsung kaya gini, liat gimana tatapan mata lo dan raut wajah lo yang begitu tenang. Gue ga ragu sedikit pun buat nyimpulin kalo lo ngelakuin semua ini buat rusak persahabatan kita. Iya kan huang renjun?" Cecar jeno yang mulai terlihat marah.
Jaemin yang menyadari akan emosi jeno yang mulai meluap langsung menahan tangan jeno agar dia tidak hilang kendali dan berakhir dengan kejadian yang tidak jaemin inginkan.
"Udahlah jen. Gue udah minta maaf dan lo udah janji sama gue kalo kita dateng ke sini buat nanya baik baik ke renjun." Ujar jaemin mencoba untuk menenangkan jeno.
"Jeno bener jaem. Gue emang mau ancurin kalian. Dan soal apa yang gue bilang kemarin sama lo itu hanya omong kosong gue supaya lo percaya klo gue pura pura mati itu cuma karena mau lepas dari haechan. Padahal satu satu nya tujuan gue itu cuma ancurin kalian terutama ketua kalian itu, lee haechan brengsek." Renjun langsung berbicara terus terang tanpa perlu jeno dan jaemin tanyakan. Dan penjelasan renjun benar benar membuat hati jaemin hancur seketika. Pasalnya, pria itu tidak main main saat bilang kalo dia menyukai bahkan jatuh cinta pada renjun.
"Kenapa ren? Kenapa lo ngelakuin ini sama kita?" Tanya jaemin terlihat begitu kecewa.
Tanpa menjawab pertanyaan jaemin, renjun segera kembali ke kamar nya dan kembali membawa sebuah buku kecil kemudian dia lemparkan tepat di depan jeno dan jaemin.
Lalu jeno pun segera membuka dan membaca lembar demi lembar tulisan yang ada pada buku diary itu.
"Reyna. Lo kenal sama dia?" Tanya jeno terlihat terkejut bahkan jaemin yang belum sempat membaca isi buku itu pun ikut terkejut saat jeno menyebut nama itu.
Renjun hanya diam tak berniat untuk menjawab. Tatapan matanya terlihat tajam tapi penuh luka secara bersamaan.
Jeno menyeringai lantas membanting diary itu sembarang arah.
"Kalo lo ngelakuin ini semua hanya untuk balas dendam sama kita terutama haechan. Lo salah besar ren." Tegas jeno sambil mendekat ke arah renjun yang mematung di tempat nya.
"Dengerin gue baik baik ren. Gue tau haechan salah. Tapi semua itu bukan murni kesalahan haechan." Jeno kembali berucap.
"Gue ga peduli. Yang gue tau, kalian semua itu brengsek." Ucap renjun penuh penekanan di setiap katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE | Hyuckren [END]
Fiksi RemajaSesuatu yang kau anggap berharga justru bisa menjadi penyebab luka terparah dalam hidupmu.