"Pulang sekarang, ada yang ingin daddy bicarakan!"
Darren dan Arsen kini masih berada diruangan privat dimansion, ruangan yang hanya diketahui keluarga dewangga saja.
"Bagaimana ini dad?" tanya Arsen.
"Cukup kita pantau saja, jika mereka bertindak lebih, kamu tau apa yang harus kamu lakukan bukan?" balas Darren.
"Yang aku takutkan dia dad" ucap Arsen.
"Justru dia yang memberi tau daddy nak"
"Sh*t bisa-bisanya!" marah Arsen
"Sudah, kau boleh keluar, hanya itu yang ingin daddy katakan, jangan beritahu adik-adikmu" ujar Darren dibalas anggukkan oleh sang empu, Arsen berjalan keluar dengan amarah yang meluap, tapi ia tidak bisa bertindak gegabah.
****
Al memarkirkan mobilnya diarea parkir khusus SHS. Al keluar membuka pintu mobilnya dan berjalan untuk membuka kan pintu untuk Athella. Semua warga sekolah yang melihat Al berangkat dengan Athella tidak terlalu heboh, ini sudah biasa terjadi sebelum Al berangkat ke Jepang. Seseorang dari jauh memandangi mereka berdua dengan emosi yang meluap. Seseorang itu ingin menghampiri mereka, tetapi harus tertunda karena ia harus ke ruang kepala sekolah.
"Beby, pertunangan kita boleh dirahasiakan dari murid lain?" ucap Athella membuka suara.
"Kenapa seperti itu sayang?" balas tanya dari Al.
"Aku hanya ingin dia memakiku beby" balas Athella menunjuk seseorang yang sedang membelakangi mereka, sendari tadi Athella sudah merasa ada yang menatapnya, dan benar dugaan Athella seseorang itulah yang memperhatikan mereka dengan muka memerah menahan amarah.
"Apa kamu ingin membuat permainan sayang?" tanya Al hanya diangguki kepala oleh Athella. Al hanya setuju, toh ini akan sangat menyenangkan jika Athella bermain-main dengan tikus kecil.
"Cieeee yang udah tunang-" ucapan Ara terpotong sebab Athella langsung membengkap mulut Ara.
"Diem. Gue mau kalian ikut drama yang gue buat, kali ini film bakalan seru, yang harus kalian lakuin cuma diem! seakan gue sama Al cuma sahabatan seperti biasa."
"Kalian gak perlu tanya kenapa" timpal Athella lagi saat Mahen ingin membuka suara, sepertinya jiwa kepo Mahen sudah meronta ingin sebuah jawaban, tapi bagaimana lagi ia juga tidak bisa membantah ucapan Athella.
****
Athella dan Ara kini sedang makan siang di kantin, mereka juga masih menunggu Al dkk yang tak kunjung kelihatan. Athella melihat siulet seseorang yang berjalan kearah meja Athella.
Brakk!
Uhuk!
Anjing affan tuch
Kamu nanya?!
Suara gebrakan meja yang sangat keras mengagetkan warga sekolah yang berada dikantin, seseorang yang menggebrak meja adalah Yolla, ia menggebrak meja Athella dan Ara.
"Kakak gak sopan tau gak, kita masih makan, kasihan Arsya-nya jadi kesedak tau!" marah Ara.
"Diem lo bocil! gue gak ada urusan sama lo. Ini urusan gue sama jalang satu ini!!" Yolla menunjuk Athella, yang mana langsung ditepis oleh Athella.
"Jalang yah? apa kabar sama om Doni lo itu" bisik Athella yang membuat tubuh Yolla membeku, melihat keterdiaman Yolla, semua orang dibuat penasaran dengan apa yang dibisikkan Athella pada Yolla, bisik-bisikan itu mulai menyadarkan Yolla dan ia mulai menetralkan raut mukanya agar tidak terlihat panik.
"Siapa dia sebenernya" batin Yolla.
"WOI NGAPAIN LO!" teriak Mahen saat memasuki kantin, 5 inti Varioz itu melihat keributan dikantin, setelah mereka cek ternyata Yolla yang membuat rusuh lagi dengan Athella.
"Gue cuma mau bilang sama tuh jalang buat jauh-jauh dari Al, gua sama Al udah mau tunangan bicth!" ujar Yolla.
"Selera Al bukan kuyang kaya lo, dempul kaya lo mending ngaca! Al juga bisa bedain mana berlian mana sampah, btw bedak lo belum rata" ujar santai Nio mengundang tawa seluruh orang yang ada dikantin. Yolla yang dipermalukan Nio langsung ngacir keluar dari kantin.
"Kamu baik-baik saja kan sayang-sayangku?" tanya Kevin pada Athella dan Ara, yang ditanya hanya mengangguk terus melanjutkan acara makan yang tertunda.
"Hen pesen" singkat Kevan langsung menyodorkan uang dari dompetnya
"Siap bos! Yuk ikut dedek" ucap Mahen menggeret Nio. Mereka yang melihat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tingkah Mahen akan selalu seperti itu.
Makanan yang telah dipesan sudah datang, mereka semua langsung menyantap makanan mereka. Athella yang sudah makan duluan kini sedang menyuapi Al, begitu juga dengan Ara yang sedang menyuapi Kevin.
BROTTTTT!
"ANJING BOM ATOM" teriak Kevin saat mendengar bom kematian dari pantat sahabatnya.
"GUE MASIH MAKAN NYET" marah Nio.
"Yang bilang lo masih boker siapa, salahin anus gue yang gak sopan" balas santai Mahen yang masih mengunyah makanannya, yang lain dibuat cengo dengan ucapan Mahen, dengan kesal pun mereka meninggalkan Mahen sendirian dikantin.
"WOILAH KOK GUE DITINGGAL" teriak Mahen.
BROTTT PES PRUTTT!
"Kaya ada ampasnya" gumam Mahen lirih seraya berjalan mengegang keluar kantin, menuju kamar mandi, Rip celana!.
****
"Hallo, bagaimana rencananya?" tanya seorang gadis masih menunggu jawaban dari seseorang disebrang telfon.
"Aman, kamu tenang saja, sandiwara ini tidak akan ada yang mengetahuinya" balas seorang pria.
"Beri aku waktu untuk semuanya, akan kupastikan semuanya akan selesai" ujar sang gadis.
"Nice, kamu sangat pintar mengelabui mereka"
"Karena aku benci penghianat"
BERSAMBUANG
WAH ADA APA GERANGAN INI?
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHELLA
RandomKisah seorang gadis bernama Athella Arsyaquella Dewangga, anak tunggal kaya raya. Diusia masih remaja Athella sudah dididik untuk kuat, dikarenakan orang tua Athella yang mempunyai organisasi gelap. Organisasi gelapnya bernama "BLOODS DIAMOND" Organ...