Mengingat kembali

927 48 0
                                    

Hari sudah mulai gelap, kini sudah saatnya keluarga dewangga melakukan makan malam

"Arsen panggil Athella buat makan malem" suruh daddy.

"Biar Ara aja dad" balas Ara.

"Baiklah" ujar daddy.

Ara berjalan menaiki tangga, gadis itu takut jika menggunakan lift sendirian, terlalu parno jika terjebak didalam lift seperti difilm yang pernah gadis itu tonton.

Tok tok tok

"Arsya, disuruh turun buat makan malam sama daddy darren" pinta Ara.

Tetapi tidak ada jawaban dari pemilik kamar tersebut, satu-satunya cara untuk saat ini hanya masuk kedalam ruangan itu. Perlahan Ara membuka pintu kamar Athella.

Cklekk

"Arsyaa bangun! ih kamu kalo tidur udah kaya kebo" dumel Ara seraya mengguncang keras badan Athella.

"Ck! lima menit lagi ra" balasan lirih dari Athella.

"Gak ada ya! kasihan udah pada nungguin, tinggal kamu doang Arsya, ayo cepetan!"

Athella terbangun mengumpulkan nyawanya, menatap tajam Ara, tetapi yang ditatap memandang dengan tatapan polos.

"Kenapa? Ara cantik ya?" tanya Ara, tapi hanya diabaikan oleh sang sahabat.

Athella bangkit dari ranjang menuju kamar mandi, melihat itu Ara segera bangkit menuju pintu keluar.

"ARA TUNGGU DIBAWAH YA ARSYA!" teriak Ara sambil lari terbirit-birit sakut jika singa betina itu bangkit.

****

"Ara gak mau nginep aja disini nak? udah malam loh" ujar Kiara.

"Ara mau pulang aja mom" balas Ara.

"Tapi ini udah malam ay" ujar sang tunangannya.

"Gakpapa kak, Ara mau pulang, Ara udah pesen taksi" balas Ara seraya menunjukan ponselnya jika ia sungguh sudah memesan taksi.

"Gue anterin" ucap Athella seraya berjalan masuk kedalam kamarnya.

Ara hendak membalas ucapan Athella tapi langsung tidak jadi dikarenakan semua keluarga tunangannya menatap Ara sepetinya Ara tidak bisa membantah ucapan Athella, melihat itupun Ara hanya menganggukkan kepalanya.

"Ayo" ujar Athella ketika sudah kembali dari kamarnya.

"Mau abang temenin gak princess?" tanya Arsen mewakili ketiga abang Athella. Athella hanya menggelengkan kepalanya, meihat itu mereka hanya mengangguk lesu, khawatir tapi mereka juga tidak bisa membantah Athella.

"Kamu yakin sayang?" tanya sang mommy.

"Astaga mom, mansion Ara cuma beda gang, lagipula apa kalian lupa Athella siapa hm?" ucap Athella.

"Yasudah tapi kalo ada apa-apa langsung kabari kami" ucap sang daddy.

"hm" balas Athella langsung berjalan keluar mansionnya. melihat itu Ara berpamitan kepada orang yang ada disana.

"Mom, dad, mah, pah, kak, Ara pulang dulu ya" ucap Ara.

"Hati hati ya" ucap mereka serempak.

****

Jam menunjukan pukul 21.30 tapi princess dewangga tak kunjung pulang. Mereka semua khawatir, takut terjadi sesuatu dengan Athella. Pasalnya mereka sudah menghubungi Ara, Ara bilang jika Athella langsung pergi ketika sudah mengantarkannya, dia juga sudah berpesan dengan Athella bahwa Athella harus serega pulang.

Athella, gadis yang masih dikhawatirkan keadaannya kini masih bersantai disebuah taman kompleknya, gadis itu menatap bintang dilangit, seketika dadanya sesak, dia mengingat seseorang.

"Princess lihat itu bintangnya terang banget" ujar bocah cowok

"Ih iya antik bwanget princess suka" balas gadis itu

"Iya cantik kaya princessnya aku. Princess kalo misalkan aku pulang, princess natap bintang aja. Disana ada aku, senyum sama princess, jadi kalo princess kangen sama aku tinggal lihat langit ya" ujar sang cowo.

"Iya prince, nanti princess kalo kangen sama kamu bakal lihat bintang, pasti indah"

Seketika air mata Athella lolos begitu saja, ia mengingat masa kecilnya bersama sahabatnya, kini dia sudah pergi meninggalkan princess kecilnya. Dia adalah seorang anak kecil yang sempat Athella temui ditaman yang sama, Athella yang melihat anak kecil sendirian duduk dibangku taman itu pun mendekati dan mengajak berbicara, sejak saat itu juga mereka sering bermain bersama ditaman komplek itu, tapi saat Athella berumur 5th, ia harus kelihangan dia, anak kecil yang selalu melarangnya berlari, melarangnya memakan lolipop, yang selalu mengaja Athella. Athella merindukannya sungguh! akan tetapi takdir tidak berpihak kepadanya, Athella harus kehilangan anak itu. Berpisah dan kehilangan sudah Athella rasakan semenjak kecil, dan itu yang membuat sifat gadis itu cenderung cuek.

****

"Sayang kamu kenapa? kenapa nangis?" ujar khawatir sang mommy melihat anak semata wayangnya pulang dengan keadaan jauh dari kata baik. Mata sembab, rambut berantakan, wajah sedikit lebam, ada apa dengan putrinya, siapa yang menyakiti putrinya.

"Aku baik-baik saja mom" balas Athella lirih.

Brukkk

"PRINCESS!"

Athella pingsan, melihat itu sang mommy sudah menangis ketakutan, Kevan segera menggedong Athella menuju kamar gadis itu yang lainpun segera menyusul, sedangkan Arsen langsung menghubungi dokter pribadi keluarga Dewangga.

"Kemansion segera, waktumu hanya 10menit, jika terlambat kau tau akibatnya!" tut, tanpa menunggu dokter menjawab ucapanya Arsen segera memutus sambungan telfon.









BERSAMBUNGGG....

ATHELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang