#20 Finally

253 42 13
                                    

Jennie berdiri di depan cermin yang ada di kamar mandi sekolah, ia mengigit bibir bawahnya mengingat kembali dengan jelas apa yang sudah terjadi kemarin. Hari ini ia belum bertemu dengan Jisoo, karena Jisoo harus datang lebih pagi untuk pertandingan terakhirnya melawan tim kelas 3.

"Fokus Jen, jangan terbayang-bayang itu terus.." dengusnya gusar, Jennie merasa gelisah, takut, senang, semuanya ia rasakan. Seakan ia tidak berani lagi bertemu dengan Jisoo padahal seharusnya dia biasa saja kan?

Ia pun memutuskan untuk bersikap seperti tidak ada yang terjadi, Jennie kembali ke ruang pers untuk mengambil kameranya dan beberapa barang yang ia butuhkan untuk dokumentasi hari ini. Dan seperti biasa, Freen ada disana bersama beberapa orang lainnya, mata gadis itu menatap ke arah pintu tepat dimana Jennie baru saja masuk.

"Jen, kameramu mau pakai yang mana?" tanya Taehyung sembari menyodorkan kamera putih milik Jennie yang baterainya sudah selesai di charge.

"Sepertinya aku akan pakai kameraku sendiri sekarang." ucapnya sambil kembali memastikan barang yang ia butuhkan sudah ada di dalam tas.

"Aku ke lapangan duluan." Taehyung keluar dari ruang pers, meninggalkan Jennie.

"Kemarin aku tidak tau kalau kau akan pulang cepat Jen." suara Freen hampir seperti berbisik ketika ia berdiri di sebelah Jennie.

"Iya kemarin aku harus pulang cepat." alasannya.

"Harus?" Freen terlihat curiga dengan ucapan Jennie.

"Iya harus, karena aku tidak bilang pada orang rumah kalau aku akan pulang sore." Jennie segera berbalik badan dan berjalan menuju lapangan basket.

"Jen.." kali ini Freen tidak membiarkan Jennie menghindarinya lagi, "sebenarnya kau dan Jisoo ada hubungan apa?" pertanyaan ini membuat Jennie terdiam.

"Kami tidak ada hubungan apa-apa, Freen."

"Kalau tidak ada kenapa kau selalu menghindariku demi dia?" merasa pertanyaan Freen menyudutkannya, Jennie mengerutkan dahinya dan menatap Freen dengan tajam.

"Aku tidak menghindarimu, Freen, tolong.. Ini masih pagi dan ya.." 

"Kami berdua dekat Freen, aku tidak bisa terus menerus meladenimu..

Freen segera menutup mulutnya, benar ini masih pagi dan tidak enak rasanya ketika pagi hari ada orang yang mengusik moodmu. Ia mengikuti Jennie sampai ke lapangan basket, pertandingan antara tim kelas 1 melawan tim kelas 3 di datangi oleh banyak penonton, tim cheers juga sudah bersiap di pinggir lapangan untuk membuka pertandingan quarter 1.

"Jisoo-ya!" panggil Jennie tiba-tiba, Freen melihatnya mengeluarkan sebotol minuman yang masih tersegel.

"Hmm?"Jisoo berlari kecil menghampiri Jennie, "kau berangkat sama siapa?" Jisoo sesekali melirik ke arah Freen yang datang bersama Jennie.

"Aku bawa motor."

"Benarkah?" tanya Jisoo seakan tidak percaya, "kau bawa motor sendiri?" 

"Hmm.." Jennie mengangguk mengiyakan, dia mulai memberanikan dirinya untuk memberikan apa yang sudah ia bawa dari rumah untuk Jisoo, "New Zealand punya." ucapnya malu-malu. Jisoo menerimanya dan berkata akan meminumnya saat istirahat jadi gadis itu kembali ke lapangan dan Jennie memilih duduk di kursi penonton di temani oleh Freen.

Dea datang dengan membawa beberapa cemilan dan ia duduk dengan santai di pinggir Jennie.

"Tau darimana aku duduk disini?" Jennie menoleh ke arah Dea yang masih sibuk bermain ponsel.

"Tidak ada yang tidak bisa melihat gadis cantik sepertimu di tempat ini Jen," ucap Dea dengan nada acuh, "kau berdiri di ujung sana pun akan kelihatan kalau itu adalah kau." jelasnya lagi.

The Ice - [Jennie's Side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang