Bagian 29

108 36 0
                                    

"BANGSAT" umpat Bianca saat melihat karvano dkk dan juga aurora dkk.

karvano langsung berlari ke arah alora dengan kencang lalu mendorong kencang tubuh Bianca hingga Bianca terjatuh agak jauh dari karvano dan alora.

"sa-sayang kamu gapapa kan?" alora tersenyum.

karvano dengan cepat membuka pengikat yang ada di tangan dan kaki alora, setelah terlepas karvano membawa alora kedalaman pelukannya.

"maaf maaf" ucap karvano sambil mengeratkan pelukannya dan di balas oleh alora.

beralih ke bianca, gadis itu menatap tajam aurora yang ada didepannya.

"mau lo apa bianca!" Bianca yang mendengar itu terkekeh.

"lo masih nanya?gua tau lo ga bego aurora, lo pasti tau" ucap Bianca sinis.

"Lo masih aja nuduh?gua kira setelah kejadian itu Lo sadar" sahut Aurora.

"gua ga peduli, terserah lo mau ngomong apa yang penting pembunuh itu mati" sentak Bianca.

"BANGSAT GUA BILANG BUKAN ALORA YANG BUNUH ADEK LO" teriak aurora dengan kencang.

"gua ga peduli" Bianca gadis itu bertepuk tangan dua kali yang membuat semua orang di sana kebingungan.

setelah bertepuk tangan muncul banyak orang yang memaki pakaian serba hitam.

"lawan mereka" suruh bianca.

suruhan Bianca pun menghajar karvanodkk+aurora sedangkan mazaya dan yana berlari kearah alora.

"no, mending lu bantuin mereka" ujar aurel

karvano melihat ke arah teman-temannya lalu berlari dengan kencang ke arah mereka untuk membantu para lelaki dan aurora.

"ra, Lo gapapa kan?" ucap mazaya yang diangguki alora.

mazaya dan alora pun berusaha untuk mencari cara agar bisa keluar dari tempat itu, hingga melupakan satu orang diantara mereka.

"eh aurel mana?!" teriak mazaya.

PROK

PROK

PROK

suara tepukan itu terdengar kencang di penjuru ruangan membuat semuanya berhenti dan menatap ke arah 4 gadis yang menatap mereka remeh.

"gimana?udah selesai latihan nya? Sekarang kalian lawan kami!" ucap lantang Aurel, ya aurel.

"rel lo?" mazaya menatap kaget aurel.

"kenapa kaget? ternyata kalian gampang sekali ditipu ya? terutama lo alora axly Alexander" ujar aurel dengan senyum meremehkan.

"maksud lo apa rel?" lirih alora

"lo bego alora, saking bego nya lu gampang tertipu" sahut aurel.

"selama ini gua selalu nahan semua yang harus gua lakukan alora, Lo selalu ngambil apa yang gua punya" lanjutnya.

"dan sekarang gua yang akan dapetin itu semua, dengan cara lo mati" alora dan yang lain menatap tak percaya aurel yang sedang memainkan pistol di tangannya.

DOR

AKHH

"ALORA"

____________________

hai haii

makin ga jelas ya?

aku bingung sama alurnya makin ke sini makin aneh, mau ga di lanjutin juga tapi sayang, jadi lanjutin aja deh, hehe

tandain typo yaa

see youu


My Bad Boy (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang