10.17
Ryuuichi meletakkan handphonenya di meja setinggi lutut yang berada di depannya, ia tak mau repot-repot menutup roomchat Hayato karena seisi dunia harus tahu bahwa Ryuuichi baru saja dikhianati!
Bohong sekali jika Ryuuichi bilang ia tak apa saat Hayato membatalkan janji tahun baru mereka dan diganti dengan janji tahun baruan mendadak dengan tim baseballnya yang tak bisa ditolak, tapi Ryuuichi seakan tidak punya kekuatan untuk memarahi Hayato.Tinggallah ia seorang diri di ruang tamu rumah Nenek Morinomiya, memeluk kakinya sendiri di atas sofa dan dengan menyedihkan melamun pada acara televisi yang ia putar. Entah ia ingin senang atau sedih di rumah tidak ada siapa-siapa karena ia tak perlu bicara akan kesedihannya, tapi di sisi lain ia ingin Kotarou, Saikawa, dan Nenek untuk cepat pulang dari acara reuni Nenek agar ia tidak sedih lagi.
Aku minta maaf, aku ganti rugi nanti.
Ganti rugi bagaimana, bodoh? Tahun baru sudah lewat kalau kamu mau ganti rugi.
Ah, astaga!! Akhir-akhir ini Ryuuichi sensitif sekali! Hal kecil entah apapun itu bisa membuat Ryuuichi kesal, dan itu sangat tidak biasa untuk Ryuuichi. Terutama Hayato, ia lebih sering marah ke Hayato.
Sepertinya dimulai saat Hayato masuk tim baseball nasional dan waktu untuk Ryuuichi menjadi semakin sedikit. Ryuuichi tak keberatan, kok. Ryuuichi senang Hayato mengejar mimpinya, kok. Ryuuichi sangat suportif dengan kekasihnya, kok. Tapi kenapa ia marah-marah saat ini?! Seperti remaja manja yang ada di drama televisi ketika kekasihnya tidak menghiraukannya.Gerutuannya menggema di ruang tengah, ia menggapai tudung hoodienya lalu menyembunyikan wajahnya yang menyedihkan. Ia sangat tidak suka dirinya yang manja ini.
— 23.46 —
"Kakak....," lamunannya menghilang kala Kotarou memanggilnya sambil menarik-narik kimono hitam dengan corak emasnya, kebalikan dari warna kimono Kotarou. Ia kembali di tampar realita bahwa sekarang ia tak lagi di kamarnya, sendirian dengan kesedihannya, saat ini ia berada di pasar malam yang penuh akan orang di malam tahun baru bersama adiknya.
Ryuuichi lamgsung meladeni Kotarou yang ingin beli permen kapas, tidak sadar dengan Kotarou yang khawatir dengannya. Sedaritadi Ryuuichi melamun dan sering hilang fokus, apakah kakaknya sakit?"Kakak sakit?" Tanya Kotarou setelah menerima permen kapas berbentuk panda yang ia minta tadi.
"Eh, enggak, kok. Kenapa?"
"Kakak daritadi ngelamun....," bulu kuduk Ryuuichi berdiri seketika setelah mendengar ucapan Kotarou. Ia menggeleng dan membantah dugaan Kotarou lalu merutuki dirinya karena terlalu egois memikirkan Hayato sampai melupakan adiknya.
Sialan, Ryuuichi tidak mau menelantarkan adiknya hanya karena patah hati, Ryuuichi harus kembali ke setingan pabrik dan fokus pada kesenangan Kotarou saja! Waktu yang Kotarou habiskan untuk mencari kimono yang senada dengan kakaknya tidak akan ia sia-siakan begitu saja seperti orang brengsek, ia akan menikmati waktunya dengan adiknya sampai mampus malam ini.
"Kakak minta maaf, ya, kalau daritadi ngelamun," ucap Ryuuichi setelah berjongkok di depan Kotarou sambil membenarkan kimononya yang lagi-lagi berantakan. Kotarou tersenyum, menjawab permintaan maaf kakaknya dengan 'tidak apa-apa' yang terlalu gembira untuk anak SD yang baru saja tidak dihiraukan. Ia juga menepuk-nepuk kepala kakaknya seperti sedang memberi pujian karena sudah membenarkan kimononya, Ryuuichi pun tertawa geli dengan tingkah adiknya.
Benar, dia punya adiknya dengannya saat ini, mengapa sangat tamak ingin Hayato juga? Ini sudah cukup.
...............!!!
Ah, sial, mengingat kembali Hayato membuatnya kesal sendiri! Sedikit lagi hatinya akan meledak—!
"Kak, di situ! Kosong!" Tangan Ryuuichi ditarik menuju tempat yang Kotarou sebutkan. Badannya yang lebih besar dari Kotarou membuatnya tak jarang hampir menabrak orang-orang yang memadati jalannya. Tidak masalah dengan Kotarou karena badannya yang lebih kecil bisa dengan mudah melalui badan orang dewasa yang ditabrak Ryuuichi.
Mereka akhirnya berdiri di tempat yang dimaksud Kotarou, dengan Kotarou digendong Ryuuichi agar ia bisa melihat kembang api dengan jelas di balik gapura yang menjulang tinggi menutupi pandangannya. Detik demi detik dihitung mundur, dua pasang bola mata Kashima bersaudara membulat sempurna, memamerkan cahaya jutaan bintang yang terrefleksi bagai cermin.
3,
2,
1—
"Ah, maaf,"
"Oh, iya, gapapa—"
00.00
DUAR!
Hati Ryuuichi tidak jadi tidak meledak. Detakannya kencang, mengikuti beat meledaknya kembang api pertama tahun ini. Hatinya jatuh, dibakar, lalu kembali naik ke langit, ke akalnya, meledak bersama kekecawaannya yang lain menjadi bunga api yang indah dan menyenangkan.
Matanya yang sebelumnya merefleksi bintang-bintang kini merefleksi percikan cahaya kembang api yang terlihat lebih indah di pantulan bola mata insan di depannya. Kakinya bergetar lemah, suara ledakan kembang api tak ia hiraukan sama sekali, dan jika ia tak ingat Kotarou yang sibuk memuja kembang api di gendongannya, Kotarou mungkin sudah dikerubungi orang ramai yang khawatir padanya karena tak sengaja Ryuuichi jatuhkan."...Hayato."
"Ryuuichi."
Tak pernah ia lihat senyuman manusia lain– selain adiknya– yang sangat ia kagumi.
Dunia tidak jahat, kegelisahannya ternyata hanya imajinasinya saja, ia masih bisa menyapa tahun baru dengan orang-orang yang ia cinta. Kotarou di gendongannya, dan tangan kekasihnya yang entah sejak kapan sudah ia genggam dengan sangat erat.
"Aku sudah ganti rugi, ya," ucap Hayato dekat dengan telinganya agar tidak tenggelam akan kerasnya bunyi ledakan kembang api. Ryuuichi yang menahan tangisnya terkekeh geli, apalagi saat Hayato mencium pipinya.
"Belum, yang ini pasti kamu ga nyangka juga, kan," tawa Ryuuichi sambil menjauhkan wajah Hayato darinya. Keduanya tertawa seperti orang bodoh, seakan dunia milik mereka berdua di balik kerasnya suara keramaian.
Dan kau tahu? Dunia sedang tidak peduli dengan hal lain, mereka hanya peduli pada diri mereka sendiri dan kembang api, berdoa untuk tahun baru yang datang membawa sedikit kesenangan untuk melupakan kesedihan tahun lalu. Sama halnya dengan Kotarou yang tak tergoyahkan fokusnya pada indah bunga api yang mekar di langit gelap untuk tahu bahwa kakaknya secara tak sengaja bertemu dengan kekasihnya yang kini sedang berciuman mesra.
Ada banyak cara yang lebih baik daripada saling terkejut dengan pertemuan mereka, tapi yang ini lebih baik dan mereka tak keberatan sama sekali.
✦. ──── End ──── .✦
Happy new year, ya'll. Makasih banyak buat kalian yang baca buku ini, wish you all the world's good luck💌🎆
KAMU SEDANG MEMBACA
About Them
FanficSerba-serbi dua insan yang jatuh hati pada satu sama lain setiap kali bumi berputar satu milimeter. Berdiri di bawah langit yang sama, di titik kordinat yang sama. Sebuah cerita dengan beragam kisah di tiap halamannya yang menceritakan keseharian p...