21+ || DARK LOVE THRILLER
• • •
Azhaan Jaafhaer Zhaiens, begitu kejam dan berkuasa. Billionaire from Amerika Serikat dari baris keturunan pertama. Dan memiliki sejuta rahasia di dalam kehidupannya.
"Wanita adalah neraka bagi jiwa."
Ya, dia sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 9
Happy Reading
Play List : Terimakasih Cintamu - VLAB
. . .
Senyum merekah tampak dari kedua sejoli yang tengah berkeliling tepat di pesisir Pantai Cabano. Keduanya terlihat sangat menikmati gempuran ombak yang membasahi pasir pantai. Riuhnya angin laut tidak membuat keduanya merasa terganggu. Justru mereka semakin bersemangat dalam aktivitasnya masing-masing.
Enver dengan perasaan bahagianya, membantu Haura mendorong kursi roda milik gadis itu. Semalam gadis itu telah di perbolehkan untuk pulang. Meski kini Haura masih belum sepenuhnya pulih. Namun, Haura merasa cukup tenang karena ia bersama dengan seorang pria yang sangat sabar membantu dirinya dalam segala hal.
Enver memberhentikan kursi roda tersebut tepat berada di tepi pantai. Pria itu berjalan meninggalkan Haura menuju toko bunga yang tidak jauh dari keberadaan gadis itu.
"Tunggu sebentar ya?" ucapnya yang langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Haura.
Haura menatap lekat kepergian pria itu. Entah ia mau pergi kemana, tapi, Haura tampak cukup percaya dengannya. Gadis itu sedikit mengulas senyumnya dengan pandangan yang tak putus menatap Enver. "Aku sangat bersyukur bisa bertemu dirimu," gumamnya pelan.
Kini, pandangan Haura teralihkan pada indahnya ombak pantai yang berada di hadapannya tersebut. Sejuk dan damai, ini adalah sebuah ketenangan bagi gadis itu. Setidaknya, ia sedikit lupa jika dirinya saat ini mengalami kelumpuhan. Walaupun itu bersifat sementara, tetap saja ia akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pemulihannya.
Tak lama Haura menunggu, Enver kembali datang menghampiri gadis tersebut dengan segenggam bunga tulip yang pria itu bawa. "Untukmu," ujarnya menyodorkan bunga tersebut kepada Haura.
Tampak binar kebahagiaan dari gadis itu tidak bisa di tutupi. Enver yang melihat senyum Haura ikut menarik ujung bibirnya membentuk lengkungan yang sama seperti gadis itu.
"Terimakasih." ucap Haura dengan pandangan yang masih fokus pada bunga yang ia genggam.
Enver hanya tersenyum kala melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah gadis tersebut. Pria itu mendudukkan dirinya diatas pasir pantai. Netranya menatap takjub pemandangan yang berada di hapannya. Tidak habis-habisnya pria itu mengucap rasa syukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan untuk dirinya.
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan."