Siang hari yang terik, ditengah lapangan memperlihatkan sosok merah putih berdiri satu kaki dengan tangan menggantung di telinga(jeweran)
"Syalan, mana nih perut sakit nya ga ngotak, kasih hukuman juga ga ngotak anj-"
Mengeluh tanpa hentinya, bahkan masih ada pelajaran, aelah, plajaran EU pedo udah pasti dibenci nya, dan untung nya tak berada dikelas, mari kita panggil Indo (apsih)
Karena Indo tak kuat, dirinya berjongkok, perut nya ia pegang karena masih sakit, walau tak seberapa dengan yang tadi.
"Ih, Jangan-jangan gua sakit mag.. Jiah! Bolos aja gua! Bodo amat tas nya dikelas! "
Indo dengan segera lari dengan sisa tenaga nya, sesampai nya di pemukiman cukup jauh dari sekolah, Indo duduk di kursi halte, bus datang, Indo melihat nya dengan santai.
Saat pintu bus terbuka..
"Loh!? Indo!? Bukan nya sekarang masih pelajaran!? "
Seketika bungkam mendengar suara papa nya, keringat dingin mengucur, Indo hanya bisa diam membeku ditatap papa nya ASEAN.
"Kamu dikasih hukuman belum terasa jera aja.. Gantian papa yang ngasih hukuman" ASEAN menyeringai, Indo hanya terdiam, menahan sakit dan takut itu.. Erk.. Gimana yah? Anjir lah..
"Eh, tapi papa mau kasih calange saja atau apa ya?.. "
"Calange aja pah! "
Menatap Indo mendalam, muka Indo seperti nahan berak bagi ASEAN, kemudian menyeringai(?)
"Oke, saya mau kamu jadi kalem, gak buat masalah, dan jangan kebanyakan bicara.. Kalau kamu jadi bar-bar, saya kasih hukuman ke kamu untuk Beresin mansion tanpa bantuan para pelayan, paham? "
Seketika Indo kicep, ia hanya mengangguk, kemudian berdiri, niatnya ingin pergi tapi dicegah ASEAN.
"Eits? Mau kemana? Kamu bolos kan? Ikut saya"
Indo ditarik kedalam sebuah bangunan, yaitu word center, Indo memberontak tak ingin ikut, tapi pasal nya papanya ini kayak singa aja.
...
Didalam ruangan ASEAN, Indo hanya pasrah mengerjakan beberapa lembar berkas milik papa nya, tidak manuk akal.
"Pa! Indo janji gak akan bolos! Jadi lepasin aku disini!! Aku bolos juga ada alesan nya pah!! "
menatap datar Indo, banyak alesan nih bocah, mungkin begitulah, tapi tiba-tiba muka Indo berubah pucat sambil memegangi perut nya, menggerang kesakitan.
"Indo, jangan berpura-pura kamu, saya tak mudah dibohongi"
Indo beranjak kemudian menatap ASEAN tajam. "Terserah papah deh!! " pergi meninggalkan kantor papa nya tergesa-gesa menuju toilet.
"Huh, anak itu lama-lama berulah nya makin aneh, tapi tumben sekarang aku tak mendapat kan laporan dia berulah ya? Ya baguslah"
Sempat terheran-heran, tapi mulai lega karena Indo tak berulah lebih dari pada seperti biasa nya.
Ditengah jalan, berpapasan dengan EU, bukan nya sekarang pelajaran nya? Ah, ia tadi mendapat kabar kalau sekarang para organisasi sedang rapat.
"Hay Indo~" dengan muka yang.. MENJIJIKAN itu menyapa Indo membuat nya geli.
"Hih!! Jauh-jauh njing! Dasar PEDO!! Homo pula! "
Tersayat dengan mulut +62 yang mulai menguasai jati diri Indo, segera meninggalkan nya menuju toilet tujuan nya.
....
Selesai dengan tradisi berak nya, dan juga sudah meminum magh nya, dia pergi keluar dengan rambut yang berubah jadi hitam layaknya warga Indonesia dengan kulit sawo matang.
Namanya pun menjadi 'Dirgantara' sementara yang mencari atau menanyakan nya, melihat ruangan ASEAN yang tertutup rapat, dengan penuh kepercayaan diri kalau dia tidak ketawan, berjalan santai.
Ceklek..
"Oi, kau melihat seorang bersurai merah putih tidak ya? Ah namamu siapa? "
"S-saya bertemu dengan orang bersurai merah putih, tapi sedikit gelap gitu, jadi saya mengiranya dia Monaco, hm? Nama saya Dirga pak"
"Ah iya makasih, saya akan mencari nya kemungkinan dia Indonesia bukan Monaco"
Mengangguk kemudian berjalan biasa agar tak dicurigai, misi menyamar Indo dari ASEAN berhasil! Setelah tak menampak kan diri di lorong yang ada ruangan ASEAN dia berlari keluar dari gedung.
"Akhirnya.. Eh? Ada notif.. "
Notif dari pemimpin dunia yakni adalah UN, tertera di layar gawai Indo, membaca nya, waw.. Mulai besok Indo harus memperlihatkan sihir nya didepan country dan humans, waduh.
'Ah! Ngapain sih pake drama nyembunyiin sihir, paling gak lama lagi ketawan, dah lah pasrah aja, biar para pembully Pales tunduk kepada ku, muehehehehe~'
Pikirnya yang mulai terbiasa, dirinya mengetik sesuatu kepada UN.
Pak, sekarang aja gimana? Soalnya kalo besok saya ada urusan
Terkirim
Menunggu notif dari UN, Indo sambil jalan pergi menuju sekolahnya. Biasa nya bolos Ndo.. Ah nanggung udah mau nyampe
Tak tau kaki nya melangkah kemana, tapi dia malah memasuki gang sempit yang gelap gulita, tak ada pencahayaan pun dimana Indo, walau hanya samar samar.
Berhenti cukup dalam di gang tersebut, melihat bangkai tikus dan anjing, bahkan ada juga kucing, membuat Indo semakin prihatin melihat nya, bau busuk memasuki indra penciuman nya, bau bangkai hewan tersebut dicampuri dengan bau sampah yang menyengat, dirinya tak tahan, terjatuh pingsan karena bau yang tercampur rata itu.
...
"Hei-hei, dia mulai sadar"
Mata Indo terbuka, melihat orang disekitarnya, siapa mereka? Mungkin tidak perlu dijelaskan, karena kalian juga bakalan tau.
"Di-dimana!? "
"Hei tenang bung, kau berada di kraton ini, kerajaan Majapahit"
Kerajaan Majapahit?..
Indo menelisik sekitar, dia berada di depan pintu keraton yang terlihat besar, sekitar lima orang mengerubuni Indo, dengan surai yang sama persis, tapi berbeda dengan warna pucuk helai, dari mereka banyak, hijau, kuning, hitam, emas.
"Surai nya kenapa mirip Nusan ya? "
"Iya.. Kau pasti mata-mata kan!? Jawab atau.. "
"Tenang TNI! jangan gegabah dulu! Siapa tau dirimu salah paham"
"Benar, oh iya, kau tinggal dimana ya? "
Indo terdiam, dia mencerna ucapan mereka ini, menatap mereka dengan tatapan kosong, pikiran nya sedang bergulat dengan rasa lapar nya.
'HUAA!! IBU! DIRIKU BERADA DIMANA!? "
...
[To Be Continued]
Hehehhe~
Asli banget sih alur nya acakan, jadi ku buat Indo ke masa lalu kelam nya~
Maaf telat up:)Baru sekarang up nya😭
VOTE COMMENT❤!30-8-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGICAL-GARUDA
Historical Fiction[Sampul cari di google] Legenda itu, membuat Indonesia sedikit tegang, pasal nya banyak yang curiga kalau dia seorang anak raja tersebut. Ya, Indonesia. Telah menyamar menjadi seorang biasa, nama samaran nya pun Indonesia Raya. Dirinya mempunyai...