Sebelum masuk ke cerita asli, mari kita masuk kenapa aku bisa berada disini dan memerankan cast utamaku.
Haaahhh{nafas lelah}
Pagi hari
"coba aku melihat ceritaku... Ini bakal yang terakhir!!" ucapku penuh harap, semoga ada perubahan.
Kuliat rating bahkan comments,
"b*tch" ucapku dengan sarkas. Lagi dan lagi penuh dengan comments memuakkan, rating bahkan minus!! Lebih buruk dari 0.
Salah satu comments:
"lol 😂 cerita yang buruk, masa sang wanita hanya lemah dan tak berdaya di kelilingi oleh malaikat sekaligus iblis yang sangat tampan"
"penulis bodoh!! Kisah ini sungguh jelek"
"sepertinya orang tuanya lupa mempunyai anak sepertinya"
"atau jangan2 dia dirahim seorang pela*ur"
"sampah!! Sama buruknya seperti dia dan kehidupan aslinya"
Dan masih banyak lagi,
"cobalah kalian buat cerita,, sialan!!" monologku emosi sembari menggebrak meja.
Bersyukur hari ini orang rumah sedang tak berada dirumah, hanya aku dan mungkin juga para penunggu{gaib} rumah sedang menemaniku.
Menutup layar dan ku alihkan diriku untuk tidur dan menjernihkan semuanya, aku bukanlah tipikal manusia kuat!!
Hei kalian manusia suci!!
Aku juga lemah,,, kenapa kalian merundungku... Seenaknya saja mengataiku, padahal kalian tak tau tentangku.
Tanpa kusadari air mataku keluar dari pelupuk mata,
"jadi mau kalian gimana hah!!" kesalku seakan - akan ada mereka tepat di depanku.
"hiks hiks... Si*lan kalian!! Bisanya hanya berkomentar,,, kalo bisa cobalah jadi aku anjim" ucapku kesal, menangis mengeluarkan semua kekesalanku.
"tau apa kalian tentang hidupku!! Tau apa!!" sambungku kembali, kupukul dadaku dengan keras karena aku merasakan sakit. Dengan melakukan itu semua rasa sakit di dada menghilang atau setidaknya berkurang,
TRING~
Notif berbunyi. Mau gak mau kulihat layar handphone milikku dan berharap ada kabar baik, namun lagi dan lagi notif dari pemilik apps yang menghapus karya milikku karena laporan.
"HAHAHAHAHAHHAAHA...HIKS HIKS" aku tertawa dan menangis seperti ODGJ, jika orang rumah mengetahuinya maka mereka akan langsung segera membawaku ke RSJ.
Entah berapa lama aku menangis lalu tertawa dan menangis lagi, tau - tau aku mendengar suara hujan diluar sana.
Kubuka mataku perlahan, ok aku tau kini aku ketiduran akibat kelelahan. Kubangunkan dengan paksa diriku, serta melihat keluar jendela.
Dan yah kalian tau chap sebelumnya bukan,,, tak perlu kujelaskan lagi!!
Mari kita berlanjut di sambungannya saja,
"kalian berdoa untukku bukan... Haaahhh... Pembaca haters sialan!! Supaya aku kalah.. Heh{senyum remeh} tapi aku gak akan kalah.. Akan aku buat kalian geram dengan karya - karyaku" monologku jahat. Yah aku sudah seperti villain/antagonis psikopat, aku menyukainya.
Sebenarnya di cuaca hujan, aku terbangun karena lapar juga tapi diriku ini begitu malas untuk keluar dan lagian juga aku gak ingin membuat orang rumah melihat tampangku yang buruk ini. Bisa - bisa aku akan diledek oleh kak hamzie, kakak cowok beda 5 tahun denganku.
Dia pasti mengiranya aku sedang putus cinta dan yah terus mengolok - olok diriku, tidak terima kasih!! Lebih baik aku menahan lapar dengan tidur daripada harus bertemu dengannya seperti ini.
Jika kalian bilang putus cinta seolah aku sudah merasakannya!?
Maaf tapi aku adalah anak kudet dan ekstrovet sebenarnya namun dalam hal percintaan aku adalah tipikal mode bodoh, jadi aku ori cewe yang belum pernah mengenal tetek bengek{apapun} dalam percintaan.
Suka seseorang itu pastilah, kan aku manusia juga tapi emang kalo dalam hubungan aku adalah introvert parah jadi tidak terima kasih!!
Tapi kalian jangan salah sangka dulu ok,,, aku masih dan tetap menyukai lawan jenis. Normal 100%!!
Garis bawahi
100% normal
Balik lagi kecerita yang awal, aku rebahkan kembali diriku dan yah..
Voila!!!
Aku berada disini...
😌😌😌😑😑😑😑
Sial*n!!
Setelah drama peluk - pelukan bak teletubies, aku menyuruh pasanganku ini pergi meninggalkanku sendiri yah dengan alasan ingin sendiri dan menenangkan pikiran.
Dan yah!? Dia pasti menurutiku, sebab ini kan ceritaku dan kubuat setiap pria yang dekat dengan cast utama ini akan bucin dan akan mengikuti semua perkataan dan akan langsung melakukan apa yang cast ini mau.
Aku berjalan mondar - mandir, gelisah!!
"ia... Benar juga!! Aku harus merubahnya. Tak ada cara lainnya" seruku, aku langsung berjalan menuju meja kerja yang terletak di kamar ini juga.
Yah... Itu ruang kerja suami cast ini, ku obrak - abrik lacinya mencari kertas dan pena.
Menulis alasan mengapa aku ketarik dan harus memerankan cast protagonis bodoh buatanku sendiri, apa yang salah? Dan mengapa?
Setelah,, ku coret dan simpulkan!!
"kalian puas!! HAAAAHHH doa kalian dijabah... Aku harus memerankan menjadi cast wanita bodoh ini dan merubah seperti yang kalian mau... Puas kalian... Aish... Sia*an" ucapku jengkel ke langit - langit,
Fiks!!
Aku sudah gila!!
"lalu sekarang bagaimana keluar dari sini?" ucapku gelisah.
"apa ku ikuti saja alurnya,,," sambungku kembali,
"tapi kalo aku gak kembali juga bagaimana?" lanjutku lagi.
Aku mengetuk - ngetukkan kepalaku sendiri di meja, sakit memang tapi lebih sakit yang di dalam kepalaku.
Ini mengurangi semuanya, aku menyakiti tubuh luarku untuk memulihkan sakit yang didalam tubuhku.
Masih jauh lebih sakit bagian dalam kebanding luar!!
"ok!! Tak ada salahnya bertaruh..." jawabku dengan pasti,
"aku akan menuruti kalian dengan mengikuti alur, tetapi tidak dengan akhir dari kematian ku sendiri!! Aku gak ingin mengambil resiko besar" lanjutku dengan yakin dan berusaha meyakinkan diriku.
Tak lama setelah itu,,,, pintu kamar terbuka,
Dan dia melihatku. Dengan panik dirinya berlari ke arahku,
"la... Rayla... Apa yang kamu lakukan" ucapnya panik dan cemas.
"kenapa jidadmu bisa biru begini?" lanjutnya,
Aku hanya bisa ngeyir lelah dan yah dimulailah kehebohan bodoh yang tak diperlukan.
Dia memanggil seluruh pelayan didalam rumah, membuat semua orang panik.
'kapan akan berakhir TUHAN' batinku lelah!!
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukku, Aku Mengalah
FanfictionDi bawah guyuran hujan, hanya bisa melihat dari dalam jendela. "sepertinya aku harus jauh dari mu!! Kau membuatku selalu sedih saat hujan" rutukku, "haaaaahhh~" hela nafas pasrah. Ku balikkan diriku dan menuju kamar, berbaring dan kembali ke bunga t...