21+ || DARK LOVE THRILLER
• • •
Azhaan Jaafhaer Zhaiens, begitu kejam dan berkuasa. Billionaire from Amerika Serikat dari baris keturunan pertama. Dan memiliki sejuta rahasia di dalam kehidupannya.
"Wanita adalah neraka bagi jiwa."
Ya, dia sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 1
Happy Reading
Play List : Bruno Mars - Billionaire
. . .
Sagaponack, New York - Amerika Serikat | 07.00 AM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tuan, nyonya besar sedang menunggu di bawah."
Suara ketukan pintu terdengar sangat mengganggu, membuat seorang pria bertubuh atletis yang tengah melukis sedikit berdecak kesal.
"Tiga menit saya akan turun."
Pria tersebut menaruh kuas lukisan, menatap datar dirinya melalui pantulan cermin besar. Kamar bernuansa biru dongker yang terpadu dengan gorden berwarna putih serta berbagai macam lukisan, memberi kesan eksternal yang mendalam. Lencana hitam bertuliskan tinta emas tertata rapi di atas jas hitam nya.
Azhaan Jaafhaer Zhaiens, CEO of Dexter Group.
"AZHAAN!"
Suara dobrakan pintu diikuti teriakan wanita paruh baya berbalut dress hitam pekat, yang menggema di seluruh ruangan benar-benar mengganggu ketenangan Azhaan. Rhiana Salvatrucha Zhaiens. Pandangan Rhiana mengedar, menyusuri beberapa lukisan indah yang terpampang rapi di dinding kamar putranya, sebelum kemudian terfokus pada pria tampan berkulit putih khas Eropa dengan rambut cokelat, mata cokelat, rahang tegas, serta bibir tipis yang tengah berdiri di hadapan cermin. Jangan di bayangkan jika tidak ingin jatuh dalam pesona mematikannya. Usia pria itu mungkin masih sekitar tiga puluh satu tahun. Seorang miliarder tampan berdarah Amerika-Italia bak dewa Yunani yang Tuhan lukis dengan sangat sempurna. Namun, siapa sangka jika dirinya mempunyai sisi gelap. Kejam, berkuasa, dan tidak suka di kekang.
"Sudah berapa kali Mommy katakan!"
Azhaan mengerang, sebelum akhirnya membalikkan tubuh menatap Rhiana yang tengah berkacak pinggang di ambang pintu kamarnya. Azhaan berjalan ke arah Rhiana, memberi kecupan singkat pada keningnya lalu berjalan begitu saja meninggalkan Rhiana yang terlihat sedang ber-ancang.
