21+ || DARK LOVE THRILLER
• • •
Azhaan Jaafhaer Zhaiens, begitu kejam dan berkuasa. Billionaire from Amerika Serikat dari baris keturunan pertama. Dan memiliki sejuta rahasia di dalam kehidupannya.
"Wanita adalah neraka bagi jiwa."
Ya, dia sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROLOG
Happy Reading!
Playlist : Billie Eilish - No Time To Die
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"HELP! HELP ME!"
Pekik seorang wanita bergaun putih yang tengah berlari ketakutan menelusuri setiap lorong sepi yang bahkan tak ada cahaya penerang sama sekali. Di belakangnya terdengar suara derap langkah besar nan santai yang kian mendekat membuat wanita tersebut semakin ketakutan.
Sial! Ternyata lorong panjang yang ia lalui buntu.
"Come here baby ...." dengan seulas senyum, pria dengan stelan berwarna hitam tersebut melangkah menghampiri seorang wanita yang sudah sangat kacau keadaannya.
"NO! NO PLEASE NO! DON'T COME HERE!" pekik wanita bergaun putih itu histeris saat pria di hadapannya mengeluarkan sebuah pistol dari saku jas nya.
Senyum merekah tampak dari wajah pria tersebut yang sebagian tertutup topi pedora. Dengan gerakan cepat, pria misterius itu mencengkram kuat leher sang wanita yang membuat wanita tersebut sulit untuk bernafas. Air mata bercampur dengan keringat terus mengalir pada pelipis dan pipi wanita cantik itu. Dengan kedua telapak tangannya, ia terus berusaha melepaskan cengkraman tangan pria misterius tersebut yang semakin kuat. Namun, tenaganya tak cukup kuasa untuk melawan pria di hadapannya.
Merasa sang wanita sudah sangat kesulitan untuk bernapas dan terlihat sangat lemas, pria misterius itu mulai melepaskan cengkraman tangannya pada leher sang wanita dengan sedikit dorongan.
Terlihat, sang pria memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana yang ia kenakan. Mengambil sebuah cerutu lalu menyalakannya dengan korek yang memiliki ukiran nama, zhns.
Gadis dengan gaun putih pengantin itu sedikit tercengang saat pandangannya melihat ke arah ukiran korek tersebut. Berulang kali ia menggelengkan kepalanya tak percaya. "Tidak! Tidak mungkin jika ...."
Pria tersebut menghisap kasar cerutunya. Sesekali ia menatap dalam wajah yang penuh dengan ketakutan dari wanita di hadapannya. Bahkan lorong itu sangat gelap karena sang pria membelakangi cahaya lampu yang tepat berada di atasnya. Tentu hal tersebut membuat sang gadis kesulitan untuk melihat wajah di balik topi pedora itu.
"You look so beautiful in white dress," ucap pria tersebut dengan tangan kanannya yang kini telah menggenggam sebuah pistol.
Wanita dengan gaun pengantin itu semakin ketakutan. Tenggorokan nya seperti tercekat. Bahkan untuk menelan saliva nya saja sangat sulit. Nafasnya terengah-engah menahan sesak di dadanya. Menangis, hanya itu yang bisa ia lakukan.
Terdengar gelak tawa yang menggema di seluruh lorong gelap itu. "Don't cry, you will be happy afterwards." ucap pria itu kembali dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya.
"What's wrong of me?" tanya wanita bergaun putih dengan bercak noda kotoran di bajunya yang mulai memberanikan diri untuk membuka suara. "WHY ARE YOU DOING THIS?" tanyanya kembali dengan nada yang sedikit meninggi. Membuat pria bertopi pedora itu merasa kesal dan membuang cerutunya ke sembarang arah.
PLAKKK!
Satu tamparan berhasil mendarat pada pipi wanita tersebut hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana.
"Don't ever raise your voice, or i kill you right now!" seolah tidak mempedulikan apa yang baru saja di katakan oleh sang pria, wanita dengan gaun putih itu kembali meneriakinya hingga membuat pria itu benar-benar menjadi gila.
"SUCH A JERK!" pekik gadis itu dengan air liurnya yang ia semburkan tepat mengenai wajah pria di hadapannya.
Merasa murka atas tindakan yang ia dapat dari wanita di hadapannya tersebut, sang pria terdiam dan mengelap kasar bercak-bercak air liur yang mengenai wajahnya.
Dengan cepat, tangan kekarnya menarik leher sang wanita. Tak hanya itu, pria tersebut mulai mencium kasar bibir sang wanita. Bahkan, ia tidak memberi celah sedikitpun untuk wanita itu bernapas. Sakit, hanya itu yang bisa di rasakan oleh wanita bergaun putih itu.
DORRR!
Suara tembakan yang menggema besar di setiap sudut lorong, berhasil membuat pria misterius itu melepaskan pautan bibirnya dengan sedikit mengulas senyum. Gaun putih yang sangat indah, dengan hiasan bunga mawar putih-kini sudah di penuhi dengan bercak noda berwarna merah.
Tak ada yang bisa dilakukan, wanita tersebut hanya bisa menahan sakit pada perutnya yang semakin banyak mengeluarkan darah. Rasa sakit itu kian meruak saat pria misterius itu dengan sangat kejinya menginjak-injak perut sang wanita dengan sepatu bot yang ia kenakan.
Wanita itu terus memekik kesakitan. Ia benar-benar sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya sangat lemas.
Seolah tak terjadi apa-apa, pria bertopi pedora itu kembali tertawa dengan sangat riang. Suara jeritan sorang wanita di hadapannya seperti sebuah alunan musik klasik yang bernostalgia di dalam pikirannya saat ini. Bagaikan di sebuah pesta, ia bersiul riang gembira.
Setelah dirasa cukup puas dengan permainannya,tanpa rasa bersalah dan penyesalan pria misterius itu mulai melangkahkan kakinya meninggalkan sang wanita sendirian yang tengah meringis kesakitan tak berdaya.
"Happy in heaven," ucap pria itu yang kembali membakar cerutunya. Dan tanpa ia sadari sepasang mata telah melihat kejadian tersebut dengan sangat nyata.
TO BE CONTINUED
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.