BAGIAN 20

89 48 15
                                    

Happy reading

~~~~~~~~

"Quenn mohon" alaric menatap Aurora sendu.

"Cukup lu sakitin adek gua lagi" karvano mulai berbicara.

"Gua mohon no, sekali aja, gua mohon" pinta alaric.

Semua nya hanya diam, arland pun diam, ia membiarkan abangnya berbicara bagaimana pun alaric adalah keluarga nya.

Alaric berusaha melepaskan tali mengikatnya dengan susah payah, Rey yang melihat itu membantu alaric.
Alaric tersenyum tipis kearah Rey yang dibalas anggukan kepala dari Rey.

Dengan susah payah alaric berjalan kearah Aurora, yang lain hanya melihat. Alaric berdiri dihadapan Aurora lalu mendekap Aurora kedalam pelukannya.

"Ma-maaf" alaric terus mengucapkan maaf namun tidak dihiraukan oleh Aurora bahkan membalas pelukan alaric saja Aurora enggan.

Saat alaric terus mengucapkan maaf, Aurora mendapat ingatan beberapa tahun lalu yang membuat ia dan alaric berpisah.

Flashback on

Disuatu tempat terdapat anak anak kecil yang sedang bermain di sebuah taman. Satu perempuan dan enam laki laki. Mereka semua tertawa dan bermain bersama.

"Aku mau ketoilet dulu ya" ucap gadis kecil itu, Aurora.

"Mau dianterin ga dek?" Tanya karvano

"Engga aku sendiri" Aurora pun pergi.

Sudah beberapa menit Aurora tidak kembali kembali dari toilet mereka semua pun berinisiatif untuk mencari ke toilet sampai ditoilet mereka tidak menemukan Aurora, mereka pun berpencar.

Sedangkan yang di cari sedang berbicara dengan kucing di pinggir jalan.

"Kucing lucu kamu lagi ngapain" ucap Aurora.

"Mau ikut aku ga?" Lanjutnya

"Meong meong"

Saat asik berbicara dengan kucing alaric datang menarik tangan Aurora lalu memutar Aurora untuk mencari tau Aurora kenapa napa tidak.

Dengan nafas tersengal-sengal alaric menatap tajam Aurora.

"Kemana aja hah, membuat khawatir saja kau" Alaric menatap tajam Aurora yang membuat Aurora takut.

"Maaf Al, aku tadi lagi liat kucing ini lucu loh" Aurora mengambil kucing itu lalu menggendong nya.

Alaric mengambil kucing itu lalu melempar kucing itu ke jalan, Aurora terkejut. Alaric lalu mencekik Aurora yang membuat Aurora menangis.

"Sa-sakit Al le-lepas hiks" alaric tidak mempedulikan tangisan Aurora malah alaric mengeratkan cekikannya.

Bahkan mata alaric berbeda Sekarang warna mata alaric berubah menjadi merah. Alter ego alaric yang bernama Marsel keluar menandakan alaric sangat marah.

"Sa-sakit Al hiks hiks" Aurora terus menangis dan menahan sakit di area lehernya.

"Membuat semua khawatir dan ternyata bermain dengan kucing sialan itu" alaric menatap tajam Aurora.

"Sakit Al hiks" alaric tidak menghiraukan itu.

"Panggil aku Marsel Quenn bukan Al" ucap alaric.

My Bad Boy (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang