#15 Nini

205 33 6
                                    

Pelan-pelan Jennie melepas plester yang menutupi luka di wajahnya, "akhh.." lukanya sudah kering hanya saja ia enggan orang-orang memperhatikannya hanya karena ada luka di wajahnya.

"Sebaiknya aku tetap menutupnya." Jennie memasang plester baru di lukanya dan berjalan keluar dari kamar mandi.

Drrt... drrtt..

Sebuah pesan masuk membuat Jennie mengecek ponselnya, Jennie menduga kalau itu hanyalah Andrean yang mengirimkan tugas untuk anak-anak ekskul tapi ternyata tebakannya salah.

Kim Jisoo:
Kau ada waktu kosong? Mau pergi keluar hari ini?

Kim Jennie:
Ada apa gerangan kah denganmu?

Kim Jisoo:
Hanya ingin mengajakmu keluar, kalau tidak bisa, ya sudah

Jennie ingin mengiyakan ajak Jisoo hanya saja ia sendiri tidak yakin apakah Jisoo benar-benar mengirimkan pesan itu padanya atau bukan.

Kim Jennie:
Sekarang?

Kim Jisoo:
Iya aku ke rumahmu sekarang.

Lagi-lagi Jennie kebingungan mencari pakaian yang menurutnya cocok untuk di pakai.

"Pakaian biasa saja lah ya, toh Jisoo juga tidak masalah aku mau pakai apa saja asalkan jangan sampai tidak pakai apa-apa." gumamnya.

Jisoo tidak lagi masuk ke halaman rumahnya, sekarang Jennie lah yang sudah menunggu Jisoo di pos satpam. Ia segera membuka kaca helmnya dan terlihatlah mata sipitnya, "udah dari tadi?"

"Baru." Jisoo mengangguk dan membantu Jennie naik ke atas motornya, "mau kemana kita?"

"Main ke timezone?"

"Oke."

Tidak ada perasaan aneh yang Jennie rasakan ia hanya duduk disana sambil meremas jaket Jisoo tapi tidak memeluknya seperti tadi malam, karena semalam meskipun kepalanya terasa pusing tapi saat memeluk tubuh Jisoo, Jennie lakukan secara sadar.

Jisoo meminta Jennie memberikan helm miliknya karena Jisoo tau berapa harga helm kesayangannya, mahal, "jangan sampai hilang, di titip saja." senyum Jisoo, Jennie mengangguk mengerti.

Ini adalah kali keduanya Jennie pergi ke mall bersama Jisoo meskipun yang pertama adalah ketidaksengajaan, Jisoo menggunakan kartu yang ia miliki karena setelah Jennie bertanya berapa kali Jisoo bermain disini, gadis itu menjawab kalau ia cukup sering datang kemari bersama keluarganya.

"Kau bisa main basket?" tanya Jisoo setelah menggesekan kartu ke permainan basket.

"Tidak, kan kau yang pemain basket."

"Sesekali kau harus mencobanya, sini.." Jisoo menggeser tubuhnya dan memberikan ruang untuk Jennie, Jennie tidak mengerti bagaimana cara bermain basket tapi melihat Jisoo melakukannya dengan baik ia pun mengikutinya.

"Kemarikan tanganmu." Jisoo mengambil satu bola kemudian mengarahkan Jennie bagaimana cara memegangnya dengan benar, "tanganmu disini.." setiap sentuhannya membuat tubuh Jennie merinding bahkan Jisoo membantunya untuk mencetak skor.

"Nah bisa kan?" kekeh Jisoo tapi posisinya yang masih berada di belakang Jennie membuat keduanya saling bertatapan.

"Kau mau main apa lagi?"

"Lihat itu yuk, beruangnya lucu." Jennie menarik tangan Jisoo menuju claw machine.

"Kau tidak tau ya kalau aku sangat mahir memainkan ini." Jisoo kembali menggesek kartunya dan mulai menargetkan sebuah boneka beruang berwarna coklat yang sedari tadi di tunjuk oleh Jennie.

The Ice - [Jennie's Side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang