Sejak ungkapan lee know, aku seperti zonk! Hilang arah!
Yaaa... Terkutuklah kau program sialan.
Mukaku kutekuk sepanjang hari, 2 anak manis itu setia menemaniku dengan gelaran tikar bulu yang halus.
Itu disiapkan oleh lee know, mainan bahkan jajanan buat mereka. Aku bersyukur mereka mendapatkan apa yang seharusnya mereka rasakan tapi dengan mengorbankan diriku?
Hhhhhaaaaaahhh{nafas lelah}
Lee know kini kembali berfokus ke kerjaannya namun tetap di duduk di sampingku, aku harus memikirkan ini secara hati yang tenang.
Aku juga sudah terlanjur membawa 2 anak ini bersamaku, lalu nanti setelah ter usir dari keluarga san.
Aku jadi gembel, masa kubawa mereka menderita kembali?
😭😭😭😭😭
'baik!! Demi hidup enak!! Aku akan turun lagi!! Tapi berjanji akan naik setelah pengumpulan dana selesai' batinku menguatkan, kuanggukan kepalaku mantap.
Sedangkan pada posisi lee know
Setelah aku mengucapkan kesepakatan, mukanya langsung mendung dan hilang arah.
Tapi ekspresi yang dipasangnya malah menambah keimuttan itu sendiri!!
Ingin segera kubawa pulang dan memakanmu rubah nakal, aku kembali melakukan pekerjaanku tapi dengan melihat setiap ekspresi dan tingkahnya!? Konsentrasiku buyar begitu saja.
Aku memang seolah - olah fokus pada apa yang kupegang saat ini tapi pandanganku tak mau beralih darinya,
Ia bahkan mengangguk sendiri! Seolah menyakinkan sesuatu.
Aduh... Rubah nakalku, sepertinya tidak salah ucapanku untuk menjadi bayanganmu.
~~~~~~
Pintu terbuka, seseorang masuk!!
"v!! Kamu datang?" ucap dita senang.
"iya nona, bagaimana kondisi nona?" balas v dengan senyuman dan buah tangan,
"dita,,, kini aku bukan istri san lagi" jawab dita dengan kesal.
Ia mendekati kami, ia melihat lee know dengan membungkuk hormat.
"lee know,, maukah kamu bertukar tempat sebentar dengan v?" pinta dita dengan memelas, ingin rasanya lee know menolak tapi melihat wajah memelas dita jadi ia mengalah.
Ia berpindah ke sofa dan v yang duduk disamping dita kini,
"bagaimana kabar..."
"dita" bantah dita sebelum embel - embel nona disebut.
"ia.. Dita!! Sudah membaik?" senyum v sembari memencet pucuk hidung dita gemas,
"iiihhh... Sakit" balas dita dengan menepis tangan v dari hidungnya.
V malah tertawa pelan, inilah yang v kenal dari dita!! Baru - baru ini. Biasanya dulu nona nya ini akan tampak memberikan tembok tinggi untuk siapapun termasuk dirinya jika ia kadang kelepasan dalam bersikap.
Namun semenjak sang suami pergi terakhir kali, nona nya kini berubah menjadi orang yang gampang membuka diri dan akan selalu mengutarakan apa yang tidak disukainya.
Jika boleh jujur ia lebih menyukai nona nya sekarang kebandingkan yang dulu,
Karena jika dulu nona nya ini adalah patung berjiwa.
Ia akan tetap tanpa ekspresi dengan apapun yang ia tanggung,
Sungguh malang sekali nona nya dulu!!
Mengingat itu membuat v sedikit berkaca - kaca dipelupuk matanya.
V mengelap air yang hampir tumpah di pelupuk mata, dita melihatnya!!
"kamu ok v? Semuanya lancarkan? Apa san berkata jahat padamu? Atau dia menyakitimu? Atau kamu sedang sedih akan sesuatu?" tanya dita dengan raut yang ikut sedih.
"tidak dita,,, semuanya baik - baik saja, aku tak dimarahi, disakiti bahkan hal buruk seperti dipecat" ucap v menggantung ucapannya sejenak,
"tapi aku sedih karena kini dita tak berada di rumah!! Siapa kini yang harus kujaga?" ucap v separuh bohong dan separuh adalah kejujuran. Ia jujur untuk merasa sedih saat dita tak lagi dirumah dan sisanya ia berbohong, ia lebih bahagia dita musang kecilnya ini bisa terlepas dari jeratan serigala jahat seperti san.
Dita mendengus sebal tapi tetap mewek, yah bagi dita/penulis seseorang yang mengharapkan dan menunggu kita dengan tulus itu adalah sesuatu keberuntungan.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukku, Aku Mengalah
FanfictionDi bawah guyuran hujan, hanya bisa melihat dari dalam jendela. "sepertinya aku harus jauh dari mu!! Kau membuatku selalu sedih saat hujan" rutukku, "haaaaahhh~" hela nafas pasrah. Ku balikkan diriku dan menuju kamar, berbaring dan kembali ke bunga t...