Renjun baru saja akan tenggelam dalam mimpi nya saat suara pintu kamar renjun terbuka yang membuat renjun langsung menoleh dan melihat sang bunda masuk.
"Sayang. Kamu belum tidur kan?" Tanya sang bunda dan langsung duduk di tepi ranjang renjun.
Renjun yang tadi sedang berbaring kemudian beranjak dan duduk bersandar di kepala ranjang.
"Belum bun. Kenapa?" Balas renjun menatap sang bunda.
"Di depan ada temen kamu tuh." Ujar sang bunda dengan wajah yang terlihat sumeringah.
"Temen?" Ulang renjun memastikan. Karena renjun merasa kalau dia belum mempunyai orang yang benar benar menjadi temannya.
"Iya. Pinter yah kamu cari temen. Orang nya manis banget, ramah pula. Kenapa ga sekalian jadiin pacar aja sayang." Jawab bunda renjun yang membuat renjun semakin bingung.
"Iihh.. Apa sih bun. Udah ah, aku mau liat dulu."
Setelah mengatakan itu, renjun langsung beranjak dan turun dari ranjang nya kemudian sedikit berlari keluar.
"SAYANG PAKE JAKET KAMU. KATANYA KALIAN MAU KELUAR." teriak bunda renjun namun tak di dengar oleh renjun karena renjun sudah jauh.
Sesampainya di depan rumah, renjun dibuat terkejut saat melihat teman yang bundanya maksud adalah haechan.
Pria berkulit tan itu menyadari kehadiran renjun lalu langsung menegakan tubuhnya yang tadi sedang bersandar di motornya ia menatap renjun yang semakin mendekat tanpa berkedip sedetik pun.
"Ngapain sih lo ke sini?" Tanya renjun dengan raut wajah masam dan terlihat kesal. Seketika ia mengingat apa yang jisung katakan padanya soal haechan yang membuat renjun merasa tidak suka pada haechan.
"Mau ajak lo jalan. Gue udah ijin ko sama bunda lo." Jawab saga dengan santainya.
"Ga mau?" Tanya balik haechan yang merasa klo renjun keberatan dengan ajakannya. Melihat ekspresi renjun yang terlihat tidak nyaman.
"Kalo gue emang ga mau, apa lo mau pergi dari sini?" Suara renjun terdengar ketus mencoba untuk membuat haechan mengerti kalo renjun ga setuju dengan ajakan haechan.
"Nggak. Sekarang lo naik sendiri atau gue yg angkat lo?"
Renjun membelalakan matanya mendengar perintah dari haechan yang terdengar tak terbantahkan. Namun keterkejutannya tak sampai di situ. Renjun dengan refleks memundurkan tubuh nya saat haechan hendak meraih tangannya.
"G-gue mau ambil jaket dulu." Ujar renjun terbata bata karena mulai takut saat melihat tatapan haechan yang ternyata sangat tajam.
"Ga usah." Tungkas haechan.
Dengan segera haechan melepas jaket yang dia pakai lalu memakaikannya ke tubuh kecil renjun.
"Udah. Sekarang ayo naik. Ga usah ada alesan apa apa lagi."
Dengan bodoh nya renjun justru menurut begitu saja seolah terhipnotis oleh semua perintah dari haechan.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam tak ada yang berani memulai pembicaraan lebih dulu. Hingga beberapa saat kemudian mereka pun sampai di tempat yang membuat ketakutan renjun tadi tergantikan oleh rasa kagum dan takjub melihat pemandangan yang ada di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE | Hyuckren [END]
Fiksi RemajaSesuatu yang kau anggap berharga justru bisa menjadi penyebab luka terparah dalam hidupmu.