Let's Play Together

6.1K 663 60
                                    

Hybrid Baby Daily


Di pinggir taman tiga pemuda dengan nyali tinggi, yang memutuskan untuk mengadopsi bayi-bayi di umur belia sedang asik menikmati cola sembari memperhatikan tiga buntalan di tengah taman.

"Sudah satu jam tapi mereka masih aktif sekali."

Jay mendelik tanpa minat, "baterai Jungwon benar-benar over capacity. Dia hanya akan tenang saat tidur."

"Aku belum terlalu banyak memahami Sunoo, tapi dia adalah bayi yang banyak tertawa. Ramah sekali. Pelopor utama yang menjadi alasan aku memilihnya adalah senyumannya itu, lucu dan menggemaskan," ujar Sunghoon.

Heeseung dan Jay setuju, buktinya dari tadi Sunoo yang banyak tertawa melihat Jungwon benar-benar mengatur permainan. Dia bahkan tak segan mengomel saat Jaeyun menolak memberikan bolanya.

"Ciyo!"

Jungwon menggerung dengan telinga kucing menegak, "tendan bolana, belikan pada Ddeonu."

"Puna Jeyun..." Sepertinya Jaeyun sangat perhitungan dalam meminjamkan miliknya pada sang teman.

Alasannya sederhana, jika bola sudah dikuasai Jungwon maka susah kembali. Sejak tadi Jungwon benar-benar menguasai bolanya. Bahkan Sunoo hanya beberapa kali menendang.

"Jeyun kan kipel!" Jungwon enggan menyerah. "Ddeonu ingin tendan bolana tuh.."

Sunoo yang polos langsung bersuara, "ani!" Anak itu bangkit menengahi teman-temannya, "Ddeonu duduk caja."

"Andwae, ddeonu main. Jeyun belikan bolana, kita main sama-sama."

Akhirnya puppy kesayangan Lee Heeseung itu menyerahkan bola yang sejak tadi dia peluk meski dengan bibir mengerucut, menendang ke arah Sunoo yang langsung ikut menendang. Bola itu menggelinding menjauhi ketiganya yang kompak sama-sama lari mengejar.

"UWONIE DULU! UWONIE DULU!"

"Jeyun kipel ciyo!"

Sementara Sunoo hanya memekik riang ikut mengejar bola, "main! main!"

Begitu terus sampai ketiganya tumbang akibat kelelehan. Jaeyun merangkak mendekati Sunoo yang duduk tenang dengan kaki berbentuk M dengan dua tangannya di depan, ekornya mengudara bebas. Masih terlihat antusias.

"Jeyun puna," katanya setelah duduk di depan Sunoo. Dia menunjukkan ekor dengan bulu cokelat terang yang tampak sangat cantik.

Sunoo ikut menggerakkan ekornya antusias, "yeppo."

Putra kesayangan Heeseung terkikik malu-malu, "ippo!"

Jungwon yang tidak mau kalah langsung duduk di antara mereka, dia juga mengibaskan ekor putihnya, "Uwonie juga!"

"Semua yeppo."

"Main bolana lagi, kajjaaa!"

Meskipun ajakan Jungwon terdengar jauh lebih menyenangkan, tapi bayi-bayi ini harus pulang saat hari nyaris sore kan?

Jaeyun belum sempat berdiri mengejar Jungwon tapi suara lantang Jay mengagetkannya.

"ANAK-ANAK, SAATNYA PULANG!"

Tepat setelah teriakan Jay, Heeseung menghampiri putranya.

"Ciyo! Ciyo!" Jaeyun langsung terduduk di rumput, sengaja memberatkan bobot tubuhnya yang sedari tadi dipegang Heeseung. "Jeyun main cana!"

"Pulang dulu baby. Besok-besok kita main lagi dengan Uwonie dan Ddeonu."

Jaeyun menggeleng, dia menatap tak rela dua temannya, "ciyooo.."

Sunoo tampak senang di dekapan Sunghoon, bayi foxy yang baru tiga hari diadopsi itu melambaikan tangan pada Jaeyun, "Ddeonu pullang dullu. Dadaaa~"

"Aku duluan. Rumahku paling jauh," Sunghoon segera pergi setelah mendapat anggukan malas dari Heeseung.

Sementara Jay masih berusaha menangkap bayinya, ini lebih menyulitkan dari pada bayi hybrid milik Heeseung. Pemuda itu berkacak pinggang, pelipisnya basah oleh keringat, "PARK JUNGWON!"

"NE PAPA!"

"PULANG!"

"PULANG SAJA SENDILI UM!" Dia masih berlari memeluk bola sembari menjauhi papanya.

Heeseung ingin membantu menangkap Jungwon tapi bayinya juga sedang merajuk tidak mau pulang. Memutuskan untuk mengangkat tubuh gembul Jaeyun secara paksa yang sontak dihadiahi pukulan bertubi.

"CIYO! CIYO! CIYO!" Si kecil memberontak keras. Dia terus merengek tidak mau pulang, "tuyun! Tuyuuuun!"

"JAY, AKU DULUAN!" Serunya. "Hey hey Jaeyun, kita mampir ke minimarket. Deal?"

Pukulan itu langsung berhenti, sejak tadi mukanya sudah memerah menahan tangisnya sendiri. Dia menatap Heeseung dengan mata doenya, berusaha mencari kebohongan di wajah sang ayah, "bohon ne?"

"Bohong? Tidak, daddy tidak bohong."

"Ottey!"

Meanwile Jay dan buntutnya di taman setelah Jay berhasil menangkap Jungwon dan menggendong dengan posisi terbalik. Dimana Jay memegang kedua kaki Jungwon dan membiarkan kepala bayinya teruntai di bawah.

Jungwon sudah biasa, "BLENGSEK SEKALI PAPA! BLENGSEK UM!"


𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang