Mentari kini sedang menampakkan dirinya, hiruk priuk sebuah desa membuat nya ramai, serta cuitan para burung yang berterbangan kesana kemari.
Tak lama seorang pemuda datang membuat semua warga menyapa nya dengan senang hati, karena ia pulang kembali.
"Hm.. Makam ayahanda dan ibunda.. Ah! Disana! "
Ucap pemuda tersebut segera berlari kecil kearah dua makam tersebut, sesampainya, ia menaburi bunga mawar diatas nya yang sudah dibersihkan daun nya.
Tampak pemuda tersebut tersenyum kearah makam tersebut, dengan tatapan sayu nya, ia pun segera membacakan do'a agar mereka tenang.
"Ibunda.. Ayahanda.. Maaf baru bisa datang sekarang.. Indo sibuk di luar sana.. "
Ucap pemuda- oh tidak! Maksudku Indonesia, ia mengusap nisan kedua orang tua nya, tak terasa air mata membasahi pipi nya itu.
Indo kemudian berdiri usai membacakan do'a, ia berbalik dan pergi dari kawasan kuburan, ia setelah nya pergi ke keraton hanya tuk berkunjung.
Didepan pintu yang besar, dengan cepat penjaga menunduk dan membukakan pintu tersebut.
"Terimakasih.. "
"Siap, sama-sama den"
Ia masuk, didalam ia disambut pelayan dan penjaga yang berjaga, tak lupa ada roh setan yang bergentayangan tapi juga ikut menjaga keraton milik tuan mereka.
'Bang Panca ada dikamar kah? '
Tanpa kata pun ia segera pergi ke kamar Panca kakak pertama nya, ukiran di keraton tidak berubah, masih sama seperti biasanya saat raja belum tergantikan.
Ya, tahta raja sudah menjadi turun menurun, dan sekarang ditangan anak sulung, yaitu Pancasila. Ia bersedia kapanpun untuk rakyat nya.
Tok.. Tok..
"Masuk! "
Ceklek..
Indo memasuki kamar Panca, disana banyak berkas yang menumpuk, terlihat dari kantung mata Panca hitam seperti panda. Zaman sudah mulai berubah menjadi canggih.
Masuk kekamar melihat Panca yang masih sibuk mengerjakan berkas nya, Indo merasa prihatin, ia ingin membantu Panca.
"Kubantu boleh bang? "
"Tidak, kau urus saja keadaan negaramu ini, aku masih mengurus kerajaan, tugas mu lebih besar dari pada aku, menjaga negeri ini"-ucap Panca pandangan masih menghadap berkas.
" tch.. Tugas ku sudah diurus Jakarta saat aku pergi, jadi berbagi itu indah^^"
"Kubilang tidak ya tidak!?"
"Dih, batu amat punya abang"
Indo keluar kamar Panca dengan perasaan kesal, padahal niat nya baik kenapa ditolak? Ntahlah, mungkin tidak ingin adik nya ini terbebani. Ia pergi tanpa menutup pintu.
Semua yang melihat itu heran? Apakah mereka bertengkar lagi? Ya singkat saja sih, tidak ada kata bertengkar kalau tidak kenal. Kecuali dipancing amarahnya
...
"Assalamu'alaikum, gue pulang nih, ada yang kangen gk? "
"Dih, najis kangen ama orang sengklek kek lo"
Indo melingkar kan lengan kanan nya di leher orang yang barusan berucap sengklek kepada nya, ia pun menatap tajam orang nya.
"Ngaca ogeb! Lo makan nasi aja ditambahin milo tod!? "
"Huh, enak kok, apalagi elo, makan indomie dicampur nasi, emang enak? "
"Jadi Negara tetangga jangan sok belagu, emang enak mie dicampur nasi, mau coba? Beli mie sendiri sana"
Terlihat seorang lagi datang dan ia melerai mereka berdua yang mau baku hantam ini, ya. Kakak beradik ini Indo dan Malay, orang yang melerai adalah Brunei, adik favorit Indo.
"Heh! Sudah-sudah Kalian ini! "-lerai Brunei dan semua anak pun menengok .
" dia duluan ngatain sengklek!? "
"Hah!? Lo mancing amarah gue! Terus bawa-bawa milo!? "
"Lah emang kenapa!? Gak seneng!? "
"Ya gak lah! "
Author:udah anak bangsa pake T, gelut mulu perasaan🗿
"Sana kalau mau baku hantam diluar blok!?"-kini Singapore yang turun tangan. Indo dan Malay yang mendengar nya berkata demikian-
"" OKE GASS!! ""
"KUBILANG BERHENTI YA BERHENTI INDO MALAY!!!? "-mendengar suara yang lantang membuat mereka berdua bungkam, suara tersebut milik pak ASEAN.
Mereka tutup mulut kalau yang turun tangan papa mereka, karena kejadian tadi mereka dihukum, berdiri diatas kursi membawa dua ember berisi air yang diangkat keatas, jika jatuh akan ditambah hukumannya. Mereka selesai kalau sudah waktunya makan siang.
[To be countinued]
Vote and comment.
Kenapa Indo sial mulu hari ini ya?
Padahal dia tadinya berziarah ke makam orang tuanya, mungkin pertanda?Ya entahlah..
Jangan lupa vote, kalo rame nih cerita bakal ane lanjutin.
Follow boleh
25-7-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGICAL-GARUDA
Ficción histórica[Sampul cari di google] Legenda itu, membuat Indonesia sedikit tegang, pasal nya banyak yang curiga kalau dia seorang anak raja tersebut. Ya, Indonesia. Telah menyamar menjadi seorang biasa, nama samaran nya pun Indonesia Raya. Dirinya mempunyai...