Lily mengajak Ben, Charlotte, dan Chloe untuk berkunjung ke rumahnya. Entah bagaimana, semua sepakat untuk menghabiskan malam di sana juga. Sesampainya di depan rumah, mereka terkejut melihatnya kosong, tanpa seorang pun yang tinggal di dalamnya.
"Sepertinya rumahmu telah ditinggalkan cukup lama, Lily," ucap Ben dengan nada prihatin.
Lily hanya tersenyum pahit. "Betul sekali, rumah ini telah terbengkalai tanpa penghuni selama bertahun-tahun."
Kemudian, tanya pun menghampiri pikiran mereka. "Dimana orang tua Lily berada?" tanya Charlotte, ingin tahu.
"Dia berada di suatu tempat yang jauh dari sini," sahut Lily dengan suara lembut. "Sebenarnya, saya sendiri belum lahir di tahun ini."
Kejutan yang begitu besar menyelimuti wajah Ben, Charlotte, dan Chloe. Mereka tak dapat membayangkan, bahwa Lily berasal dari masa yang telah berlalu.
"Dari tahun berapa kamu datang, Lily?" tanya Chloe dengan penuh ingin tahu.
Dengan tenang, Lily menyahut, "Saya lahir pada tahun 1876."
Tak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan betapa kagumnya Ben, Charlotte, dan Chloe mendengar pengakuan Lily. Tanpa ragu-ragu, Lily mengajak mereka berkeliling desa untuk mengenal lebih jauh tentang masa lampau yang dia datangi.
Begitu banyak hal menarik yang mereka pelajari dalam perjalanan itu. Ben, Charlotte, dan Chloe terpesona mendengar cerita-cerita yang tak pernah mereka dengar sebelumnya. Mereka bertanya kepada Lily tentang peristiwa dan kehidupan di tahun 1876, dan Lily dengan penuh kesabaran menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
"Tahun 1876 penuh dengan peristiwa menarik, seperti penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell dan berdirinya National League untuk olahraga baseball," jelas Lily dengan penuh semangat. "Ini adalah masa yang penuh dengan penemuan dan kemajuan, tentu saja, juga tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat pada saat itu."
Setelah mengelilingi desa dan mengenal lebih dekat tentang tahun 1876, Ben, Charlotte, dan Chloe merasa terkesan dan terinspirasi oleh petualangan unik yang mereka alami bersama Lily. Mereka pun tak sabar untuk terus belajar lebih banyak tentang masa lampau, dan bagaimana masa depan mereka dapat dipengaruhi olehnya.
"Kenapa rumah ini kosong, Lily?" tanya Charlotte dengan wajah penuh penasaran.
Lily menghela nafas ringan sebelum menjawab, "Itulah yang menjadi misteri. Saat saya mengetahui bahwa rumah ini adalah milik keluarga saya, saya sangat ingin mengunjunginya. Tetapi ketika saya tiba di sini, saya mendapati bahwa rumah ini telah ditinggalkan tanpa seorang pun yang tahu kenapa."
Mendengar penjelasan Lily, Ben, Charlotte, dan Chloe semakin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang misteri rumah tersebut. Dengan penuh semangat, Lily mengajak mereka keliling rumah yang telah lama tak berpenghuni itu.
Mereka berjalan melalui lorong-lorong yang hening, mengelilingi ruangan-ruangan yang dulu pernah dipenuhi dengan tawa riang. Lily dengan lembut memandu mereka ke kamar-kamar yang pernah menjadi bagian dari sejarah keluarganya. Mereka merasa seperti terhanyut dalam nostalgia, seolah-olah dapat merasakan kehidupan masa lampau yang pernah melintasi dinding-dinding rumah tersebut.
Charlotte melihat lukisan tua di dinding, dan dengan lembut ia bertanya, "Apakah lukisan ini adalah keluargamu, Lily?"
Lily tersenyum sambil mengangguk. "Benar sekali, itu adalah gambar nenek moyang saya. Mereka selalu bersemangat dan penuh semangat menjalani hidup, seperti halnya saya yang datang dari tahun yang berbeda."
"Betapa menariknya memiliki koneksi ke masa lalu melalui rumah ini," ujar Ben dengan antusias.
Lily mengangguk. "Benar, setiap sudut rumah ini menyimpan cerita dan kenangan yang tak terlupakan. Saya berharap dapat mengungkap misteri di balik rumah ini suatu hari nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Portrait of Lily Morgan (Wattys 2023)
Mystery / ThrillerMasuki dunia misterius "The Portrait of Lily Morgan," kisah yang memikat tentang misteri, cinta, dan bisikan masa lalu. Di kota kecil Havenwood, rahasia tersembunyi di setiap sudut, dan hilangnya Lily Morgan masih menjadi teka-teki yang menghantui...