Cole-cole

7.1K 655 130
                                    

Hybrid Baby Daily









Heeseung meringis sambil meminum kopi latte yang ia beli di kafe sebelum pulang. Di sudut ruang tengah tepat area mainan Jaeyun berserakan, ada batita mungil yang tengah duduk menghadap tembok dengan telinga puppy yang turun layu. Punggungnya sesekali tersentak dan suara nafas yang ditarik kuat memberi pemahaman pada Heeseung bahwa bayinya tengah menangis.

Atau lebih tepatnya merajuk.

Bibi Yura memberitahu jika Jaeyun mencarinya saat bangun tidur siang lalu bermain sendiri dan tiba-tiba merajuk begitu. Merasa ditinggal ayahnya sendiri.

"Baby..." Heeseung tau Jaeyun mendengarnya. Tapi bayi itu malah semakin merapatkan diri ke tembok.

Baju putih polos kebesaran yang menenggelamkan celana pendeknya tampak sedikit kusut. Heeseung gemas sekali ingin menarik baju kedodoran itu. Ia melangkah semakin dekat, "Jaeyun-ah...."

"Huks..."

"Jaeyun?"

"Huks.. huks..."

"Jaeyun, baby?"

"Uwaaaaaa~ daddy tindal Jeyun cendiyi~"

"Aigooo sayang..." Kasihan sekali. Bayi mungil namun berisi kesayangan Heeseung ini menangis sedih karena ditinggal ayahnya tadi. Ia menutup wajahnya dengan tangan mungil supaya sang ayah tidak bisa melihatnya.

Heeseung tak tahan lagi, segera dia menggendong Jaeyun dan menimangnya, "maafkan daddy ya?"

Wajah basah dengan rona pada kedua pipi dan puncak hidungnya itu menatap Heeseung sebentar, seakan menimang harus memaafkan ayahnya atau tidak. Jaeyun sangat kesal kalau bangun tidur tidak langsung melihat Heeseung.

Ayah muda itu mengerti, memilih untuk membawa Jaeyun ke sofa lalu duduk disana. Di pangkuannya, Jaeyun melihat apa yang Heeseung lakukan, membuka paper bag dan membawa satu cup kue dengan toping jeruk di atasnya.

"Jeyuk!"

Lucu sekali, mata basah itu makin berbinar-binar. Mulutnya terbuka senang menanti suapan sang ayah hingga melupakan aksi marahnya.

Heeseung memberikan kuenya saat Jaeyun merengek ingin makan sendiri. Kue kecil itu tampak besar di kedua tangan si bayi. Mengabaikan krim yang menempel berantakan di pipi, Jaeyun tampak sangat-sangat menggemaskan.

"Daddy mam!" Tawarnya lucu.

Heeseung tergelak, menggigit sedikit kuenya sembari meninggalkan ciuman gemas di pipi Jaeyun.

Setelah menghabiskan satu cup kue dan mengisahkan bungkusnya saja, Jaeyun segera memberikannya pada sang ayah. Membuat Heeseung lagi-lagi tergelak akan tingkah si bayi. Dia membantu Jaeyun membersihkan wajah dan tangannya dengan tissue basah.

Kemudian bayi manja ini langsung merubah posisi ketika ayahnya tiduran di sofa. Jaeyun duduk bersila di atas perut Heeseung sembari menatap polos sang ayah.

"Kenapa menangis Jae?"

Bibir Jaeyun langsung mencebik lagi, "daddy pegi tindal Jeyun."

"Kan ada bibi Yura yang menemani."

"Ciyo! Daddy andweeee.." dia memainkan baju kedodoran sendiri. Memilin-minil ujungnya dengan jari-jari gemuknya. "Mawu main denan daddy caja."

𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang