21+ || DARK LOVE THRILLER
• • •
Azhaan Jaafhaer Zhaiens, begitu kejam dan berkuasa. Billionaire from Amerika Serikat dari baris keturunan pertama. Dan memiliki sejuta rahasia di dalam kehidupannya.
"Wanita adalah neraka bagi jiwa."
Ya, dia sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 18
Happy Reading
Playlist : Anthony Lazaro ft Sarah - Time Traveling
. . .
"Apa kau sudah menemukan cara untuk menyingkirkan gadis itu?"
"Ku dengar minggu depan ia akan menikah," sahut seseorang dari sebrang telepon yang di hubungi oleh Bella.
"Lalu? Apa hubungannya denganku?"
"Bukankah itu ide yang bagus?"
Hening, Bella terdiam sejenak. Menelaah perkataan yang baru saja di berikan kepadanya dari seseorang itu. Tipis, wanita itu tersenyum sekilas dengan kelopak mata yang memicing.
"Ah—aku tahu maksudmu. Baiklah,"
"Sisanya biar aku yang urus.Dan kau jangan sesekali menyakiti gadis itu,"
"Lalu, mau kau apakan gadis itu?"
"Aku hanya ingin bersenang-senang dengannya,"
Bella manggut-manggut. "Tapi terserah sih mau kau apakan dia, aku tidak peduli."
Seseorang itu terkekeh dengan suara beratnya yang bisa dikatakan cukup menggoda. "Baiklah, sampai bertemu nanti,"
Tak menjawab, Bella langsung mematikan sambungan telepon tersebut. Tanpa ia sadari, sedari tadi seseorang mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu kamar.
Dengan bersenandung ria, Bella memasukkan beberapa barang-barang pentingnya ke dalam koper. Sebelum itu ia mengecek jadwal keberangkatan pesawat ke negara tujuannya, Maroko.
"Aku masih mempunyai waktu empat jam untuk berkemas," ucapnya sembari merapihkan pakaian-pakaian nya kembali.
Setelah dirasa cukup, Bella beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi. Tak lama setelah wanita itu masuk, seorang pria dengan tubuh atletis masuk ke dalam kamarnya. Tangan kekarnya yang bertatto meraih ponsel dengan casing berwarna merah muda yang tengah tergeletak di atas kasur. Jari-jarinya mencari sebuah nomor yang baru saja dihubungi oleh sang adik. Ya, pria itu adalah Maxim yang beberapa hari lalu menyuruh adiknya untuk berdiam diri di kamar. Setelah wanita itu membuat dirinya murka atas apa yang ia lakukan bersama Azhaan.
Ketemu.
Ia menemukan sebuah nomor tidak dikenal yang akhir-akhir ini sering sekali di hubungi oleh Bella. Tunggu, mata pria itu memicing saat melihat tanggal pertama kali Bella menghubungi orang tersebut. Samar-samar ia teringat akan tanggal itu.
