5. Pertemuan

170 7 0
                                    

Setelah pekerjaannya selesai hari ini, Leo sengaja untuk tidak langsung pulang ke rumah karena sang empu ingin berkunjung ke rumah Kenan sebentar terlebih dahulu. Berhubung jika pria itu tidak bisa ia ajak bertemu di luar kali ini lantaran anaknya sedang sakit, maka Leo lah yang memutuskan untuk datang ke sana sekaligus menjenguk putri Kenan.

Saat baru saja tiba di sana, ia melihat halaman rumah sahabatnya itu sudah penuh dengan 2 mobil di dalamnya yang membuat Leo mau tau mau harus memarkirkan mobilnya di depan rumah Kenan. Tidak biasanya rumah Kenan kedatangan tamu seperti ini tanpa ia memberitahu terlebih dahulu, padahal Kenan juga tahu jika dirinya akan datang berkunjung sore ini.

"Di dalem ada tamu ya, Pak?" tanya Leo pada seorang satpam di rumah Kenan itu.

"Iya, Mas. Ada adik sepupunya nyonya. Tadi tuan bilang kalau Mas Leo dateng disuruh langsung masuk saja," jawab beliau.

"Oh iya, Pak. Terima kasih."

"Sama-sama, Mas."

Langkah Leo kembali berjalan menuju ke pintu utama rumah itu. Ternyata tamu yang datang kali ini adalah adik sepupu dari Fira, istrinya Kenan. Pantas saja Kenan tak memberitahu padanya lebih dulu, mungkin karena bukan tamu formal.

Setelah menekan tombol bel rumah sebanyak 2 kali, Leo menunggu tepat di depan pintu sana sembari melihat ke arah sekeliling rumah itu. Suasana yang ada di halaman hingga ke taman rumahnya sedikit mengalami perubahan dari terakhir kali ia datang ke sana, mungkin sekitar 3 bulan lalu.

"Iya sebentar."

Suara pintu terdengar jelas saat baru saja dibuka seseorang dari dalam membuat Leo kembali memalingkan wajahnya ke arah depan.

"Mau cari siapa?"

"Oh-Kenan, dia di rumah?"

Tiba-tiba saja Leo mendadak salah fokus setelah melihat siapakah yang membukakan pintunya barusan. Wajah asing dan tak pernah ia lihat sama sekali sebelumnya.

"Ada, dia masih mandi. Tapi kalau mau masuk, tunggu sebentar."

Perempuan itu langsung berbalik badan dan kembali masuk ke dalam meninggalkan Leo sendiri yang masih ada di depan pintu rumah. Ia sengaja untuk tidak mempersilahkannya masuk dan duduk di sofa ruang tamu sebelum meminta izin kepada tuan rumahnya lebih dulu.

Sampai tak lama kemudian Fira datang menghampiri Leo yang masih setia berdiri di depan pintu karena memang belum dipersilahkan masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Ia disambut hangat oleh istri sahabatnya itu dan langsung dipersilahkan duduk selagi menunggu Kenan yang masih belum selesai mandi.

"Kenapa repot-repot," Fira menerima sebuah parsel buah yang dibawa Leo untuk putrinya.

"Bukan masalah."

"Kalau gitu tunggu sebentar ya, biar aku panggilkan Kenan lagi sekarang."

Leo menganggukkan kepalanya dan membiarkan Fira pergi meninggalkan ruang tamu sana.

Selagi menunggu sang tuan rumah datang menemuinya, Leo memutuskan duduk di sofa ruang tamu sana dengan mengedarkan pandangannya ke sekeliling arah rumah Kenan saat ini.

"Maaf cuman adanya teh."

Sang empu langsung teralihkan pandangannya ke seorang gadis yang saat ini ada di depannya tengah menyuguhkan segelas teh hangat untuknya.

"Terima kasih."

Perempuan itu tak menjawab selain anggukan dan langsung pergi meninggalkan Leo sendirian lagi. Ini pertama kalinya ia melihat perempuan itu setelah sekian lama mengenal istri Kenan beberapa tahun lalu.

Terpaksa NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang