#24 Care

202 27 3
                                    

Andrean menempelkan sebuah pemberitahuan di papan pengumuman saat Jennie baru saja masuk ke dalam lab.multimedia.

PENGUMUMAN:
SELAMA BULAN FEBRUARI ADA PERSIAPAN PENTAS SENI CCA, DIHARAPKAN SEMUA MEMBER FOTOGRAFI TURUN TANGAN, TERIMAKASIH.

"CCA?" Jennie terdiam sejenak, memikirkan apa kepanjangan CCA, "oh iya sudah ingat.."

CCA sendiri adalah singkatan dari Cultural and Creative Arts atau bisa disebut sebagai penampilan seni dan budaya sebagai salah satu ujian praktek yang akan para siswa lakukan, bertempat di auditorium lantai 4.

Baru saja Jennie duduk di mejanya, ponsel yang ia taruh disana sudah bergetar dan menunjukan nama Roseanne di atasnya, "ada apa dia tumben nelpon, halo?"

"Jen, dimana?" suaranya terdengar jelas tapi lebih jelas lagi suara Lisa yang menyuruh Jisoo untuk berdiri.

"Di lab.multimedia, ada apa? Kenapa dengan Jisoo?" tanya Jennie lagi, hal pertama yang ia khawatirkan adalah ketika mendengar nama Jisoo disana, apapun tentang Jisoo dan bagaimana pun kesepakatan mereka tidak bisa membuat Jennie tutup mata tanpa mengkhawatirkan gadis itu.

"Kayanya dia sakit deh Jen, badannya panas demam. Kalau kau mencari kita, kita lagi ke UKS ya, kesana aja nanti.."

"Ya, nanti aku kesana.." Roseanne menutup telponnya dan Jennie kembali duduk terdiam di mejanya, "dia sakit kenapa? Perasaan kemarin gak kenapa-napa."

Tidak ingin membuat dirinya berpikiran yang tidak-tidak, Jennie memastikan kalau pekerjaannya di lab sudah tidak ada lagi dan bisa di tinggalkan untuk segera pergi ke UKS menemui Jisoo. Bisa Jennie lihat kalau disana sudah ada beberapa orang termasuk Lisa, Friend, Dea dan Roseanne yang masih menemani Jisoo.

Ketika sang dokter menanyakan siapa yang akan menemani Jisoo pulang Jennie pun segera masuk dan menghampiri mereka, "dia pulang sama aku saja, dia bawa motor soalnya jadi biar aku telpon supirku buat bawa dia pulang sekalian aku yang anter motornya." 

"Kau yakin bisa membawanya pulang? Atau perlu aku temani?" Lisa masih merasa khawatir.

"Tidak apa-apa, aku bisa meminta supirku untuk membawanya kalian kalau ada urusan lain lanjutkan saja, serahkan Jisoo padaku, tenang saja oke.." ucap Jennie dengan nada tenang, ia segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon Pak Iman untuk segera datang ke sekolah sembari menjelaskan masalah yang sedang terjadi.

Lisa dan yang lainnya segera pergi keluar dari UKS karena mereka masih memiliki kegiatan lain yang harus dilakukan, diam-diam Friend menengok kembali ke arah UKS, "mereka itu ada hubungan ya?" 

Lisa menarik tangan Friend, "sepertinya iya, tapi kita diam-diam saja." Friend yang diberitahukan seperti itu pun balik melihat ke arah Lisa dan Roseanne bergantian.

"Lalu kalian juga sama?" tunjuknya. Tapi tidak ada jawaban dari Lisa dan Roseanne, keduanya memilih untuk sama-sama memalingkan wajah ke arah lain, "ya sudah, sudah terjawab tanpa menjawab pun," Friend pun berjalan pergi menuju ke lantai 4, "Phi, jangan lupa tampil di acara CCA." ucap Friend.

"CCA? Kapan?" Dea memastikan kalau jadwal tampil CCA yang Friend maksud masih lama.

"Sebentar lagi kan, ya sekitar sebulan lagi." jelas Lisa.

"Kau kan baru kenal dengan dia beberapa waktu lalu yang kita pergi main kan, kenapa sekarang sudah akrab lagi?" Dea baru beberapa kali juga bertemu dengan Friend, apalagi gadis itu adalah salah satu anak dari kelas B yang jarang sekali berkumpul dengan mereka.

"Ternyata dia adalah orang Thailand juga, lalu kita berdua bercerita panjang lebar tentang segala hal dan bagaimana kita sangat rindu untuk pulang kesana, bla bla bla ya sudah masih banyak lagi," Lisa, Dea dan Rose melihat ada sebuah mobil range rover evoque berwarna abu-abu yang masuk ke halaman sekolah dimana itu adalah mobil yang Jennie gunakan untuk mengantarkan Jisoo, "si Jisoo itu beneran ada hubungan sama Jennie? Kok aku gak tau?" Roseanne dan Dea yang sudah mengetahui hal itu lebih dulu hanya bisa saling bertukar pandang di belakang Lisa.

***

Sesekali Jennie melihat ke arah bangku dimana biasanya Jisoo duduk dan hari ini hanya ada Dea saja disana duduk sendirian, ini adalah hari pertama Jisoo tidak masuk sekolah. Kekasihnya itu sudah mengabari Jennie kalau dokter menyuruhnya untuk istirahat selama dua hari ini.

"Jen.." Rose melirik ke arah Jennie yang belum juga mengalihkan pandangannya, "jangan dilihatin terus, lusa juga dia sudah masuk sekolah." ucap Rose berusaha menghibur Jennie.

"Apa Lisa tau kalau aku dan Jisoo.." 

"Kita sih gak ada ngasih tau ya, tapi gak tau kalau misalkan dia tau sendiri," Rose mengendikan bahunya, "eh gimana kemarin nganterin Jisoo ke rumahnya?" Hanya Jennie dan Dea lah dari sekian banyak teman Jisoo yang pernah datang ke rumahnya, selebihnya belum.

"Ya begitu saja, kenapa? Anterin aku belanja yuk, sekalian anterin ke rumah Jisoo juga." ajak Jennie tiba-tiba, ia merasa kalau ia harus menjadi kekasih yang baik dengan berusaha memperhatikan Jisoo yang sedang sakit meskipun ia tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya.

"Boleh, boleh, traktir satu ya." ucap Roseanne polos.

"Iya boleh deh.." traktir satu macam barang bukanlah hal yang sulit, kalau ia mau satu supermarket bisa Jennie beli seperti percakapannya dengan Jisoo kemarin.

"Mau ajak yang lain tidak?" setelah mendengar pertanyaan Roseanne, Jennie berpikir sejenak, "siapa tau ada yang mau ikut untuk jengukin Jisoo juga." 

Jennie menoleh ke arah Dea yang masih sibuk menulis, "sstt.. sst.." Dea hanya melirik ke arah Jennie, "De.." 

"Hah?"

"Mau ikut ke rumah Jisoo tidak?" 

"Ngapain? Jenguk?" 

"Ho'oh." Dea mengacungkan jempol, tanda kalau dia setuju untuk ikut, "mau ajakin siapa lagi?" tawar Jennie pada Roseanne.

"Lisa boleh?" terdengar suara dengusan dari Jennie, ia sudah tau dimana ada Rose disana pasti ada Lisa si manusia berisik itu.

"Ya sudah bawa.."

Jennie, Rose, Lisa dan Dea pun pergi ke salah satu supermarket besar yang terletak tidak jauh dari rumah Jisoo, mereka memilih beberapa jenis buah dan makanan yang menurut mereka bisa Jisoo makan, mereka berpencar ke beberapa tempat sampai akhirnya berkumpul kembali di rak cemilan.

"Ya sudah kayanya sih sudah cukup ini untuk Jisoo, kalian aja mau jajan apa, gih pilih.." Ketiganya kemudian berpencar disepanjang rak cemilan, Dea memilih jenis coklat yang ia suka, Rose memilih wafer dan kue manis yang ia suka, sedangkan Lisa berdiri di deretan ciki dengan berbagai merk dan rasa.

"Kalian ada yang mau titip ciki?" tanya Lisa tanpa menoleh.

"Aku titip ciki ke keranjangmu Lisa-ya," Jennie pun menimpalinya sembari melihat berbagai macam cemilan rumput laut. Lisa mengambil sembarang ciki yang mungkin Jennie sukai, "ciki keju."

"Oke.."

"Eh Taro aja deh." Lisa mengerutkan dahinya saat Jennie menyuruhnya untuk menyimpan kembali cikinya.

"Taro aja ini?"

"Iya Taro aja," merasa kalau ia tidak salah dengar, Lisa menuruti perkataan Jennie dan mulai berjalan ke meja kasir, ketika Jennie memeriksa keranjang Lisa ia menatap gadis itu dengan tajam, "mana cikinya?"

"Memangnya kau jadi beli ciki?" Jennie pun melangkah pergi menitipkan keranjang belanjanya di meja kasir, ia kembali mengambil ciki Taro yang seharusnya berada di keranjang belanja Lisa, "katanya tadi suruh di taro, kenapa ambil ciki lain?" tanyanya polos, tanpa aba-aba Jennie segera mengacungkan jari tengahnya kemudian membayar belanjaan mereka semua, "eh kasar.." dengus Lisa, "bukannya aku benar kan ya?" ia mencoba mencari pembelaan pada Dea dan Roseanne.

"Beli otak sama telinga sana." suruh Dea.

***

The Ice - [Jennie's Side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang