"Pertandingan akan dimulai! Dimohon untuk mempersiapkan diri"
Bariton seseorang menggelegar di penjuru lapangan, banyak warga yang ikut menonton pertandingan antara TNI dan Indonesia, banyak yang bisik-bisik karena tidak pernah melihat Indo.
Di tempat persiapan terlihat Indo hanya duduk anteng, diwajah nya menampilkan wajah santai seakan dia tidak akan melakukan pertandingan ini, seseorang duduk disamping Indo.
Kaget kemudian reflek melihat ke samping nya, ternyata dia abang nya, PKI. Wah.. Kesempatan buat Indo nih, Indo merangkul pundak PKI, abang nya menoleh heran.
"Bang, pernah ngalahin bang TNI gak? " terlihat dari wajahnya dia kehabisan topik, jadi hanya mempertanyakan TNI selepas TNI melewati tempat persiapan.
"Tidak, bertanding dengan ku saja aku kalah"
"Hm.. Bang, kalo aku selesai tanding kita latihan! "
"Eh.. Ya-yasudah, jangan lupa"
"Iya-iya, bakal ku inget" memperlihatkan jari jempol nya ke PKI, tanpa sadar PKI tersenyum tulus membuat Indo menganga, wah! Terakhir kali aku lihat senyum bang Peka bikin merinding, tapi ini!?
"Pertandingan segera dimulai! Dimohon untuk peserta menuju lapangan! "
Indo berdiri, menatap PKI sebentar, kemudian tersenyum, "ayo bang! "
Mengajak PKI keluar dari jalur sana
"Aku akan menonton saja, tidak ikut""Hah? "
"Itu kan jalur ke lapangan, aku akan memilih jalur di tempat penonton"
BerOria kemudian meninggalkan PKI menuju lapangan, dilapangan terlihat TNI sudah siap.
"Untuk peserta bernama Indo, memilih pedang disitu"
'Weh, pake pedang, untung gak lupa cara pake dan milihnya'
Berlari kecil menuju meja berisikan pedang empat buat, Indo mengangkat nya satu persatu, memilih yang ringan dan tajam, kemudian menemukan pedang yang ia incar.
Indo pun mundur, berhadapan dengan TNI agak jauh. TNI tersenyum remeh, Indo hanya menatapnya datar, sudah biasa kalo kayak gini.
"Baik, pertandingan.. MULAI!! "
TNI melompat kearah Indo membuat tanah yang dipijak nya retak, Indo hanya terlihat santai, pedang nya dia ajukan kedepan siap-
"HYAK! "
Ctang!!!
Pedang mereka berpapasan, membuat netranya dan TNI bertatapan, tatapan yang tajam, tak lama mengakhiri acara tatapan nya TNI mundur dua langkah begitu dengan Indo.
Berlari, keduanya berlari kearah berlawanan, Indo mengangkat pedangnya, mengayunkan nya kearah TNI, bukan. Kearah pedang TNI membuat pedang nya terpental jauh dari orangnya.
"Cih, turunkan pedang mu! Tanpa menggunakan senjata saja"
"Heh? Bilang saja kepepet karena jauh"
"Kau!!? "
Indo melempar pedang nya, menyilangkan lengannya didepan muka menangkis tinjuan TNI, tampak TNI berhenti dan Indo mulai melawan.
"Giliranku anak muda~"
Menyerang TNI yang hanya menangkis semua itu, Indo kesal, ingin cepat mengakhirinya, tinju nya mengenai muka TNI yang membuatnya kewalahan, ada cela untuk mengakhiri dengan cepat.
"HYA!! "
Indo menendang pinggang kiri TNI membuat nya terpental ke samping, menghantam tembok lapangan, TNI terkapar lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGICAL-GARUDA
Ficción histórica[Sampul cari di google] Legenda itu, membuat Indonesia sedikit tegang, pasal nya banyak yang curiga kalau dia seorang anak raja tersebut. Ya, Indonesia. Telah menyamar menjadi seorang biasa, nama samaran nya pun Indonesia Raya. Dirinya mempunyai...