Playing with daddy

6.5K 631 29
                                    


Hybrid Baby Daily




Tuk

Tuk

Tuk

Jaeyun mengetuk-ngetuk botol susunya pada standing mirror di depan tubuh mungilnya, berkali-kali merengut lucu saat bayangan itu terus mengikuti gerak-geriknya.

"Ande!" Katanya mencoba melarang.

Bayi hybrid itu memiringkan kepalanya ke kiri, menyodorkan sisa susu pada bayangannya sendiri.

"Ande, ande~" sekali lagi dia melarang, meminta agar balita yang ia kira temannya itu berhenti mengikuti.

Tak—

Tapi namanya cermin.. Jaeyun langsung melempar botol susunya dan mulai merengek, "daddy...."

Heeseung yang dari tadi memperhatikan sembari rebahan di sofa tertawa geli, memerintahkan bayinya untuk mendekat, "kemari."

Bertumpu pada kedua tangannya, Jaeyun mengangkat tubuhnya dan berjalan menuju sang ayah. Buru-buru menelusupkan wajah pada perut yang lebih tua, lucu sekali, ekornya mengibas lesu.

Heeseung mengusap kepala kecil bayinya, "tidur saja ya? Kau sudah melewatkan jam tidur siangmu sayang."

"Ciyo.."

"Waeyo?"

"Mau daddy.."

Sedikit bangkit, dia segera menggendong Jaeyun. Menidurkan si bayi di atas tubuhnya. Menepuk-nepuk pantat sintal Jaeyun dan mengusap kepalanya.

Pelan-pelan, telinga puppy-nya bergerak menutup kedua mata kecilnya.

Heeseung penasaran, ketika besar nanti apa telinga puppy Jaeyun tetap bisa menutupi matanya atau justru mengecil. Tampak lucu jika dilihat-lihat.

Dengkuran halus di dengar, Heeseung berbisik lirih, "jangan mengompol ya. Daddy lupa memakaikanmu popok."

Kemudian perutnya terasa hangat disusul cairan yang merembes membasahi bajunya. Pandangan Heeseung mendatar, menepuk pelan pantat bayinya sebelum menggerutu, "kenapa mengompol betulan sayang..."

•••

"Ande! Ciyo! Nauweeeey~" kaki kecilnya berlari mengejar Heeseung yang baru saja membawa kabur bola basket mininya. Mengabaikan dua pipi gembulnya yang bergerak kenyal bak puding mengikuti langkah kakinya.

Kaki yang memijak rumput tanpa alas kaki itu sedikit geli tapi Jaeyun masih berusaha mengejar ayahnya di taman perumahan sore-sore.

"Uugh~ puna Jeyun! Daddy ande!"

Heeseung tertawa lepas, sesekali mendribble bolanya setelah sampai pada lapangan. Mengambil ancang-ancang melompat lantas memasukkannya ke dalam ring.

"PUNA JEYUN!"

"Iya iya baiklah," dia segera mengembalikan bola milik anaknya yang langsung lari masuk ke taman lagi. "Hey, main bola itu di lapangan."

"CIYO!"

Jeyun marah. Alisnya menukik dengan bibir mengerucut. Bayi hybrid itu berjalan menghentak kembali dimana posisi sebelumnya dia dengan sang ayah bermain.

"Itu bola basket sayang, bukan bola sepak," katanya tak habis pikir saat Jaeyun meletakkan bolanya di rumput lantas menendangnya dengan kaki. Menggaruk pelipisnya yang berkeringat, Heeseung berdecak, "sepertinya salah beli bola."

"DADDY CANA!"

"Hah?"

"Daddy dicana, Jeyun tendan boya!"

"Ahh... Daddy yang jadi kiper?"

Kepala bulat Jaeyun mengangguk, "daddy kipel."

"Ppff..." Ayolah, Heeseung sangat kewalahan menaham tawa mendengar kata-kata cadel yang keluar dari mulut anaknya.

DUG

Ya, berkali-kali bola yang ditendang mengenai kakinya. Tidak sakit memang, sebab yang sakit telinganya.

"Ande, ande!"

Lama-lama jadi menyebalkan, Jaeyun akan menjerit tak terima jika bolanya ditangkap. Memaksa Heeseung untuk pura-pura melepaskannya. Mana tau perasaannya sebagai lelaki meronta-ronta.

"Selain curang, kau juga kurang kompetitif rupanya."

Jaeyun hanya mengabaikan, menidurkan kepala dan punggungnya di paha sang ayah sembari menyesap botol susunya.

Yang lebih tua sesekali menyeka keringat yang membasahi dahi dan pipi si bayi. Dia duduk nyaman menikmati sore sembari sesekali melihat wanita-wanita sexy yang kebetulan sedang senam di taman sebelah kiri.

"Daddy ande! Jeyun dicini." Adalah kalimat yang diucapkan putranya saat sadar tatapan Heeseung kemana-mana.

"Besok kita main ke rumah paman Sunghoon bagaimana?"

Dia melepaskan susunya sejenak, menatap wajah tampan ayahnya dari bawah, "paman cunghun?"

"Nanti kau akan tau." Dia langsung mengangkat tubuh mungil Jaeyun untuk berdiri. Meraih kereta mainan putranya dan mendudukkan Jaeyun disana. Memutuskan untuk pulang sebab hari mulai petang.

Jaeyun berceloteh, katanya dia senang bermain bola di taman, "Jeyun cenang!"

"Kita akan bermain lagi nanti. Besok minta paman Sunghoon membelikan bola baru."

"Eum!"

Memekik lucu sembari memeluk botol susu, rambutnya berantakan ditiup angin sedang bibirnya sedikit basah membentuk cengiran lugu. Jaeyun menikmati jalanan sore dengan duduk di kereta mainan yang ditarik oleh Heeseung.

Lucu sekali..




Kereta mainan Jaeyun..

Kereta mainan Jaeyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang