Ruang makan, kini Indo berada di ruang makan bersama anggota lain, walau itu hanya orang masa lalu Indo, menatap hidangan yang begitu banyak dan enak membuat nya ngiler.
"Oh iya, namamu.. Siapa? "
Tersentak, kemudian menatap Panca yang meminum segelas air, Indo menghela nafas.
"Indonesia Nusantara Wijaya"
Semua yang mendengar kaget, kenapa ada nama Nusantara yang melekat dinama orang asing ini? TNI yang tidak santai menunjuk Indo dengan garpu.
"Siapa kau sebenar nya!? Hah!!? Kau pasti mata-mata kerajaan iblis itu!? "
"Eh! Anjing bangs- eh astagfirullah, ekhem, saya? Mata-mata kerajaan iblis? Huh, asal kalian tau ni ya, saya tidak berasal dari sini melainkan masa depan, eh? "
Semua melotot kaget mengetahui Indo dari masa depan, tapi tidak dengan Nusa (panggilan Indo kecil) mata nya berbinar-binar.
"Wah! Jadi ini aku di masa depan!? "
Indo tersenyum kaku sambil menggaruk tengkuknya, menatap Nusa yang terlihat kegirangan ini, kemudian menatap semua anggota keluarga.
Brak!
"Jadi? Keraton ini dimasa depan bagaimana? Dan apakah kami masih hidup? " PKI bertanya kepada Indo.
Indo tersenyum miring menatap nya "ah, kalau itu.. Yang tersisa hanya aku, TNI, dan Panca, asli nya bang Panca sudah tiada tapi dikasih kesempatan hidup dua kali, yang sekarang menjadi raja di kraton Majapahit, TNI? dia bertugas menjaga bangsa ini, "
"Kenapa kami bisa tiada? Adakah faktor menyebabkan kami yang lebih muda lebih dulu tiada? "
Ngiiing...
"Sial.. " memegang kepalanya pusing, pandangan nya buram, keringat dingin mengucur.
"Lebih sulit menghapus ingatan mereka tentang masa depan, INDONESIA. Kau telah melakukan kesalahan besar masa lalu mu"
Suara seseorang terdengar di pendengaran Indo."AARKH!!? "
Menggerang kesakitan, semua yang berada disana panik, mencoba menyembuhkan nya dengan sihir tapi tidak mempan, TNI memegang pundak Indo.
"Kau kenapa!? " tanpa babibu TNI tp ke kamar nya dengan Indo, dikamar Indo dibaringkan diranjang TNI.
Terlihat muka pucat Indo, nafasnya tak teratur, melihat TNI yang menatapnya kaget. TNI ikut pusing, terjatuh.
"Hah.. Hah.. Diam!? " pandangan Indo mulai buram, perlahan nafas nya yang tak teratur kembali normal.
...
"Ugh.. Di-dimana.. Ini.. "
Melihat sekitar nya yang begitu gelap, sepersen pun cahaya tidak ada, dimana dirinya berada.. Gumpalan cahaya kecil terlihat, Indonesia mencoba untuk meraihnya, berlari sekuat tenaga untuk mencapai cahaya tersebut, tapi lama kelamaan cahaya nya mengecil dan redup.
"Akh!! Bang TNI!? Malay!? Philipina!?! Siapapun muncul lah!? "
Indo berjalan lesu tanpa arah, tiba-tiba dia tersandung jatuh ke bawah, dengan reflek matanya tertutup, bukan nya sakit tapi dirinya malah merasakan sesuatu yang.. Lembut? Ya.
Matanya terbuka, melihat apa yang dirasakan nya, ternyata sebuah bulu lebat berwarna emas, kepala nya di usap seseorang, membuat Indo tak bisa berkutik, atau terlalu nyaman dengan posisi ini.
"Kau masih seperti dulu ya? Nusa.. "
Terdengar suara yang tak asing di pendengarannya selama ini, mata nya terbuka, membalik tubuh nya yang tengkurap menjadi terlentang, menatap seorang dengan surai merah putih dan sepucuk rambut berwarna hitam, pupil berbentuk silang seperti kincir angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGICAL-GARUDA
Ficção Histórica[Sampul cari di google] Legenda itu, membuat Indonesia sedikit tegang, pasal nya banyak yang curiga kalau dia seorang anak raja tersebut. Ya, Indonesia. Telah menyamar menjadi seorang biasa, nama samaran nya pun Indonesia Raya. Dirinya mempunyai...