17

482 66 5
                                    

"Hmm... Kageyama aku pikir sudah cukup rumahku ada di depan sana"

"..... Tidak apa aku akan mengatarmu sampai ke rumahmu"

(Name) berpura-pura terseyum ke arah Kageyama lalu jalan kembali. Beberapa menit yang lalu (Name) menyesali perkataannya.

Kageyama yang terlihat bingung mendengar ucapan (Name) saat itu.

"Tunggu jadi..."

"I-itu kecelakaan... aku bukan wanita seperti yang kau pikirkan... itu yang terjadi"

Ucap (Name) dengan cepat tentu saja Kageyama terdiam sesaat mendengar jawaban itu. "Jadi karena itu.... kau sampai trauma dengan laki-laki termasuk aku"

Kepala (Name) mengangguk setelah itu Kageyama bersikeras akan mengatarnya sampai ke rumah seperti saat ini. Di perjalanan mereka juga cuma diam Kageyama yang berjalan di sampingnya melirik ke arah (Name).

'Siapa pria itu'

'Siapa pria yang membuatmu seperti ini'

'Apa kau baik-baik saja menjalani semuanya sendiri'

'Aku mau sekali menanyakan hal itu tapi... Aku sungguh takut dia tidak akan menjawab...'

'Jadi ini juga sebabnya aku terus memikirkan (Name) akhir-akhir ini'

Mereka berdua sampai di depan rumah (Name) suara pintu pagar terbuka baru beberap detik (Name) kembali berbalik ke arah Kageyama.

".... Kageyama sendiri kenapa kau ada di sini"

"..... Aku sedang latihan untuk persiapan Olympiade Tokyo nanti bersama yang lainnya"

"Apa.... Di Kota ini Kita ?"

"Iya tempat latihannya di Ajinamoto national training center kau tau itu tempat pelatihan tim Nasional "

'Ahh benar juga kenapa aku lupa tentang itu'

(Name) tidak menjawab apa-apa setelah itu menutup pintu pagarnya lalu berjalan ke arah pintu rumahnya. Tentu saja Kageyama masih setia melihatnya.

"(Last Name)-san.... Apa kau baik-baik saja ?"

(Name) berhenti membuka pintu saat mendengar pertanyaan Kageyama lalu (Name) berbalik ke arahnya.

"Apa kau benar baik-baik saja ?...."

(Name) cukup lama terdiam dari tempatnya Kageyama yang masih di sana dapat melihat air mata (Name) yang keluar.

'Dia menangis...'

"J-jangan menangis.... tidak apa jika kau tidak mau menjawab maaf... aku juga tidak memaksamu"

(Name) menutup wajahnya lalu membuka pintu rumahnya masuk ke dalam tanpa mengucapkan apa-apa. Kageyama cukup lama berdiri menatap pintu rumah (Name) sambil memikirkan sesuatu.

'Apa sebaiknya aku tidak menemui (Name) lagi'

.
.
.
.
.
.
.
.

"Pidah!! kenapa? ini Kota yang pas untuk masa-masa kehamilanmu (Name)"

"Hmm... Aku berfikir itu..."

Keesokan harinya (Name) ke rumah Itsui dan bertemu dengan Ibunya yang sudah seperti kakak perempuan bagi (Name).

"Kenapa? kau bertemu dengan teman-teman toxicmu itu sampai kau ingin pindah atau...."

Choice [Kageyama Tobio x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang