‼️Warning‼️
NSFW, fingering, non penetrative sex
Top Hayato x Bottom Ryuuichi___
"Hayato...,"
Segala cara Ryuuichi lakukan supaya erangannya tak lolos dari bibirnya. Tidak dengan dinding yang membedakan ruangan satu dengan ruangan lainnya terbilang tipis.
Hayato sedari tadi memainkan jarinya naik turun, keluar masuk, pada rektum Ryuuichi yang dimana membuat Ryuuichi kesal. Stimulasi yang diberikan Hayato benar-benar membuatnya terbang ke langit ke-7, bagaimana tidak jika prostatnya selalu dipermainkan dan gerakan jari Hayato yang lambat. Bahkan siput bisa melata lebih cepat daripada gerakan jari Hayato, dan harusnya Hayato insecure dengan siput.
Meski Hayato ingin sekali menanamkan penisnya ke dalam lubang hangat Ryuuichi, dirinya tak bisa karena dinding kamar mereka yang tipis. Apalagi di kedua sisi kamar mereka adalah anak-anak dan para orang tua, sehingga sangat bahaya jika salah satu dari anggota yang berada pada kedua ruangan tersebut mendengar suara maksiat mereka.
Hayato sendiri kesal karena ia dipaksa untuk ikut ke Onsen oleh ibunya. Dia sebenarnya tidak mau dan memilih diam di rumah sendirian, namun apalah daya kekuatan ibunya jauh lebih tinggi levelnya ketimbang Hayato.
Tapi, hey, dia bisa satu ruangan hanya dengan pacarnya saja. Bukankah patut disyukuri?
Keduanya berani bersumpah tidak punya niatan untuk melakukan hal kotor ketika berada di Onsen, tapi satu hal mengarahkan mereka ke hal lainnya dan berakhir lah mereka seperti ini. Ryuuichi yang memeluk Hayato erat sekali bak koala yang akan dipisahkan dari pohon kesayangannya, dan Hayato yang menggunakan seluruh kewarasan dalam tubuhnya untuk tidak menghabisi Ryuuichi saat itu juga.
Ryuuichi pun punya nafsu, tapi keduanya paham dengan situasi mereka jadi mau bagaimana lagi, mereka akan menggantungkan nafsu mereka hingga datang saat yang tepat mereka melahap satu sama lain hingga mereka kenyang.
"H-Hayato, mau cum...," bisik Ryuuichi tepat di telinga kanan Hayato, membuat yang terbisiki semakin menjadi-jadi.
Hayato perlahan mempercepat gerakan jarinya, menghilangkan niatnya menjahili prostat Ryuuichi dan tanpa ampun menganiayanya, menambah digit jari yang sudah memasuki Ryuuichi. Desah Ryuuichi semakin tak tertahan, matanya terbelalak dengan mulutnya yang terbuka lebar ketika mendapatkan serangan Hayato yang tiba-tiba. Hanya jari Hayato saja ia sudah seperti ini, bagaimana jika penis Hayato nanti?
Membayangkannya membuat Ryuuichi bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia masih tetap waras ketika penis besar, tebal, dan panjang milik kekasihnya sudah memasuki dirinya berkali-kali. Dan bagaimana bisa mulut dan lehernya tidak sobek ketika ia mengemut, menjilat, memanjakan, memasukkan penis dan sperma Hayato ke tenggorokannya dengan lahap bak permen lolipop tadi sebelum mereka memulai sesi masuk dan dimasukkan ini. Bisa-bisa Ryuuichi dibuat hamil oleh Hayato.
Pikiran Ryuuichi kacau, ia menggigit kimononya hingga giginya seakan-akan bisa remuk kapan saja. Ryuuichi menenggelamkan wajahnya pada pundak Hayato, malu untuk menatap ke arah mata Hayato meskipun mereka sudah berpacaran 3 tahun. Di tengah-tengah desahannya, samar-samar dapat ia rasakan penisnya bergesekan dengan penis keras Hayato, dengan sedikit ragu ia menggunakan kedua tangannya yang tadinya mengepal erat pada baju Hayato untuk menangkup penisnya dan penis Hayato. Perlahan ia menaik-turunkan tangannya sambil terus menangkup penis keduanya, tak ingin hanya dia yang merasakan nikmat.
"Haha, kenapa?" Bisik Hayato sedikit terkekeh dengan tingkah Ryuuichi yang menggemaskan dan seksi saat mencoba memanjakan penisnya.
"Aku juga... mau kamu-ahh~~ enak-kh...!! Mmhgg~" jawab Ryuuichi sambil terus mengocok penis mereka berdua dengan tempo yang semakin lama semakin cepat. Membuat Hayato semakin besar pada kepalan tangan Ryuuichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Them
FanfictionSerba-serbi dua insan yang jatuh hati pada satu sama lain setiap kali bumi berputar satu milimeter. Berdiri di bawah langit yang sama, di titik kordinat yang sama. Sebuah cerita dengan beragam kisah di tiap halamannya yang menceritakan keseharian p...