Bab 17, Kenapa Malah Bulat Kayak Gini?

56 14 0
                                    

Kupikir malam seterusnya akan buruk tapi anehnya malah terasa nyaman setiap malamnya,

Dan kini kutahu alasannya!!

San lah pelakunya. Ia menemaniku sepanjang malam,

Dan kenapa dia harus tertidur di sini sih.

Aiissshh... Jika ingin melakukan kebaikan lakukanlah dengan tangan dibelakang(alias tidak ketahuan),

"mau ngapain kamu kesini?" ucap lee know yang posesif.

"bukankah harusnya kamu mengatur adiknya yah?" ucapnya kembali tak lebih baik malah lebih ketus namun masih dalam taraf ego yang tinggi jadi mampu dimanipulatifkan,

Sedangkan aku tak peduli!! Dari pakaian khusus. Aku ganti, hitung2 sekalian mandi.

Dengan outfit santai yang dibawakan sehari sebelumnya, harusnya ini kepulangan yang damai namun san merusaknya karena berada di sini.

San hanya menatap tajam ke arah lee know, mereka saling tatapan membunuh.

Bahkan setelah keluar mandi pun mereka masih tatap - tatapan,

"haaaa" helaan nafasku yang lelah.

"hei kalian berdua... Jika kalian ini bermesraan dan romantisan jangan disini... Diluar sono" ujar dita lelah,

"apa!" jawaban yang sama di waktu yang sama.

"kalian sedari tadi tatapan mulu.. Kalo ingin memulai hal romans jangan disini" usir dita, dita mulai mengemasi barang bawaannya.

Yah walaupun gak banyak, soalnya yang lainnya telah dikemas dulu sama orang suruhan lee know.

😂 😂 😂 😂 😂

Siapa suruh beli banyak barang yang gak terlalu berguna, ia itu urusan lee know untuk membereskannya.

"ayo" ucap lee know ke dita setelah ia lebih dulu memutus tatapan itu,

Ia mendekat ke dita!! Membantunya/menuntunnya agar bisa berjalan dengan baik.

Ya... Walaupun dita sendiri gak butuh tapi dia ikut permainan saja lah... Biar cepat!! Dia sendiri enek melihat san,, setelah perbuatan buruknya,

Ya.... Walau aku sendiri ngakuin bahwasanya berkatnya tidurku nyaman.

Bukan berarti perasaan jijiknya ilang yah!!

"ayo pulang, biarkan ibu melihatmu habis itu terserah" ucap san, san mencoba menggenggam tangan dita namun dita enggan dan memundurkan tangannya agar tidak menyentuh san.

"antar aku pulang" balas dita ke lee know, ia menggait lengan lee know.

Kali ini aku sendiri yang berinisiatif,

Aku sendiri sudah gak mau masuk lubang bekas!!

Gak mau!! Terima kasih. Namun ternyata pas aku dan lee know melewatinya, terlewat beberapa langkah!!

San menahan tangan dita yang satunya. Otomatis membuat dita dan lee know terhambat,

Dita memberontak namun tangannya tak kunjung dilepas. Malah semakin kencang,

Dita meringis!!!

"issshh" ringis dita yang merasa cengkaraman san semakin kuat.

Namun beruntungnya ditolong soodam, ia datang teoat waktu.

Semenjak soodam masuk dan terlihat, san melepaskan genggamannya.

Tak membuang waktu, dita menarik lee know segera menjauh.

Lee know senyum kemenangan sedangkan san hanya menatap kepergian mereka dengan tatapan datar namun menahan emosi,

San kini tak bisa mengatur dita.

Ditanya sudah gak ada, merasa meleos. Kosong dan hampa walau yang dibutuhkan hatinya ada,







Tapi apa ini rasanya kehilangan? Atau sebenarnya dari awal dita ini telah mengganti soodam?

San sendiri masih belum bisa mengenali perasaannya sendiri.

Soodam menatap san dengan tatapan sedih namun berusaha disembunyikannya, sebab ia udah bucin sama san.

Baginya san adalah segalanya untuknya,

Aduh... Makanan anjing lagi dikasih ini!!

Beralih ke dita dan lee know. Mereka sudah di mobil dan pergi kembali ke kediaman awal,

Ia itu hanya pikiran dita!! Aslinya ia tak tau akan dibawa kemana?!

Dita maupun lee know duduk dengan tenang dan sibuk dunianya masing - masing.

Lee know fokus ke kerjaannya, dita hanya menatap keluar jendela.

"kamu masih menyukainya kan?" entah tiba - tiba saja lee know bersuara, dita bingung? Apa? Apa yang terjadi? Apa maksud dari omong kosongnya itu!?

"hah... Rupanya kamu cemburu? Aduh!! Omg... Seorang dermawan sekaligus Horang kaya nyombong bisa cemburu?" ledek dita,

"kan udah aku bilang kamu jadi bayanganku" ucap dita.

"bianglah pikiranku,, aku adalah wonder women" random dita, lee yang awalnya serius tiba - tiba tertawa.

"kamu memang untuk kamu.. Ingat...."

Bersambung

Untukku, Aku MengalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang