21+ || DARK LOVE THRILLER
• • •
Azhaan Jaafhaer Zhaiens, begitu kejam dan berkuasa. Billionaire from Amerika Serikat dari baris keturunan pertama. Dan memiliki sejuta rahasia di dalam kehidupannya.
"Wanita adalah neraka bagi jiwa."
Ya, dia sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PART 19
Happy Reading
Playlist : Raden Rakha ft Basmallah - Aku Jatuh Cinta
. . .
Pernahkah kalian merasa ragu akan suatu hal, tapi tetap melakukannya? Begitulah Haura saat ini. Namun, demi menjelang hari penting di dalam kehidupannya, gadis dengan kerudung berwarna cream tersebut tetap berusaha untuk belajar berjalan di atas hamparan putihnya pasir pantai.
"Haura, yakin. Kau pasti bisa!" ucapnya dalam hati penuh percaya diri dengan kaki yang melangkah tapak demi setapak.
Lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh. Meski masih terlihat kaku dan ragu, ada sebuah kebanggaan tersendiri yang terselip di dalam diri gadis itu. Senyum manis dari wajah cantiknya tetap bersinar laksana matahari.
Haura memutar tubuhnya perlahan. Mencoba kembali berjalan menuju kursi rodanya. Gadis tersebut terus menghitung langkah yang sudah ia lewati dari dalam hatinya. Tepat di langkah ke delapan, jarak yang sudah sangat dekat dengan kursi rodanya, tiba-tiba saja ia terjatuh.
"Aduh ...." Haura meringis kesakitan memegangi lututnya. Namun, ia mencoba berdiri kembali. Sebisa mungkin ia mengerahkan semua tenaganya.
"Tidak. Aku tidak boleh lemah! Ingat Haura, kau pasti bisa!" ucapnya dengan pandangan lurus menatap ke arah kursi roda.
Dari kejauhan, tanpa Haura sadari seorang pria dengan kaos polos berwarna hitam tengah memperhatikan gadis itu seraya tersenyum.
"Aku yakin, kau adalah gadis yang sangat kuat serta penuh percaya diri. Dan itu membuatku sedikit lega jika suatu saat nanti aku tidak berada di sisimu," ucap pria tersebut yang tak lain adalah Enver. Seorang pria yang dalam hitungan hari akan menjadi kekasih halal untuk Haura. Meski saat ini hatinya tengah ragu, apakah dirinya bisa menemani Haura, gadis kesayangannya itu sampai nanti?
Tatapan pria itu kosong. Enver hanya bisa memandangi wajah teduh dari calon istrinya seraya mengulum bibirnya. Membayangkan bagaimana jika suatu hari nanti Tuhan memberikan kesempatan untuknya agar hidup lebih lama lagi dan memiliki keturunan dari gadis yang sangat dicintainya itu. Ah, membayangkannya saja sudah membuat dirinya senyum-senyum sendiri.
Baru saja Enver akan beranjak dari tempatnya untuk menghampiri Haura, sebuah tepukan di pundaknya berhasil menghentikan langkah pria tersebut yang membuat dirinya harus menoleh ke arah belakang.
Seorang wanita berpakaian hitam-hitam dengan netra berwarna hazel persis sekali seperti milik Haura, kekasihnya. Enver memperhatikan lebih dalam gadis tersebut, mereka berdua seperti memiliki kemiripan yang sama atau bisa dikatakan seperti adik kakak. Tapi Enver mengalihkan semua pikiran itu saat memorinya berputar pada beberapa waktu lalu.