♡ Who's Poking Who?

402 22 0
                                    

‼️Warning‼️
NSFW, drunk, mentioning alcohol, Mpreg if you squint
Top Hayato x Bottom Ryuuichi

___

"Ryuu, ayolah, kamu bau alkohol."

Punggung Hayato didorong– dipeluk dari belakang– sampai perutnya menekan counter meja dapur oleh Ryuuichi yang bermandikan aroma alkohol bekas pesta orang dewasa kecil-kecilan mereka. Kedua tangannya menahan tubuhnya agar organ dalamnya tak tergencet dan mengalami luka serius, lalu membiarkan tubuhnya didorong oleh Ryuuichi sampai dadanya menempel pada meja. Ludahnya layaknya biji duren yang susah ditelan, ia melirik kebelakang karena suaminya yang sedang mabuk ini bukannya berhenti mendorong, malah makin semangat berjinjit dan menambah tenaga mendorongnya. Membuat tubuh Hayato semakin terlipat dan semakin menempel pada meja, Ryuuichi sendiri malah cengengesan tak sadarkan diri.

"Ryuuichi, minggir," pintahnya ketika Ryuuichi makin mendorongnya. Ryuuichi sudah terlalu banyak menggunakan tenaga paksaan untuk menekuk tubuhnya, jika ia singkirkan Ryuuichi dengan paksa, yang ada suami kecilnya akan terpental kembali ke ruang utama.

"Hayato~ Hayatoo~~" Ryuuichi meracau tidak jelas, pipinya ndusel-ndusel pada punggung gagah Hayato, tangannya pun merayap pada dada bidangnya, menyempit-nyempit di antara meja dan dada Hayato yang menempel. Membuat wajah Hayato bersemu merah karena malu.

Sesaat setelah ia pasrah dadanya di gepre-gepre Ryuuichi, matanya terbelalak kaget. Ia menoleh ke belakang, ke Ryuuichi yang masih cengengesan karena mabuk, lalu ke arah bawah pinggangnya. Sontak wajahnya makin memerah.

"...Ryuuichi, ada yang nusuk di bawah," gumamnya sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya karena malu, sementara Ryuuichi berdehem bingung dengan maksud Hayato.

Seiring dengan Ryuuichi mengelus punggung Hayato dengan pipinya, ia dapat merasakan milik Ryuuichi bergerak ke atas ke bawah di antara pantat Hayato. Semakin keras bisa ia rasakan Ryuuichi di bawah sana, pinggangnya dipeluk erat oleh Ryuuichi, membantu yang lebih pendek semakin melekatkan satu sama lain. Dan tentu saja semakin lekat penis Ryuuichi dengan pantat Hayato. Mungkin seperti ini rasanya berada diposisi Ryuuichi saat dirinya sedang sange.

Hayato tak bisa berkata-kata, ia terlalu kaget untuk melakukan sesuatu tentang milik suaminya. Dan ia juga mulai turned on. Posisi ini sangatlah memalukan mengetahui fakta bahwa Hayatolah yang menghamili Ryuuichi, dan saat ini terlihat seperti Ryuuichi rutting ke Hayato.

Mulai merasa sangat malu, Hayato perlahan menegakkan tubuhnya, membuat Ryuuichi ndelosor lemas karena tubuh Hayato sebelumnya ia gunakan sebagai tempat tidur. Sebelum badan Ryuuichi menghantam lantai, Hayato lebih dulu meraih lengannya dan mendorong tengkuknya mendekat pada wajahnya, membawanya pada ciuman jorok yang sangat basah dan penuh desahan kotor. Lengan suaminya ia kalungkan pada lehernya, pinggangnya ia angkat dan ia tidurkan Ryuuichi di atas meja yang tadi dadanya tekan.

Lidahnya mengajak lidah Ryuuichi yang loyo berdansa mengitari rongga mulut keduanya. Dijilat, dihisap, sampai saliva mengalir keluar membentuk sungai pada pipi Ryuuichi. Saat bibir keduanya terputus pun Hayato tak membiarkan lidah Ryuuichi sendirian, mengajaknya berputar-putar indah di antara bibir mereka yang bibir terbuka seperti malam ini adalah malam terakhir mereka bisa berciuman.

"Mnnghh~~ mpphh– ahhnghh~~"

Kalau Ryuuichi mabuk gara-gara alkohol, Hayato mabuk gara-gara desahan Ryuuichi.

Tangannya tak sabaran merayap di balik baju Ryuuichi dan melepasnya secara paksa, lalu kembali menghisap habis bibirnya sambil melepas celana milik Ryuuichi, membuat suaminya kini telanjang bulat. Tangannya ia bawa pada penis Ryuuichi yang menegang, memberinya handjob yang membuat desahan Ryuuichi semakin keras. Pre-cum Ryuuichi mulai keluar dan membahasi jari-jemarinya Hayato, cairan kental itu pun Hayato gunakan sebagai pelumas untuk membasahi lubang Ryuuichi.

Ia belai pintu masuk lubang Ryuuichi lalu perlahan memasukkan jari tengahnya ke dalam, tidak kaget saat dinding Ryuuichi memberinya ucapan selamat datang yang hangat, menghisap jarinya dengan antusias dan tak sabaran. Tanpa ragu pun ia langsung memasukkan dua jarinya yang lain, melebarkannya dengan gerakan menggunting, menekan prostatnya, mengelus dindingnya sampai Ryuuichi mengeluarkan muatan pertamanya.

"Hh~ udahh~ Hayato udahh~~" racau Ryuuichi tak karuan dengan tangannya menjambak rambut Hayato saat Hayato tak berhenti menusuknya dengan jari setelah pelepasannya.

Helaan lega keluar dari mulut Ryuuichi kala Hayato mengeluarkan tiga jarinya dari dalamnya, hampir saja ia keluar lagi karena tubuhnya kini sangat sensitif. Namun tak lama kelegaannya menghilang, matanya terbelalak lebar saat ia dapat merasakan kulit penis Hayato menggesek pintu masuk lubangnya. Ia menatap ke arah penis Hayato dengan horor, benda itu akan memasuki dirinya.

"Kamu sadar, gak? Tadi kamu juga gesek-gesek gini ke aku, haha~" ucap Hayato sambil mengangkat kaki kiri Ryuuichi, meletakkannya pada bahunya, membuat pintu lubang Ryuuichi semakin melebar. Ditambah ibu jari Hayato yang terang-terangan melebarkannya.

"Hic– Hayato... maaf–nghh aku tadi mabuk mmnghh~" ucap Ryuuichi di tengah-tengah desahannya sambil meremas bajunya yang tergeletak di sebelahnya. Tubuhnya bergetar hebat kala kepala penis Hayato perlahan memasukinya, lubangnya kian melebar tiap penis Hayato semakin masuk, ia dipaksa untuk kembali mengingat bentuk penis Hayato setelah lama tidak bercinta.

"Kasih si kakak adek baru, yuk. Biar dia ada temennya kalau kita sibuk."

Setelah mengucapkan itu, Hayato menggenjot penisnya sampai tertanam semuanya di dalam Ryuuichi, membuat Ryuuichi mendesahkan namanya lebih keras dari sebelumnya. Malam ini bakal jadi malam yang panjang untuk keduanya.

  ✦. ──── End ──── .✦

About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang