"Aku membuat kue dan menjualnya kepada pemilik caffe tidak jauh dari rumahku"
Suasana di antara mereka berdua tidak seperti saat bertemu pertama kali yang sangat canggung. (Name) melihat ke arah Kageyama yang sepertinya terus menggerakkan kepalanya dan juga membiarkan bahu kanannya mengenai air hujan.
"Maaf Kageyama Mendekatlah, lagi pula payungnya cukup untuk kita berdua dan juga katakan padaku jika kepalamu lelah menunduk karena aku memengang payungnya terlalu rendah"
"(Last Name)-san terima kasih.... tapi kau tau aku sudah basah dari tadi jadi tidak apa jika aku terkena air hujan"
"Haa... Baiklah"
Setelah itu mereka berdua terdiam rumah (Name) juga sudah dekat. Saat itu juga (Name) melirik ke arah Kageyama melihat raut wajahnya.
'Sungguh Dia benar-benar tidak ingat, jadi jangan terlalu takut dengannya (Name)'
"Kageyama...", Panggil (Name)
"Iya ?"
"Kau ingin tau bukan, Apa aku baik-baik saja selama ini dan juga aku melihat mu terus melirik isi kotak itu"
Kageyama sedikit terkejut saat (Name) mengetahui kalau Dia terus melirik isi kotak yang ada di tangannya sekarang.
"Itu buku-buku dan barang-barangku saat kuliah yang tertinggal di lokerku"
"Aku tidak sempat membereskan dan mengambilnya waktu itu karena mereka menyuruhku keluar dari kampus secepatnya"
(Name) menghentikan langkahnya saat sudah berada di depan pagar rumahnya begitu pula dengan Kageyama yang mengikutinya.
"Aku mengalami masa-masa yang sulit sampai aku berfikir ingin mati saja waktu itu"
Saat Kageyama mendengar hal tersebut sesuatu di dalam dirinya terasa menyakitkan dan entah rasa sedihan, tapi ekspresinya tetap sama seperti biasanya tatapan yang seperti tidak ada artinya itu.
"Tapi kau tau apa yang membuatku bertahan dan menghadapi semuanya apa yang telah terjadi"
(Name) tiba-tiba menghadap ke arah Kageyama sambil tersenyum dan mengelus perutnya. "Itu karena mereka.... Bayiku"
Kageyama tertekun saat melihat itu. Dia dapat melihat juga sedikit air mata di ujung mata (Name) sambil tersenyum.
"Hanya memikirkan masa depan bersama bayiku itu sudah membuatku sangat bahagia dan bertahan sampai saat ini"
"Jadi... Kageyama aku sungguh baik-baik saja selama aku selalu bersama bayiku semuanya akan baik-baik saja"
"Begitu ya aku ikut senang mendengarnya" ucap Kageyama sambil terseyum tipis ke arah (Name)
"Kau tau waktu itu aku pertama kali mendengar suara detak jantungnya....."
(Name) terus melanjutkan ceritanya dan dengan setianya Kageyama tetap mendengarnya sampai hujan reda.
'Asal (Name) terseyum itu sudah membuatku bahagia'
.
.
.
.
.
.
."Sudah cukup waktunya istirahat"
Para atlet profesional voli menghentikan latihannya dan melakukan pendinginan di pinggir lapangan.
"Itu terus mengangguku" ucap Hinata
"Huh ? apa yang kau maksud"
"Ini sudah seminggu Kageyama terus melihat hpnya di asrama, kamar mandi, sarapan, dan makan malam"
Atsumu yang mendengarnya melihat ke arah Kageyama yang sedang duduk mengelap keringatnya sambil terus menatap layar hpnya.
"Benar juga padahal selama kita latihan Tobio-kun tidak pernah memainkkan hpnya"
"Tuh makanya aku bilang Kageyama akhir-akhir ini aneh"
"Apa jangan-jangan Kageyama sudah memiliki kekasih" ucap Atsumu
"Hee tidak mungkin Kageyama tidak memiliki bakat untuk mengoda ataupun berkencan dengan wanita"
"Hahahaha benar juga bagaimana kalau kita tanyakan saja pada Kageyama apa yang membuatnya sampai terus menatap layar Hpnya"
Atsumu dan Hinata berjalan ke arah tempat Kageyama duduk. Mereka berdua langsung ikut duduk di samping kanan dan kiri Kageyama sambil menatap layar hpnya.
"Cedera selama kehamilan" Ucap Atsumu yang membaca judul artikel yang Kageyama baca di hpnya.
"KAGEYAMA KAU SUDAH PUNYA ANAK"
Hinata berteriak saat mendengar ucapan Atsumu yang membuat para atlet lainnya melihat ke arah Kageyama.
"Hinata kau membuat orang lain salah paham bagaimana aku bisa punya anak sedangkan aku saja tidak memiliki kekasih atau sudah menikah"
"Terus kenapa kau membaca artikel tentang kehamilan ohh aku ingat kau bahkan meminta Yachi terakhir kali rekomendari bacaan buku tetang kehamilan"
Wajah Kageyama cukup tenang mendengar pertanyaan Hinata. Dia melakukan ini demi mengetahuin semua tentang (Name) bagaimana moodnya akan berubah-ubah, masa mengidam, cara latihan kehamilan, cara menjaga kesehatan janin, dan apa pun itu tentang kehamilan Kageyama membacanya.
"Untuk seseorang" ucap Kageyama singkat
"Siapa yang hamil apa Miwa-nee san ?"
"Bukan urusanmu Hinata diamlah dan perbaiki kesalah pahaman yang kau buat tadi saat berteriak" ucap Kageyama dengan intonasi dingin
Hinata yang mendengarnya merinding lalu dia pun pergi ke rekan-rekannya mengucapkan kalau dia cuma asal teriak tadi. Sedangkan Atsumu yang masih ada di samping Kageyama cuma terseyum melihatnya.
"Aku jadi penasaran siapa seseorang itu sampai membuatmu membaca dan mencari tentang kehamilan Tobio-kun"
Kageyama hanya menghiraukan pertanyaan Atsumu lalu berdiri meninggalkan mereka untuk pergi ke asrama duluan.
.
.
.
.
.
.
.
.Jam 05.50
(Name) melakukan jalan pagi hari ini sesuai perkataan dokter melakukan jalan pagi salah satu olahraga yang dianjurkan untuk ibu hamil karena memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan stamina, mengurangi risiko keguguran, melancarkan proses persalinan, membantu menghilangkan ketidaknyamanan selama kehamilan.
Seperti biasa (Name) melakukan jalan pagi di taman Kota. Saat ini masih sedikit orang yang berdatangan ke taman Kota ada yang sedang bersepeda, melakukan lari pagi, melakukan pemanasan dan yang lainnya.
"Apa kalian senang jalan pagi hari ini ?, Ibu jadi tidak sabar untuk 2 minggu kedepannya" ucap (Name) sambil mengelus perutnya.
"Melakukan jalan pagi (Last Name)-san"
Tiba-tiba saja (Name) mendengar ucapan seseorang dan melihat ke arah sampingnya yang sedang berlari dengan langkah kecil untuk menyamakan langkah kakinya.
"Kageyama ?" ucap (Name) bingung
"Ohh aku lupa...
Selamat pagi (Last Name)-san dan juga bayinya" ucap Kageyama sambil melihat bergantian ke arah (Name) dan juga perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice [Kageyama Tobio x Reader]
FanfictionThis is what i got from my choice Kageyama Tobio From Haikyuu © Haruichi Furudate