PROLOG

546 32 5
                                    

Nusantara t'lah terlahir

Ya.. Kalian tidak salah membaca.

Pagi hari yang cerah, hiruk priuk telah meramaikan suasana, tangis seorang bayi menambah kesan tersendiri di keluarga 'MAJAPAHIT'
Betul, bayi telah terlahir, Anak-anak Majapahit turut melihat bayinya, mereka pun telah memutuskan menamai bayi tersebut adalah

'Indonesia Nusantara Wijaya'

"Bunda! Mas boleh gendong dimas Nusa? "

"Ahaha! Tentu boleh putraku"

"Wah, kuharap wajah nya mirip dengan ku yang tampan ini"

"Biasa aja mas liat nya"

"Ih! Mas Panca gitu sukanya! "

...

Akankah semua nya berjalan dengan lancar? Tentu saja!

Tidak!

...

Beberapa tahun lama nya telah terlewati, sekarang Nusan- tidak, maksudku Indonesia. Ia kini sedang bermain dengan kangmasnya.
Haha, hidup tentram di duniaku pasti tidak akan pernah. Warga Nusantara terlihat tentram dan sopan, banyak anak yang bermain semisal nya kejar-kejaran, dan petak umpet, bahkan dimas Nusa dan nimas Tara ikut bermain, dijaga pengawasan oleh sang penembak jitu misterius, Petrus.
Sedangkan raka TNI dan Panca sedang berbincang dengan warga sekitar didekat kerajaan.

PKI dan PFI kini sedang berlatih, Timor yang dari tadi melihat mereka sedang berlatih. Timor ingin menjadi kuat, jadi ia melihat PKI dan PFI berlatih.

Desa Nusantara tersebut tentram, bahkan ada pendatang asing dari luar yang bekerja sama dengan Majapahit, tidak Majapahit saja, tapi banyak. Semua baik-baik saja.
Suatu hari menjelang senja, para anak-anak Majapahit segera pulang untuk membersihkan diri. Semua anak Majapahit dikumpulkan di ruang keluarga.

'Ini firasat ku saja atau bukan'-gumam dimas Nusa yang didengar oleh TNI.

"Tidak, raka juga ber firasat seperti mu dimas" bisik TNI kecil ke Nusa.

Semua tidak ada yang langsung berbicara, melainkan ayahanda dan ibunda sedang berdiskusi, seperti ada yang disembunyikan oleh mereka, bahkan itu dicurigai oleh mereka yang kini beranjak dewasa.
Nimas Tara bersender di tangan nya Petrus, karena sedikit lapar dan mengantuk, Petrus yang melihat nya tersenyum dan mengusap rambut Tara, Satu-satunya putri kerajaan Majapahit.

"Baiklah putra dan putriku, ada yang ingin disampaikan kan? "

"Ibunda!! Tara lapar.. "

Ibunda tersenyum.

"Sebentar ya Tara, ibunda dan ayahanda hanya menyampaikan sesuatu, jadi tahan dulu, atau ibunda suruh pelayan buat mengambilkan buah? "

"Ya, tidak apa-apa bunda! Tara sudah lapar.. "

Semua geleng-geleng saat melihat sifat Tara yang manja ini, pelayanan pun datang menaruh buah-buahan yang sudah dikupas dan dipotong.
Tara pun segera memyambar buah tersebut dengan lahap, sedangkan Nusa hanya mengambil satu apel yang berada di piring berbeda.

"Bunda ingin memberi emerlad ini kepada kalian satu-satu.. Tolong jaga ini ya.. "

"Rama juga berpesan kepada kalian, jaga diri baik-baik, tidak ada yang bertengkar atau pun bermusuhan, tetap sopan dan hormati orang lebih tua"

"Eh?.. Ayahanda dan ibunda kenapa bersikap seakan akan kehilangan? "-Panca.

" adakah yang disembunyikan Ayahanda dan ibunda? "-PKI

" tidak ada kok, buat kenangan saja kalau ibunda dan ayahanda tiada"

Semua tertegun mendengarnya.

'Aku merasakan kesedihan terpancar dari tatapan kalian, rela berbohong agar kami tidak sedih.. Aku takut.. Ibunda.. Ayahanda.. Semuanya keluarga Indo.. Jangan tinggalin Indo sendiri'-batin Nusa

Tanpa mereka sadari, Nusa menangis sesegukan di pelukan PKI, ia hanya menenangkan Nusa agar baikan dan tidak menangis lagi.
TNI melihat Nusa memeluk PKI hanya diam, ia tau Nusa menangis karena sesuatu, ada juga yang disembunyikan Nusa.

"Takdir akan memisahkan kita, bertahanlah untuk tetap hidup, kita akan berkumpul seperti biasa nya"

...

[To be countinued]

Beberapa kosakata yang gk diketahui ada disini gengs.
B

ahasa Jawa nya

Kakak laki2:kangmas/mas/kang
Kakak perempuan:Yunda/mbak/mbakyu
Adik laki-laki:adhik/dimas
Adik perempuan:adhik/diajeng/nimas
Anak laki-laki;jaler
Anak perempuan:estri


vote dan comment.

23-7-2023

DheaLeecya-

MAGICAL-GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang