PART 13

397 182 100
                                    

. . .

PART 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 13

Happy Reading

Play List :
Alex Rybak - Fairy Tale

. . .

Deg!

"Amira, kau sedang tidak bercanda kan?" tanya Rhiana memastikan kembali meski saat ini separuh jiwanya terasa sangat hancur.

"Bagaimana bisa aku bermain-main dalam persoalan ini?"

Rhiana jatuh lemas di hadapan Amira dan itu membuat Amira ikut merasakan bagaimana hancurnya hati seorang ibu saat mengetahui hal yang tidak diinginkan menimpa pada putra atau putri mereka.

Dalam tangisnya, Rhiana memeluk erat tubuh Amira. Saat ini yang ia butuhkan adalah tempat untuk bersandar bagi jiwanya yang sudah sangat hancur ketika dirinya mengetahui bahwa putra bungsunya mengidap penyakit yang sangat mematikan.

"Bagaimana bisa aku sebagai orang tuanya tidak mengetahui hal serius yang menimpa pada putraku, Enver," ujar Rhiana dengan nafasnya yang terasa sesak.

"Mengapa ini semua harus terjadi padanya? Mengapa Tuhan tidak memberikannya kebahagiaan untuk anak itu?" Pecah sudah tangisan Rhiana di dalam pelukan Amira.

"Bertahun-tahun anak itu harus melawan rasa traumanya, disaat ia telah menemukan kebahagiaannya Tuhan justru kembali membuatnya merasakan sakit," Rhiana terus meracau di dalam pelukan Amira. Sedangkan Amira, dengan derai tetesan air mata yang mulai membasahi kedua pipinya, ia semakin mengeratkan dekapannya pada Rhiana.

Amira sangat tahu bagaimana hancurnya hati seorang ibu saat mereka dengan terpaksa harus menerima kenyataan mengenai hal buruk yang terjadi pada putra atau putri mereka. Amira masih mengingat dengan jelas bagaimana ia harus menerima kenyataan mengenai kondisi putrinya, Haura. Tidak ada seorang ibu yang rela ketika buah hati mereka terluka meski hanya seujung kuku.

"Aku akan menikahkan Enver dengan Haura," telak Rhiana yang membuat Amira membulatkan kedua bola matanya menatap wanita paruh baya yang berada di hadapannya tersebut.

"Apa kau yakin?"

Rhiana yang sudah merasa sangat yakin atas ucapannya mengangguk menatap dalam wajah Amira. "Hanya Haura kebahagiaan anakku, Enver. Dan aku sangat yakin, bahwa Haura lah satu-satunya alasan untuk anak itu tetap bertahan,"

Amira terdiam, menelaah setiap perkataan Rhiana. Wanita paruh baya itu mulai berpikir atas ucapan Rhiana. Dan semua yang dikatakan oleh Rhiana benar adanya. Enver maupun Haura layaknya simbiosis mutualisme.

BILLIONAIRE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang