4. Rahasia di Malam Gelap

114 14 0
                                    

Jam menunjukkan tengah malam di kota kecil Havenwood, menciptakan aura misterius yang menyelimuti jalan berbatu yang lebar. Ben dan Charlotte, wajah-wajah mereka yang lelah membawa rahasia yang tersembunyi, melangkah pelan menuju rumah mereka masing-masing. Cahaya perak bulan menerangi jalanan, menciptakan bayangan-bayangan yang memanjang ketika mereka berjalan.

Mereka telah berpisah dengan Chloe, janji mereka untuk menjaga rahasia bersama yang terkunci, terutama diari Lily Morgan, masih segar dalam pikiran mereka. Ketika mereka mendekati rumah mereka, kecemasan melingkupi mereka. Haruskah mereka tergoda oleh godaan kebohongan, atau harus mereka menemukan keberanian untuk mengungkapkan kebenaran? Enggan untuk membuka pengalaman yang menghantui mereka, mereka berdiri di ambang keputusan.

Langkah Ben terhenti saat ia melangkah masuk ke dalam rumah, cahaya lembut dari lilin mengungkapkan keberadaan ayahnya, Alex Turner, dan ibunya, Emily Turner, yang menunggu di ruang tamu. Keprihatinan tergambar di wajah orang tua mereka, bercampur dengan rasa ingin tahu.

"Benjamin, Charlotte, kalian pulang pada jam yang begitu larut. Beri tahulah kami, apa penyebab kalian terlambat?" tanya Alex Turner, suaranya dipenuhi kekhawatiran paternal dan harapan akan kejujuran.c

Charlotte menundukkan pandangannya, berpura-pura bersikap polos saat ia menjawab, suaranya gemetar sedikit. "Ayah, Ibu, kami terpesona oleh pesona Havenwood di waktu malam. Jam-jam berlalu begitu saja ketika kami menikmati kegiatan yang tak berdosa, tenggelam dalam kegembiraan persahabatan di usia muda."

Pandangan tajam Emily Turner tertuju pada putrinya, sejengkal alisnya mengungkapkan keraguan. Cahaya lilin yang berkedip-kedip menari di wajahnya, memberikan nuansa misteri pada kehadirannya. "Namun, kegiatan seperti apa yang bisa membuat kalian terjebak hingga tengah malam? Ceritakanlah dengan lebih jelas tentang kegiatan malam ini."

Ben, suaranya mencampur pesona dan kecemasan dengan hati-hati, maju untuk bergabung dengan Charlotte. "Orangtua tercinta, kami menjelajahi hutan yang mempesona yang mengelilingi Havenwood tercinta kita. Di antara dedaunan yang berbisik dan terangnya sinar bulan, kami menikmati eksplorasi yang tidak berdosa, menikmati keajaiban alam yang ditawarkan."

Hening yang berat meliputi ruangan, kilauan lembut lilin mencerminkan ketidakpastian dalam hati mereka. Emily Turner, naluri keibuan yang tajam, merasakan nuansa halus dalam kata-kata anak-anaknya, menyadari kebenaran yang tersembunyi di balik tirai yang mereka ciptakan dengan hati-hati.

"Anak-anak tercinta," ucapnya, suaranya penuh rasa ingin tahu dan kehati-hatian, "kejujuran dan komunikasi terbuka adalah pondasi ikatan keluarga kita. Meskipun kata-kata kalian memberi isyarat akan kepolosan, masih ada misteri yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Buka kebenaran itu, dan jangan takut akan konsekuensinya, karena kita akan menghadapinya bersama-sama."

Di momen penting ini, saat jam tengah malam berbisik dengan rahasia, mereka membuat pilihan. Bibir mereka terbuka, hati mereka siap untuk mengungkap atau menyembunyikan. Namun, sebelum kata-kata mereka bisa keluar, hembusan angin yang aneh merajut jendela, memadamkan lilin-lilin yang berkedip dengan sekejap. Bayangan-bayangan meregang dan menari di dinding, merangkul rahasia yang mereka simpan, seolah-olah malam itu sendiri bersitegang untuk menjaga eksistensi yang tersembunyi.

Ketika kegelapan menyelimuti mereka, Ben dan Charlotte merasakan campuran kelegaan dan kekecewaan. Rahasia mereka tetap terkunci dalam hati mereka, terlindungi dari mata ingin tahu orang tua mereka, tetapi beban kebisuan itu semakin berat. Di kamar tidur masing-masing, kekecewaan menyelimuti hati mereka. Ben memandang keluar jendela, matanya mencari jawaban di malam yang berbintang. Sementara itu, di bawah sinar lembut dari lampu minyak, Charlotte mengeluarkan pena dan kertas, dan menumpahkan perasaannya seperti air.

The Portrait of Lily Morgan (Wattys 2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang