BAGIAN 21

86 45 6
                                    

Suara dipintu membuat semua menoleh ke arah pintu. Mereka semua dikejutkan akan kedatangan Reyhan-sepupu alora dan juga ammar-abang alora.

Alora bahkan terkejut melihat sepupu dan abangnya.

"Dateng dateng salam kek monyet bukan nya ngedobrak pintu" ujar alora menatap malas Abang dan sepupunya.

"Untung ga rusak tuh pintu" lanjutnya.

"Selow lah, sewot amat pms lu" alora menatap tajam Reyhan.

Ammar menghampiri alora yang ada di sofa lalu menggeserkan karvano dan akhirnya Ammar berada di tengah tengah alora dan karvano. Karvano menatap malas Ammar sedangkan alora hanya diam.

"Ga usah deket deket lu bau kencur" Karvano melototkan matanya, enak saja ia dikatai bau kencur.

"Lu bau tai" ujar karvano yang membuat semuanya menahan tawa, berbeda dengan Ammar yang menatap kesal karvano.

"Bocah edan" ucap ammar yang dihiraukan karvano.

"Heh, ada Yana" Yana menoleh ke arah Ammar lalu tersenyum.

"Iya kak" jawab Yana lembut.

"Ada mazaya juga nih" mazaya tersenyum.

"Ada Aurel juga ternyata" sama seperti mazaya, Aurel hanya tersenyum.

"Ga usah ngomong berisik" Ammar menatap alora kesal.

"Jahat banget sama Abang sendiri" ujar Ammar.

"Berisik banget lu tai, pulang Sono" sahut reyhan sambil menatap sengit Ammar.

"Ga sopan" mereka semua menoleh kearah Aurora yang berada ditengah tengah arland dan alaric.

Aurora yang ditatap pun mengangkat satu alisnya.

"Lu ngomong sama siapa?" Tanya Bisma mewakili.

"Monyet" ucap Aurora.

"Emang boleh semonyet ini?" Ucap Yana dengan wajah konyol, yang membuat mereka semua tertawa(-arland,-karvano,- alaric).

Karvano yang merasa bosen pun mengambil ponselnya yang ada disaku celananya lalu menekan aplikasi WhatsApp, ia membuka room chat nya dengan alora disana alora meminta untuk jalan jalan karna merasa bosen, karvano pun mengiyakan nya.

____________

Disebuah pantai yang indah, dengan ombak ombak yang kecil namun sangat indah, hari yang menjelang sore sangat pas untuk dua kekasih ini, untuk melihat sunset.

"Sayang" panggil karvano.

"Apa?" Karvano menoleh kearah alora.

"Gapapa" alora tak menghiraukan itu, alora hanya terus memandangi matahari yang sebentar lagi tenggelam.

"Vano, kalau seandainya kamu terlahir kembali kamu mau jadi apa?" Tanya alora tiba tiba.

Karvano menatap alora lalu tersenyum " kalau aku terlahir kembali aku mau jadi jodoh kamu, mau terus jadi anak bunda dan ayah, dan tetep mau jadi abang untuk Aurora" alora menatap karvano lalu Tersenyum.

"Artinya kamu mau jadi diri kamu kembali?" Karvano menatap alora dengan senyumnya lalu mengangguk.

"Kalau kamu?" Tanya karvano.

"Kalau aku mau jadi orang yang sempurna, aku mau jadi orang nya bisa banggain orang tua aku, aku mau jadi orang yang lebih pinter lagi, aku mau jadi cantik" ujar alora.

Karvano memeluk alora dari samping. " Kamu udah Sempurna sayang, untuk apa jadi sempurna kalau kamu udah sempurna hm?"

"Aku ga sesempurna itu no" ucap alora.

"Ga ada yang sempurna didunia ini sayang, semua nya ga ada Sempurna, semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing masing" jawab karvano.

"Aku tau-" karvano memotong ucapan alora.

"Yang pasti, semua orang itu akan terlihat sempurna Dimata orang yang tepat, terserah orang bilang kamu apa, aku ga peduli, karna menurut aku kamu Sempurna bahkan lebih dari kata sempurna jadi jangan inscure cantik" sahut karvano.

"Makasih makasih vano karna mau Nerima aku apa adanya" ujar alora.

"Sama sama sayang" jawab karvano.

"I love you alora"

"I love you too"

______________

Halo apa kabar nihhh

Vote dan komen

Typo Tandain

Bya bya

My Bad Boy (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang