Hi, long time no see!!
•
Hybrid Baby Daily
•
•
•
Rencana Heeseung di minggu pagi adalah lari di sekitar komplek. Dia sudah menitipkan Jaeyun pada bibi Yura, memakai celana pendek di bawah hoodie hitam lengkap dengan sepatu putihnya. Tapi baru saja dia menggapai pintu, jeritan Jaeyun sudah terdengar memenuhi rumah.
Berakhir dengan Heeseung yang lari kecil dengan menyeret kereta kayu milik Jaeyun sementara si bayi duduk tenang di atas keretanya dengan Puyo dan sebotol susu. Rambut tebal yang berantakan itu tampak sangat lucu begitupun piyama biru muda yang masih melekat sempurna di tubuh gempalnya.
"Daddy cana," tunjuknya pada belokan jalan. Dia memeluk Puyo dengan satu tangan mencengkeram sisi kereta, "cana, cana."
"Kalau ke sana bukan ke taman."
"Mana?" Tanyanya lucu. Dia mengerjap menatap ayahnya.
"Itu jalan menuju rumah Ddeonu."
"Donu, paman Cunghun?"
"Benar sekali." Dia memilih untuk menyerah. Agenda lari paginya batal, beralih hanya jalan santai dengan menyeret kereta mainan berisi bayi kesayanganya.
Beberapa kali Heeseung mendapat sapaan ramah dari para tetangganya yang sebagian besar berisi pekikan gemas saat melihat Jaeyun. Mereka benar-benar ingin menyentuh bayi hybrid ini tetapi Jaeyun benar-benar akan marah jika itu terjadi. Heeseung mengakui, putranya lucu-lucu galak.
Sampai di taman, hanya ada beberapa orang yang datang untuk sekedar berolahraga atau jalan santai saja. Pemuda Lee segera menurunkan penumpang kereta dan melepaskannya begitu saja di rumput.
Jaeyun kecil yang diturunkan tiba-tiba langsung protes menatap sang ayah, "tuyun, wae?"
"Olahraga, badanmu naik pesat setelah tinggal bersama daddy."
Jaeyun tidak mengerti tetapi dia melihat tangan dan perutnya yang memiliki lemak bayi, terlalu sibuk hingga sang ayah mencubit gemas kulitnya.
"EUNG!" Pekiknya kaget, "cakit cekali!"
"Gembul."
Si kecil langsung melempar boneka bebeknya pada sang ayah lantas protes dengan cicitan gemasnya, "ani, embul ani."
Heeseung tergelak, dia mulai berkeliling taman meninggalkan bayinya yang mencoba untuk mengejar. Jaeyun kembali menyeret Puyo dan berlari mengejar sang ayah dengan piyama kedodorannya. Ayahnya berani sekali meninggalkan Jaeyun!
Berkali-kali Jaeyun memekik sebal karena langkah yang sudah ia percepat nyatanya tidak bisa mengimbangi langkah sang ayah. Berkali-kali ayahnya meledek ketika berhasil memutari taman dan melewati bayi hybrid-nya.
"Kejar daddy, sini."
"Ande! Jeyun ande!" Puyo ikut terseret-seret lucu. Bayi kecil milik Heeseung itu terjatuh akibat menginjak celananya sendiri namun bangkit dengan usahanya. Sandal bebek yang dia pakai sudah lepas ketika berlari, "ugh— Jeyun lali-lali. Jeyun lali!"
Heeseung tertawa. Jaeyun tampak sangat gigih menyemangati dirinya sendiri. Bayinya itu harus mendapat hadiah ketika berhasil menyelesaikan seperempat jarak yang ayahnya tentukan. Ini lebih baik mengingat bayinya malas berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒
FantasyLee Heeseung mengadopsi bayi hybrid atas rujukan sang bibi. Mengharuskan dia menjadi ayah muda dan menghabiskan seluruh waktunya untuk si bayi yang selalu menjeritkan kata 'daddy' setiap hari. "Sudah belum?" "Beyum." "Kenapa kau posesif sekali? biar...