Chap 15

195 33 1
                                    

"Jeff?"

tak ada jawaban dari dalam ruangan. Ten sebenarnya ragu untuk masuk, tapi ia khawatir dengan ke adaan Jeffri.

Ten memutar knop pintu, dan berhasil. pintu itu tak terkunci. Ten masuk ke dalam ruangan itu perlahan. tak ingin berbuat bising, takut akan mengganggu seseorang.

"Jeff..?" panggilnya.

Ten berjalan menuju sudut ruangan. Menghela nafas panjang, kemudian memutar lukisan yang ada di dinding tersebut.

lukisan menghilang, di ganti dengan muncul nya sebuah pintu kayu usang. Ten membuka knop pintu itu, dan berjalan masuk ke dalam ruangan. tak lupa ia tutup kembali pintu itu.

Ten menggeleng pelan, ketika melihat isi ruangan itu sangat berantakan. foto foto tak tersusun, Botol minuman keras dimana mana. dan apa itu? dia melihat 5 kotak rokok di atas meja nakas.

Ten berjalan menghampiri sosok yang ia cari. sosok itu berdiri, menatap kosong ke arah bulan dan bintang, yang bersinar terang di malam itu.

"Jeffri..?"

Jeffri reflek membalikan badan, dan terkejut ketika mendapati Ten sedang tersenyum ke arah nya.

"T-ten??"

"long time no see buddy.."

Jeffri berlari, memeluk Tubuh yang lebih mungil dari nya. menangis, dan bergumam tidak jelas.

Ten sendiri sedikit kewalahan di peluk seperti itu oleh Jeffri. tapi ia tak ingin merusak suasana.

"Gosh Jeffri! I've only left you for 2 years, and you're already in this mess?! dan apa tadi?? aku melihat beberapa kotak rokok diatas meja! kau merokok huh?!" omel si mungil.

Jeffri semakin mengeratkan pelukan itu. "2 tahun tidak lama Ten. kau izin kepada ku untuk kembali ke Thailand hanya untuk 2 bulan, guna menemui keluarga mu. kau berbohong!" adu nya.

Ten terkekeh malu, emang bener dia lama banget di Thailand ya?

"Jeff i'm so sorry. sebelum nya lepaskan dulu pelukan ini, kau membuat ku engap." ujar Ten.

Jeffri menurut, kemudian melepaskan pelukan itu.

Ten tersenyum, kemudian berjalan ke arah kasur. dan duduk di pinggiran kasur itu. Ten mengisyaratkan Jeffri untuk mendekat.

Jeffri berjalan ke arah Ten. merebahkan tubuh nya di kasur, dan meletakan kepala nya di atas pangkuan Milik si pria mungil kebangsaan Thailand itu.

Ten tersenyum, mengusap rambut Jeffri perlahan.

"aku turut berduka atas perginya Jaehyun.. maafkan aku tak sempet datang dan ikut pemakaman bersama kalian.." ujar Ten membuka obrolan.

Jeffri diam, tak ingin membahas itu. dan lebih memilih menikmati usapan lembut di kepala nya.

Ten mengulas senyum kecil. menunjukan jari manis nya ke arah Jeffri.

"Aku menikah dengan Johnny di Thailand.." ucapnya.

Jeffri membuka mata nya, menatap sengit ke arah Ten. Mengambil mungil itu untuk di genggam. "dan kau sama sekali tak mengundang ku?" ucapnya jengkel.

Ten tertawa, Kemudian kembali mengelus Surai milik Jeffri.

"Johnny mendadak melamar ku. kau tau? saat itu, posisi nya aku sedang menanam sawah di ladang. dan Johnny datang, Berlari dan berteriak memanggil nama ku"

"awalnya aku mengira dia hanya bosan, dan iseng mengganggu ku. ia berlari sangat kencang. sehingga kaki nya tersandung, dan wajah tampan itu jatuh mengenai lumpur disana." ujar Ten di iringi kekehan.

TWO MAN | JAEYONG [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang